My Poem : perasaan hati ternyata juga bisa menjadi ide untuk menulis puisi, salah satunya puisi tentang hatiku dibawah ini yang terinspirasi oleh perasaan hati yang sering kita alami dalam kehidupan sehari hari. Kuy kita lihat puisi tentang perasaan berikut ini guys :
puisi tentang hatiku |
Puisi Tentang Hatiku
1. Puisi Cinta : Suara Hatiku
keinginanku kagum..
akan keelokan bait yang kau atur
seolah angin cintamu membelaiku lirih
sangat nikmat dan sangat menengahi
aku mulai candu
menelanjangi puisi jelmaan rindumu
alunan bait untuk bait yang kau hela mesrah
membuat pupus hampa di jiwa
puisimu membuka gorden hati yang kelabu
merasuk jiwa yang lama terpendam periode
sekarang kalbuku bergerak sembuh
yang dahulu sepah, sekarang mulai terasa
akan ku ingat formasi baitmu
kan ku catat dengan tinta merah jambu
ku sampul rapi, ku taruh mati
kan kudekap seperti penyembuh hati
2. Puisi Sakit Hati Terdalam : Jeritan Hati
dalam diam aku terus melihat dalam hening
dalam sendiri akau terdiam memandang ruangan kosong ruangan sepetak
aku yang tidak perna capek memburu satu mimpi untuk satu cita cita
tetapi semuanya cuman mimpi
tetapi aku masih bertahan seperti awan memutari dunia
di dunia riil sepi ,berduka terus
berselimut ,tetapi aku bahagia
banyak teman dekat di dunia maya
rasa sepi ini membuat aku terhibur
pagi mendekati siang siang menjelang sore
malam mendekati pagi
masih aku sendiri dari kasih sayang
aku pengin capai berbahagia tetapi terus bertepi penderitaan batin ....
air mata ini kering
kemungkinan aku harus bertahan untuk
satu kebahagian meskipun itu semu
3. Puisi Tentang Isi Hatiku Berjudul Kata Hati
Ku terjaga...
Memandang cantiknya fajar
Menyingsing pagi yang bening
Merah, kuning, jingga nampak di ufuk timur
Tidak pengin ku beralih memandang senyuman mu
Si raja sinar...
Sepintas...
Tebersit dipikiranku masa lalu yang dahulu pernah kita isi dalam memory otak kita semasing
Demikian cantiknya,
Senyuman yang dahulu yang pernah ku lihat semakin dekat,
Entahlah kemana...
Dekap hangat tidak pernah ku rasakan kembali
Pegangan kuat tangan mu tidak ku rasakan kembali
Bahkan juga,..
Bahu yang dahulu tempat ku bertumpu
Sekarang raib tiada tapak jejak
Terpikir muka cerah mu
Tidak sadar awan gelap sia menumpahkan butiran hangat dipelupuk mata ku
Dengar suara hati ku
‘Aku merindkanmu'
Kembalilah...
Dengar suara hatiku yang panggil namamu
Walau aku panggil namamu dalam diam
Dengarkanlah!
4. Puisi Tentang Isi Hatiku Dengan Tema Mengenai Suara Hati
Sejelas-jelasnya dia
Pernyataan dari rasaku secerah izhar
Degubku bahkan juga lebih membal tasydid dari tajibul ghunnah
Dia berdesing cuman untukmu saja-saja
Setiap kali tandangmu menegur keheningan ini
Hatiku terbuncang luar biasa seperti qalqalah kubra dan nafasku stop sesaat
Kenalilah ....
Sebenarnya cintaku seperti mad wajar yang beragam dengan karakternya yang berbeda
5. Puisi Sakit Hati Terdalam Berjudul Laraku
Gemintang minggu yang beratap cakrawala
Ambuan kangen jelma lara dan sendu
Dan tersisa tawamu yang kedengar
Entahlah aku edan atau mati rasa
Mengharap diri kamu yang dahulu ada selalu
Dengarlah...
Deru hatiku yang suaranya serupa keruntuhan
Coba kau lihat...
Ada kubangan air mata yang tetap mengucur
Dengar!,,disini....
Yang ku harapkan hanya senyumanmu...
Yang ku kangenin hanya tawamu...
Aku cuman mengharap kau pahami
Tidak kenapa bila tidak pengin kembali lagi
6. Puisi Sedih Perpisahan : Termenung
Wahai sepercik cahaya di depan.
Saat kegelapan menyerbu perjalan hidupku
Kamu seolah menyinari arahku
Dengan sepercik cahaya aura kehalusan perilakumu.
Wahai kamu sepercik cahaya!
Mulutku membatu waktu hati bergejolok pengin mengatakan kebenaran kepadamu.
Sekarang dalam diam hatiku tertaut kepadamu.
Belaian kasihmu terhadapku masih tidak dapat aku tebak dalam pemikiran ku.
Yang aku tahu, aku menyukai mu.
Ketika aku pandang di upuk barat, selatan dan timur mukamu yang terus menimpa di bola mataku.
7. Puisi Depresi Cinta : Pergolakan Hati
Tidak ada tawa diwajahmu
Demikian jua langit yang meringkuk sore itu
Walau sebenarnya hatiku kembali lagi berbunga
Sesudah demikian era kerontang
Kita berbicara di bawah tenda
Yang lagi kau bangun bagiku
Semuanya awalnya dari asmara
Yang rupanya mengeram lama di relungku
Diammu menjelma kagumku
Yang sebentar lalu kusesali sebab kangen
Kita tidak akan bertemu bahkan juga sebatas menegur
Sebab di hatimu ada hati yang lain kamu menjaga
Terima kasih,cinta
Kau telah mekar dibalik jeruji duri
Tidak apa,cinta
Kau akan berbahagia satu saat kelak
8. Puisi Tentang Perasaan Sepiku : Curah Malam
Di sepertiga malam
Arsy-Mu terbuka luas menghampar
Rembulan tersenyum bersama gemintang
Hatiku mendesah beranak ragu
Kulangitkan doa di saat banyak mata terpejam
Tetapi apakah salah bila aku memaksakan minta
Kepadamu mengenai ia di sepertiga malam
Di sepertiga malam
Saat yang pas meluapkan semua berharap
Dari dalam hati yang mulai merekah
Dalam doa aku terus-terang mintamu
Supaya si pembuat merestui semua pintaku.
9. Puisi Tentang Kita : Mengenai Diri kamu
Hai Pacar,
10 jariku hitung hari.
Mataku mengawasi selir waktu.
Kakiku menjejaki kangen.
Otakku memutari dirimu.
Bibirku membilang namamu.
Hatiku memasuki cintamu.
Sekujur badanku diberi oleh dekap hangatmu.
Yang tidak terlihat wujudnya.
Tetapi rasa-rasanya mendekap erat.
Ialah rasa yang tidak pernah aku bayangkan.
Benih kangen dan cinta ini menelusuk ragaku.
Sampai aku tidak tahu bagaimanakah cara hilangkan diri kamu dalam diriku.
10. Puisi Tentang Kita Bertemakan Cinta Ini
Cantik alunan suara menyerkam jiwa
Mengenai rasa yang dahulu sempat terpendam
Sekarang kembali lagi isi hati
Menyentuh semua sukmaku
Demikian lama ada dalam kehampaan
Termenung dalam keheningan
Berbalut dengan kangen dan pedih
Serangkaian rasapun bersatu
Tapi....
Sebilah cinta menusuk hatiku
Manancap untuk dalam dan kuat
Mengusap karaguan yang menghantuiku
Akan terulangnya kekesalan itu
Meskipun sakit yang akan kurasakan
Aku rela...
Bahkan juga tidak aku lupakan
Pegangan tanganmu dariku
puisi isi hatiku |
11. Puisi Tentang Perasaan Judul : Berjumpa Denganmu
Ku berikan nama sunyi
Kau berikan nama sepi
Kita berikan jarak tiada spasi
Ucapnya,
Jauh dimata dekat di hati
Mudah-mudahan kita kekal
Tidak pernah ku nantikan
Dapat berjumpa dengan si idola tiada menyengaja
Apa ini cinta,
pada penglihatan pertama ?
Waktu kutatap mukamu yang membuatku jadi senang !
Kemungkinan yang lain ialah dua
Bertepatan antara kita
Yang semakin jadi satu
Pada rasa yang berarti
Biasa tetapi demikian terkesan
Terus terpikir dalam pertimbangan
Mengenai figur yang sempat kenalan
Tetapi meluncur tiada tinggalkan pesan
Cahaya mentari temani si idola hati
Dunia seperti stop berputar-putar
Jantung berdetak tidak karuan
Peringatan sapa cairkan situasi
Dekat dalam tiap sentuhan
Seluruh hati bersatu dalam haru
Menghilangkan keheningan walaupun cuman sebentar
Itu rasa yang kutunggu
Mengenai berita dari diri kamu
Itu hanya sisi dari hari itu
Waktu bergulir demikian cepat
Masa lalu si mentari masih kekal
Mengharap dapat berjumpa kembali
Untuk beberkan hati dan janji hati
Mudah-mudahan kau tidak di jajah oleh sepi
Atau termenung dalam sunyi ...
Ku tahu kamu tentu pahami
Masalah rasa yang ku berikan
Ku berikan setulus hati
Bukan hanya imajinasi
Atau bait-bait pendapat
Yang kutulisi sekarang ini
Tidak pernah ku sangka
Ku temui keelokan yang demikian memikat mata
Demikian cantik yang memesona
Aku terkesima
Akan keelokan yang tidak pernah ku temui awalnya
Yakni diri kamu yang ku sebutkan dalam doa
Aku lagi terdiam
Seolah kau hentikan waktuku
Waktu kau ukir senyuman di bibirmu
Aku terbenam dalam pesonamu
Cintamu mulai menyapaku
Menyingkirkan sepinya waktu
Sebelum hadirmu
Menghias mimpi, dalam pikiran sunyiku
Jika benar-benar kau terbentuk bagiku
Karena itu, izinkan aku mengenalmu
Izinkanlah aku jadi sisi hidupmu
Sempurnakan aku dengan cintamu
Jadilah sinar, yang bertumpu di hatiku
Dan aku mengharap
Mudah-mudahan kesempatan ini
Bisa menjadi cinta yang sejati
Yang akan temani
Dalam tiap embusan napas ini ...
12. Rasa Kangen
Di bawah cantiknya ukir-pahatan langit
Kutuliskan rasa dalam bait
Seperti benang yang dijahit
Seperti kayu yang dibuat
Tidak berasa sudah menetes peluh
Sebab rupanya sudah demikian jauh
Sampai pada tempat hati bertambat
Pada jiwa yang tidak pernah luruh
Tetapi apalah daya
Cinta cuman hanya rasa
Yang terkubur dalam jiwa
Dan tersisa hati yang cedera
Dalam bait
Memvisualisasikan hati yang sakit
Tersisa masa lalu pahit
Yang lama-lama semakin membelit
Jujur kata dalam hatiku
Cuman satu kata yakni "RINDU"
Yang entahlah kenapa ke arah padamu
Dan memengapkan ruangan pikirku
puisi tentang perasaan |
Puisi Tentang Perasaanku
1. Hatiku Dan Aku
Jika hati aku bisa berbicara
Lalu apa yang akan dikatakannya
Apakah itu akan menjawab pertanyaan-pertanyaan itu
Aku menanyakannya setiap hari
Akankah itu mengkonfirmasi kepada saya
Apa yang aku tahu itu benar
Bahwa aku tidak hidup
Sampai aku melihatmu
Apakah itu memberitahu aku bahwa kita
Apakah dua bagian dari keseluruhan
Dan itu di matamu
Disitulah letak jiwaku
Apakah itu menjelaskan semua hal
Tapi terutama yang ini
Mengapa aku menjadi putus asa
Tersesat dalam ciumanmu
Apakah itu akan memberitahu aku bahwa saya
Telah melakukan perjalanan melalui
Lautan waktu yang sepi
Sebelum aku menemukanmu
Apakah itu akan memberi tahu aku alasannya
Aku membawa nyala api
Itu hanya akan menyala
Untuk suara namamu
Apakah itu menjelaskan kepada aku bagaimana
Kamu menerangi hariku
Dan hangatkan malamku
Dengan semua yang kamu katakan
Atau apakah itu hanya mengkonfirmasi
Apa yang aku tahu itu benar
Itu dan aku
Apakah jatuh cinta denganmu?
2. Hati aku melonjak
Pelangi di langit:
Begitu pula saat hidup aku dimulai;
Jadi apakah sekarang aku seorang pria;
Jadi jadilah saat aku menjadi tua,
Atau biarkan aku mati!
Anak adalah ayah dari Manusia;
Dan aku bisa berharap hari-hari aku seperti itu
Terikat satu sama lain dengan kesalehan alami.
3. Jangan Pernah Memberi Seluruh Hati
JANGAN PERNAH memberikan segenap hati, karena cinta
Tampaknya hampir tidak layak untuk dipikirkan
Untuk wanita yang bersemangat jika tampaknya
Pasti, dan mereka tidak pernah bermimpi
Bahwa itu menghilang dari ciuman ke ciuman;
Untuk semua yang indah itu
Tapi singkat, melamun. Kesenangan yang baik.
O jangan pernah memberikan hati secara langsung,
Bagi mereka, karena semua bibir halus bisa berkata,
Telah memberikan hati mereka untuk drama itu.
Dan siapa yang bisa memainkannya dengan cukup baik
Jika tuli dan bisu dan buta dengan cinta?
Dia yang membuat ini tahu semua biayanya,
Karena dia memberikan seluruh hatinya dan kehilangan.
4. Aku Saja
Oh, lebih baik aku mati,
Oh, aku lambat dan sedih;
Bodoh aku, menangis
Tentang anak yang kejam!
Tapi ada satu yang menemukanku,
Yang menangis melihat aku menangis,
Dan tangannya memelukku,
Dan memberi aku kata-kata untuk disimpan.
Dan aku lebih baik mati,
Dan aku lambat dan sedih;
Bodoh aku, a-menangis
Tentang anak yang lembut!
5. Hati itu, bukan batu
Mengapa tidak merasakan sakitnya?
Jangan biarkan ada yang menganiaya hati ini
Atau aku akan menangis lagi dan lagi
Baik kuil, maupun masjid
Atau di pintu atau berkamu seseorang
Aku menunggu di jalan di mana Dia akan melangkah
Mengapa orang lain harus memaksa aku pergi?
Kasih karunia yang menerangi hati
Dan bersinar seperti matahari tengah hari
Diri itu yang memusnahkan semua pemandangan
Lalu kapan ia bersembunyi di jaring misterius?
Pandangan asmara adalah belati yang mematikan
Dan panah emosi itu fatal
Citra Kamu mungkin sama kuatnya
Mengapa harus muncul di hadapanmu?
Aturan hidup dan ikatan kesedihan
Kenyataannya adalah satu-satunya manifestasi
Sebelum menyadari kebenaran tertinggi
Lalu bagaimana seseorang bisa mencapai pembebasan?
Cinta sarat dengan pikiran yang mulia
Namun yang tersisa adalah rasa malu duniawi
Percayai hati nurani yang masih kecil suara
Mengapa Kamu ingin menguji saingan?
Di sanalah kebanggaan kesopanan berada
Di sini bersemayam moralitas sosial
Bagaimana kita akan bertemu, di jalan mana
Mengapa dia harus mengundang aku ke tempat tinggal?
Benar dia adalah seorang ateis
Tidak setia dan tidak suci
Kepada siapa iman dan hati
Lalu mengapa dia harus pergi ke sana?
Tanpa 'Ghalib' yang celaka
Apakah ada aktivitas yang terhenti?
Lalu apa perlunya menangis?
Lalu apa kebutuhan untuk merenung?
6. Hati Meminta Jawaban
Hati meminta kesenangan dulu
Dan kemudian, kabur dari rasa sakit-
Dan kemudian, ternoda kecil itu
Penderitaan yang mematikan itu;
Dan kemudian, pergi tidur;
Dan kemudian, jika memang seharusnya begitu
Kehendak Pemiliknya
Untuk Hidup bebas
Atau mati melepas iman
Kebebasan untuk mati.
Nah itulah tadi contoh puisi tentang perasaan dengan tema yang lebih spesifik yaitu puisi tentang hatiku. Semoga bisa memberikan inspirasi bagi para pembaca sekalian ya dan jangan lupa untuk subscrib blog Seuntaipuisi dan jika ingin melihat puisi cinta lainnya bisa lihat DISINI