Puisi ditinggal mati suami
Puisi ditinggal mati suami - Membaca puisi mengenai Suami yang sudah meninggal dapat menjadi satu diantara peristiwa kembali mengenang figurnya yang penuh cinta. Berikut ini ada kelompok puisi mengenai Suami yang telah meninggal. Suami sebagai pria luar biasa sebagai anutan, karena sikapnya yang tegas, hangat, karyawan keras dan penuh kasih-sayang. Tiap anak pasti berasa benar-benar kehilangan dan sedih saat si Suami berpulang ke segi Tuhan.
Kumpulan Puisi tentang Suami yang Telah Meninggal
Cukup banyak pada mereka tentu ingin mengingat lagi semua masa lalu cantik yang dipunyai mengenai Suami. Puisi mengenai Suami yang telah meninggal ini kemungkinan dapat sebagai wakil kangenmu dan mengutarakan begitu keutamaan dianya.
Puisi Ditinggal Suami Yang Tidak Pergi
Jiwa dan raga kemungkinan pergi
Tetapi cinta kita tidak pergi
Sayang kita tak pernah pergi
Selalu ada dalam hati
Cinta kami untuk Suami
Cinta yang hendak selalu bersemi
Sayang kami untuk Suami
Sayang yang tidak ada stop
Suami tak pernah pergi
Karena cinta dan sayang ini
Suami ada selalu untuk kami
Dalam sanubari.
Puisi mengenai Suami yang Telah Meninggal
Suami..
Tidak berasa demikian cepat waktu berakhir
Kangenku akan periode kecil bersamamu
Sekarang cuma dapat ku ingat, tidak akan kembali terulang lagi
Walau sekarang kau jauh disitu
Aku percaya kau akan berbahagia
Cuma do'a yang bisa kuberikan kepadamu sekarang
Mudah-mudahan apa yang sudah kau beri padaku, menjadi contoh
Mudah-mudahan aku jadi individu yang sepertimu, tegas, berpikiran, dan berjiwa kasih
Aku kangen kepadamu yah.!!
Masih berasa guratan cedera kepergianmu
Masih membayang masa lalu cantik masalalumu
Sekarang semua betul - betul sudah berakhir
Sedih ini bersatu pilu
Tangis ini bersatu kangen
Sebenarnya aku...
Masih perlu kasih-sayangmu
Masih ingin dipelukanmu
Tetapi... apalah dayaku
Sekarang ku cuma dapat melihat nisanmu
Kenang kembali jasa dan kebaikanmu
Mengikuti semua saranmu
Suami
Do'a ku ini menemani perjalananmu
Mudah-mudahan Tuhan memaafkan dosa - dosamu
Mudah-mudahan Tuhan terima amal ibadahmu
Dan mudah-mudahan lokasi yang pantas diperuntukkan untukmu
Aku... slalu mengasihimu.
3. Selalu di Hati
Sekarang kita tak lagi ada di dunia yang serupa
Kita terpisah ruangan dan waktuKita tak lagi dapat bertatap muka
Dan aku cuma dapat menatapmu dari photo saja
Tidak akan sempat ada yang berbeda
Sepanjang apa saja kamu pergi, Suami
Suami ialah pengukir jiwa kami
Suami akan berada di hati kami
Kamu ialah pahlawan untuk hidup kami
Kamu ialah sinar untuk hidup kami
Kamu ialah pelita untuk hidup kami
Kamu akan berada di hati kami
Kami tidak terlampau terlarut larut berduka
Doa kami untuk selalu Suami
Doa kami untuk kebahagiaan Suami di surga
Doa kami supaya Suami tenang di sisi-Nya.
4. Lelaki terbaik
Lelaki yang sudah terbujur itu Suamiku
Ia ialah lelaki terbaik yang sempat kukenal
Ia ialah lelaki terbaik yang mengayomiku
Tidak pernah mengeluhkan walau sakit terkadang dirasakan
Lelaki terbaik itu ialah Suamiku
Ia ialah figur lelaki simpel
Ia ialah figur yang pintar
Ia ialah sandaran di mana kaki kami
Lelaki yang sudah terbujur disituIa ialah Suamiku yang terbaik
Dia tidak membiarkanku cedera
Dia akan menemaniku
Lelaki yang sudah terbujur di situ
Lelaki yang sudah berisitirahat bersama-Nya.
Mudah-mudahan kemampuan darimu membuatku selalu bertahanSemoga cintamu mengilhami hidupku
Nasihatmu tidak akan kulupa
Semua petuah hidup yang kusimpan
Lelaki terbaik itu ialah Suamiku
Yang terbaik di bumi ini.
5. Kangen
Suami di mana kamu ada
Di sini aku rindukanmu inginkan untuk bertemu
Rindukan akan belaianmu
Kasih-sayangmu selalu ku kangen
Kamu selalu datang di mimpi
Mimpi yang demikian riil buatku
Inginkan kamu untuk kembali
Aku selalu menginginkan kamu datang
Temani aku tiap hari
Temani periode pertumbuhanku ini
Aku tumbuh jadi besar
Tanpa kamu di sisiku
Tanpa kamu yang temani beberapa hariku.
Puisi mengenai Suami yang Telah Meninggal
Suami apa kabarnya?
Tahukah Suami jika aku saat ini rindukanmu?
Bahkan juga benar-benar rindukanmu.
Semenjak kepergianmu ibu kerap menangis
Tapi terkadang dia sembunyikan air matanya.
Ibu juga usaha kuat
Supaya aku juga kuat Suami.
Aku tahu ibu melakukan untuk aku,
Dan saat seperti tersebut kami sama-sama berangkulan
Seakan sama-sama mengobati cedera
Dan menyembuhkan merasa sakit yang perihnya menusuk-nusuk hati
Seperti onak duri yang tertanam dalam daging
Ibu terkadang menanyakan telah makan?
Tapi sekalian membendung air matanya
Yang kadang-kadang merembes dan basah.
Aku dapat rasakan
Begitu ibu benar-benar kehilanganmu Suami,
Sama sepertiku
Suami...
Kenapa demikian cepat tinggalkan kami?
7. Getar malam rinduku
Ingin kugali gundukan itu
Dan mengambil papan nama tiap dukaku
Biarkanlah napasku merengkuh tentangmu
Puisi-puisi gelap menimang-nimangku
Sajak berair mata merengkuhku
Dan merambatkan setiap ratap disekitaran gelap
Seakan kau utus jangkrik untuk pejamkan lelahkuNyanyi narasi mengenai dahaga rindu
Seakan kau titipkan restumu
Melalui dingin malam menyogok
Mantra-mantra penghapus basah tatapku
Setiap dendang lantun macapat mengiring sendu
Seperti suara hati yang tersampaikan padaku
Bahkan juga suara gitar berlainan saat anganku
Ke arah kenangmu
Getar yang memancar melahirkan syair
Bak pujangga berlagak
Ini untukmu,Itu untukmu,
Dan do'a sebagai baktiku
Miss you Suami.
8. Titip Kangen buat Suami
Ku tidak bisa mengantarkan kepergianmu.
Langit mendung ikut bersedih
Semua bising rendah ingat amal kebaikanmu
Suami,
Di bawah nisan dan kamboja ini
Aku menunduk
Kujatuhkan air mata untukmu
Suami,
Kau yang mengajari aku mengenai makna kehidupan
Kau yang mengajari aku menghargakan sama-sama
Sekarang Suami pergi,
Pergi untuk selama-lamanya
Tuhan,
Bila bisa aku berjumpa Suami
Ku ingin merengkuhnya dengan penuh rasa kasih-sayangTuhan,
Kutahu semuanya tidak akan sempat terjadi
Tetapi, aku cuma bisa berbicara kepada-Mu