-->

Puisi Mengagumi Dalam Diam Terbaik Bikin Baper

    Puisi Mengagumi Dalam Diam



    Puisi Mengagumi Dalam Diam
    cinta dalam diam

    Puisi Mengagumi Dalam Diam - Ketika jatuh cinta, perasaan yang lebih sering muncul pastinya adalah bahagia atau senang. Melihat dia tersenyum juga akan turut membuatmu ikut tersenyum. Kamu akan selalu mencari cara untuk bisa dekat dengan orang yang kamu sayangi. Nggak hanya itu, kamu juga pasti akan memberikan perhatian ekstra hanya agar orang yang kamu sayangi itu merasa diperlakukan dengan baik dan akhirnya sadar bahwa kamu begitu menyanginya. Berikut contoh puisi cinta dalam diam penuh makna :


    Cinta dalam Diam


    Entah harus dari mana harus kumulai cerita ini

    Kabut sunyi perlahan mulai merayap di hati


    Aku yang mencintaimu dalam diam

    Menahan rindu yang kian tak teredam


    Ingin rasanya aku bertemu denganmu

    Tapi, menyapamu saja aku tak mampu

    Lalu, apa dayaku?

    Bahkan anginpun membisu

    Ketika aku mengadu tentang apa saja yang bertalian dengan dirimu


    Mungkin bagiku cukup Tuhan yang tahu

    Tentang apa dan bagaimana perasaanku

    Karena bahagiaku, masih bisa menyelipkan namamu dalam setiap doaku

    Puisi Mengagumi Dalam Diam
    cinta dalam diam


    Tentang Cinta dalam Diam


    Jika kau bertanya

    Tentang cinta dalam diam. 


    Mungkin:

    Ia adalah rasa indah dalam dada,

    Yang tak sanggup diungkapkan.


    Karena:

    Ada kecemasan 

    Jangan-jangan harapan kan bertemu dengan kekecewaan. 


    Jika kau bertanya

    Tentang cinta dalam diam.


    Bisa jadi:

    Ia adalah rasaku kepadamu,

    Yang kupendam bertahun-tahun,

    Dari dahulu, sekarang, mungkin juga nanti.


    Tapi:

    Aku tak mau mengganggumu,

    Jangan-jangan kau menerima cintaku.


    Padahal:

    Mungkin saja 

    Aku tak sanggup memberi sebutir kebahagiaan, sekolam permata untukmu. 


    Puisi Tentang Mengagumi Dalam Diam


    Puisi Mengagumi Dalam Diam
    cinta dalam diam


    akan membagikan beberapa kumpulan puisi cinta dalam diam , tema ini saya angkat ke artikel ini karena memang berdasarkan beberapa hal, salah satunya karena memang banyak dicari orang-orang. Terutama bagi mereka yang sedang dilanda asmara, suka terhadap seseorang namun ada kendala dalam mengungkapkan, mungkin karena tidak berani, menunggu waktu yang tepat, yang dutaksir sudah memiliki pasangan, ataupun alasan lainnya. Untuk itu, semoga Puisi mencintai dalam diam ini bisa membantu sebagai penghibur.


    Puisi Cinta dalam Diam : SENJA SEBELUM KELAM


    Seperti biasa,

    Huft, Senja kali ini masih saja sama, tanpa beda.

    Antara Gitar, secangkir Kopi dan seonggok Raga,

    Melepas lelah setelah seharian menelan pesona.


    Sore ini menjadi saksi mata,

    akan sekeping hati yang kian pasrah,

    Rasa Ketidakpastian yang ditelan mentah,

    Menjadi tema pembicaraan yang kian membetah.


    Mengapa ada seorang insan yang harus tersiksa,

    Hanya karena sebuah paras tanpa tertaruh asa,

    Bagaimana dia bisa tidak lelah ?

    Sedang kepahitan kian menjerah ?


    Itulah Aku, sebuah kelam,

    Yang (masih) tetap mencintaimu dengan diam,

    Namun aku tak berdaya saat malam kian mencekam,

    Entahlah, padahal hanya senyuman yang membuat bungkam.



    Sejatinya, harapan kian menggersang,

    Mengikis hati tanpa bak diiris pedang,

    Dan semakin rasa ini mendalam,

    Semakin aku mencintaimu dalam diam.


    Video Puisi Cinta Romantis Keren Banget








    Puisi Sedih : BUNGKAM DALAM DIAM


    Disana,

    ada seguyur Hujan dan Seuntai Bunga,

    yang sedang Berbincang

    tentang Pahitnya sebuah PAMIT

    Tentang Sunyinya sebuah SEPI..


    Disana, ada sebuah kapal kecil di pelabuhan,

    Yang tengah bercengkrama,

    Tentang rasa yang tidak tersampaikan,

    Tentang asa yang kian memudar.


    Disini, ada seorang insan,

    Yang tengah menadahkan tangan,

    Menghadap Sang Pengarang,

    Akan harapan yang terbuang.


    Disini, ada seorang laki-laki,

    Menyesali takdir seraya memaki,

    Menginyam rasa tanpa peduli,

    Tentang cinta terpendam di dalam hati.


    Puisi Mengagumi Dalam Diam
    cinta dalam diam



    Puisi Penantian Dalam Diam


    Puisi Mencintai dalam Diam : HARAPAN YANG TERJUAL


    Untuk Senja dan Jingga-nya,

    ada secuil Alasan,

    yang patut diperbincangkan kembali

    dari pahitnya sebuah Rasa Diam.


    Sayangnya,

    Ditepi kurun yang amat timpang,

    Leherku terlalu berat untuk menuju ke arah depan.



    Berpergilah bersama angin yang menepi,

    sebab dengannya,

    takkan kau kenal lagi apa itu sepi.

    Karena disini, aku, dikemudian hari,

    sungguh sesal tiada arti bagi hasratku yang mem-belati.

    .

    Datangi Bahagiamu, maka ku jemput sisa asa-ku,

    Biarkan cinta ini luput,

    bersama sebuah kepergian,

    keputus-asaan hasrat,

    dan harapan yang terjual.


    Puisi Mengagumimu dalam Diam : SUNGGUH SAYANG

    Sadarilah Sedari dulu

    untuk Sadar dalam Kesadaran,

    bahwa,

    Dia adalah Kapal Raksasa,

    yang Gagah Berani,

    menaungi Samudera.


    Sedang Kamu hanya Dermaga buruk,

    Pelabuhan Kecil,

    yang Dekil tak terawat.


    Sayang,

    Sungguh Sayang,

    Nyatanya Kamu bukan tempat,

    untuknya Berlabuh.


    Puisi Jatuh Cinta dalam Diam : ANDAI SAJA


    Andai Senja mengerti,

    betapa pahitnya sebuah keheningan,

    mungkin saja dia tak ingin melalui sedetikpun momen,

    saat Fajar menyongsong.

    .

    dan Jikalau Mentari bisa mendengar,

    sayup iba dari burung yang berpulang ke sarang,

    mungkin dia ingin bertahan sebentar lagi,

    sebelum TUHAN-nya membangunkan kembali.


    Lalu, bagaimana dengan seorang laki-laki,

    Yang tetap berpegang teguh,

    Pada rasa yang sebenarnya tak memberi teduh ?


    Bagaimana dengan seonggok harapan,

    Dari seseorang yang bahkan lupa,

    Tentang dunia yang begitu lapang ?


    Andai saya Engkau mengerti,

    Andai saja Engkau pahami,

    Rasa ini begitu berarti,

    Kucintaimu dalam Diam sepanjang hari.


    Puisi Cinta dalam Diam : MUAK DALAM HARAP


    Para Pendamba Kikisan Asa,

    masihkah kau bertatap Senja yang sama?

    Ya, Senja Merona bersama Pucuk Hari di Ufuk.

    Penuh Hasrat,

    seraya meratapi yang Pergi tanpa rajuk.


    Kau tiupkan seiring Elusan Angin,

    Dibawah jingga-Nya kau Jelma-kan kembali,

    ingatan indah itu.

    Berharap semua tak terjadi,

    namun yang didepan mata

    tak ter’elak-kan lagi.


    Senyumku letih,

    usai menyibak tabir cerita,

    Bintang di barat mulai pamit

    seraya kau lepas Amarah,

    Enyahlah!!

    Biar Hapus muak ini.


    Artikel Lainnya : 


    Puisi Cinta Dalam Diam


    Puisi Rindu Dalam Diam


    Puisi Cinta Dalam Doa


    Puisi Sakit Hati


    Puisi Mengagumi Dalam Diam

    LihatTutupKomentar