Puisi Penantian Dalam Diam
Puisi Penantian Dalam Diam |
Puisi Penantian Dalam Diam – Jatuh cinta membisu-diam itu lazimnya dirasa oleh seorang yang menyukai seorang dengan tidak ada kesegeraan untuk mengungkapkannya. Beberapa orang yang merendam hati itu melalui penulisan puisi jatuh cinta dalam diam. Karena tidak berani mengutarakan pada kesannya semua dilampiaskan dengan menulis puisi.
1. Puisi Penantian Dalam Diam : Jatuh Cinta
Saat menatap mukanya
Mendadak ada sebuah hati
Yang belu pernah kurasa mulanya
Di antara berbahagia, sukai dan
Sedikit rasa kuatir.
Tiap kupandangi paras kamu,
Mendadak hatiku terasanya tersenyum.
Dan mengucur juga hati berbahagia.
Entahlah alasannya adalah apa?
Mungkinkah saya sedang jatuh cinta?
Atau mungkin sekadar hati takjub saja.
Ah,
Biarkanlah. Saya simpan hati ini sendiri
Video Puisi Cinta Dalam Diam
Puisi Cinta Dalam Diam : Menyukai dalam Diam
Untuk cintaku
” gampang-mudahan kita disandingkan dalam ikatan suci yang elok “
Dan saya tidak siap mengambil langkah lebih jauh dengan kau,
alasannya itu aku menyukai kamu dalam membisu
alasannya diamku selaku salah satunya bukti cintaku kepadamu
ku ingin memuliakan diri kau, dengan tidak ajak kamu merajut jalinan yang terlarang
aku tak mau merusak kesucian dan pengawalan hatimu
alasannya diamku
yakni langkah memuliakan diri,
memuliakan kesucian,
selaku langkah jaga hatimu.
Dapat sehingga kamu yaitu seorang yang telah Tuhan takdirkan bagiku.
Karena dalam diam
Ada doa-doa yang selalu kupanjatkan,
Bukan untuk sekedar bareng denganmu,
Tapi
Supaya aku dan kamu mendapatkan yang terbaik.
Biarkanlah kusimpan beres-beres
Cinta dalam diam ini.
Jika memang takdirnya, Tuhan tentu
Akan gabungkan aku dan kau dalam lindungan cinta penuh karunia.
Apabila,
Kamu bukan ditakdirkan bagiku,
Tuhan akan hapus rasa ini sembunyi-sembunyi.
Kamu, kau yaitu ceritaku
Yang isi salah lubuk dari memory hati.
Puisi Penantian Dalam Diam Terbaru
Seandainya Saja
Seandainya Senja ketahui,
begitu pahitnya suatu kesunyian,
mungkin beliau tak ingin lewat sedetikpun insiden,
ketika Fajar menyambut.
dan Seandainya Mentari mampu dengar,
sayup kasihan dari burung yang berpulang ke sarang,
kemungkinan ia ingin bertahan sesaat lagi,
saat sebelum TUHAN-nya membangkitkan kembali. Lantas, bagaimana dengan seorang lelaki,
Yang masih tetap berdasar tegar,
Pada rasa yang bekerjsama tidak menawarkan teduh Bagaimana dengan seonggok cita-cita,
Dari seorang yang bahkan juga lupa,
Mengenai dunia yang demikian lega ? Seandainya saya Kamu ketahui,
Seandainya saja Kamu pahami,
Rasa ini demikian memiliki arti,
Kucintaimu dalam Diam selama sehari penuh.
Puisi Diam Membisu
teladan puisi cinta dalam diam yang mampu kami bagi. Bagaimana, sangatlah menolong kan? Contoh puisi mengagumi dalam membisu di atas menjadi rekomendasi kalian untuk mengungkap rasa melalui puisi. Mudah-mudahan menjadi ilham untuk kamu yang jatuh cinta dalam diam.
Puisi Rindu Yang Dalam
Rinduku telah menusuk hati…
Hingga terus menghantui…
Dengarlah kau mentari…
Sampaikanlah senandung rinduku pada sang pujaan hati…
Kini ku lara tanpa dia disisi…
Sendiri dalam sunyi…
Sunyi yang selalu mencengkam…
dalam kerinduan…
Rindu padamu…
pangeran cintaku…
angin hembuskan lah rasaku…
hujan teteskan lah sayangku…
mentari terangilah jalanku…
menuju bahagia…
bila rinduku telah di sambutnya cinta…
cinta yg takkan mati…
hingga waktu terhenti…
***
Perangkai Sepi
Aku hampir kehilanganmu; Kataku
kesepianku akan panjang gemulai hari
kesedian sekalipun panjang sedari kemarian
tangisku tak sanggup mengukur kedalamannya
awan-awan malam berlari luas
membentuk tilas bayang sepintasmu
jadi pijar senyummu membingkai cuacaku
menggulung kerinduan kan kehilanganmu
aku ingin tariakan rinduku dari kesepian
pada kecau angin yang terdengar parau
adakah menembus udara kegelisahaan
agar buang dariku kecemasan penuh galau
***
Bayang-Bayang
Aku tersesat
Dalam rinduku yang menjerat
Betapa hati ini telah terpikat dalam pesonamu yang memikat
Membiusku dengan tutur lembur suara dalam tiap sapa
Menghipnotisku akan cantik paras wajahnya
Kembali
Rasa ini hadir
Bayangmu yang menyapa dalam tiap mimpi
Membuaiku dalam indah yang sesa’at
Yang kan hilang saat membuka mata
Dan kembali menjadi bayang-bayang
Artikel Lainnya :