-->

3+ Puisi Penantian Dalam Diam

    Puisi Penantian Dalam Diam

    Puisi Penantian Dalam Diam
    Puisi Penantian Dalam Diam


    Puisi Penantian Dalam Diam – Jatuh cinta membisu-diam itu lazimnya dirasa oleh seorang yang menyukai seorang dengan tidak ada kesegeraan untuk mengungkapkannya. Beberapa orang yang merendam hati itu melalui penulisan puisi jatuh cinta dalam diam. Karena tidak berani mengutarakan pada kesannya semua dilampiaskan dengan menulis puisi.



    1. Puisi Penantian Dalam Diam : Jatuh Cinta


    Saat menatap mukanya


    Mendadak ada sebuah hati


    Yang belu pernah kurasa mulanya


    Di antara berbahagia, sukai dan


    Sedikit rasa kuatir.


    Tiap kupandangi paras kamu,


    Mendadak hatiku terasanya tersenyum.


    Dan mengucur juga hati berbahagia.


    Entahlah alasannya adalah apa?


    Mungkinkah saya sedang jatuh cinta?


    Atau mungkin sekadar hati takjub saja.


    Ah,


    Biarkanlah. Saya simpan hati ini sendiri


    Video Puisi Cinta Dalam Diam





    Puisi Cinta Dalam Diam : Menyukai dalam Diam


    Untuk cintaku


    ” gampang-mudahan kita disandingkan dalam ikatan suci yang elok “


    Dan saya tidak siap mengambil langkah lebih jauh dengan kau,


    alasannya itu aku menyukai kamu dalam membisu


    alasannya diamku selaku salah satunya bukti cintaku kepadamu


    ku ingin memuliakan diri kau, dengan tidak ajak kamu merajut jalinan yang terlarang


    aku tak mau merusak kesucian dan pengawalan hatimu


    alasannya diamku


    yakni langkah memuliakan diri,


    memuliakan kesucian,


    selaku langkah jaga hatimu.


    Dapat sehingga kamu yaitu seorang yang telah Tuhan takdirkan bagiku.


    Karena dalam diam


    Ada doa-doa yang selalu kupanjatkan,


    Bukan untuk sekedar bareng denganmu,


    Tapi


    Supaya aku dan kamu mendapatkan yang terbaik.


    Biarkanlah kusimpan beres-beres


    Cinta dalam diam ini.


    Jika memang takdirnya, Tuhan tentu


    Akan gabungkan aku dan kau dalam lindungan cinta penuh karunia.


    Apabila,


    Kamu bukan ditakdirkan bagiku,


    Tuhan akan hapus rasa ini sembunyi-sembunyi.


    Kamu, kau yaitu ceritaku


    Yang isi salah lubuk dari memory hati.


    Puisi Penantian Dalam Diam Terbaru


    Seandainya Saja


    Seandainya Senja ketahui,


    begitu pahitnya suatu kesunyian,


    mungkin beliau tak ingin lewat sedetikpun insiden,


    ketika Fajar menyambut.


    dan Seandainya Mentari mampu dengar,


    sayup kasihan dari burung yang berpulang ke sarang,


    kemungkinan ia ingin bertahan sesaat lagi,


    saat sebelum TUHAN-nya membangkitkan kembali. Lantas, bagaimana dengan seorang lelaki,


    Yang masih tetap berdasar tegar,


    Pada rasa yang bekerjsama tidak menawarkan teduh Bagaimana dengan seonggok cita-cita,


    Dari seorang yang bahkan juga lupa,


    Mengenai dunia yang demikian lega ? Seandainya saya Kamu ketahui,


    Seandainya saja Kamu pahami,


    Rasa ini demikian memiliki arti,


    Kucintaimu dalam Diam selama sehari penuh.


    Puisi Diam Membisu


    teladan puisi cinta dalam diam yang mampu kami bagi. Bagaimana, sangatlah menolong kan? Contoh puisi mengagumi dalam membisu di atas menjadi rekomendasi kalian untuk mengungkap rasa melalui puisi. Mudah-mudahan menjadi ilham untuk kamu yang jatuh cinta dalam diam.


    Puisi Rindu Yang Dalam



    Rinduku telah menusuk hati…

    Hingga terus menghantui…

    Dengarlah kau mentari…

    Sampaikanlah senandung rinduku pada sang pujaan hati…


    Kini ku lara tanpa dia disisi…

    Sendiri dalam sunyi…

    Sunyi yang selalu mencengkam…

    dalam kerinduan…


    Rindu padamu…

    pangeran cintaku…

    angin hembuskan lah rasaku…

    hujan teteskan lah sayangku…

    mentari terangilah jalanku…

    menuju bahagia…


    bila rinduku telah di sambutnya cinta…

    cinta yg takkan mati…

    hingga waktu terhenti…



    ***


    Perangkai Sepi

    Aku hampir kehilanganmu; Kataku

    kesepianku akan panjang gemulai hari

    kesedian sekalipun panjang sedari kemarian

    tangisku tak sanggup mengukur kedalamannya


    awan-awan malam berlari luas

    membentuk tilas bayang sepintasmu

    jadi pijar senyummu membingkai cuacaku

    menggulung kerinduan kan kehilanganmu


    aku ingin tariakan rinduku dari kesepian

    pada kecau angin yang terdengar parau

    adakah menembus udara kegelisahaan

    agar buang dariku kecemasan penuh galau


    ***


    Bayang-Bayang

    Aku tersesat

    Dalam rinduku yang menjerat

    Betapa hati ini telah terpikat dalam pesonamu yang memikat

    Membiusku dengan tutur lembur suara dalam tiap sapa

    Menghipnotisku akan cantik paras wajahnya


    Kembali

    Rasa ini hadir

    Bayangmu yang menyapa dalam tiap mimpi

    Membuaiku dalam indah yang sesa’at

    Yang kan hilang saat membuka mata

    Dan kembali menjadi bayang-bayang


    Artikel Lainnya : 


    Puisi Cinta Dalam Diam

    Puisi Tentang Mengagumi Seseorang

    Puisi Pendek Cinta dalam Diam

    Puisi Penantian Dalam Diam

    Sajak Cinta Dalam Diam

    LihatTutupKomentar