Tema puisi cinta kali ini My Poem akan mengangkat tema tentang puisi kerinduan mendalam untuk kekasih hati. Rasa rindu selalu berikan sejuta warna dalam hubungan, lewa sebuah ungkapan puisi rindu kita ekspresikan rasa rindu lebih nyata pada pasangan kita.
puisi rindu |
Kumpulan Puisi Rindu Yang Mendalam
1. AKU MERINDU
Di ruangan semu membisu
Mengincar masa lalu lalu
Hati rindu Pilu
Sendu
Sejauh waktu
Siang malam terbelenggu
Menyebar meradang dalam hati
2. TENTANG RASAKU
Aksaraku tidak sempat bisa dibaca
Kau terus memedulikannya
Beralih muka
Tega
Guratan penaku bagimu biasa
Tidak ada berarti
Hanya tinta
Percuma
Sekarang jiwa berasa capek
Mengikutmu tiada arah
Ego semata-mata
Landasannya
Pengin rasa-rasanya saya merebah
Hentikan semua cara
Buang risau
Resah
Tetapi saya tidak sanggup
Bayangmu mendominasi hati
Cintaku kepadamu
Menggebu
Seandainya saya bisa minta
Kan kupinta kepadamu
Ajari saya
Melupakanmu
3. RINDU MENANTI
Hujan tadi malam masih berasa
Dingin menyerang jiwa
Semakin sepi
Sendiri
Ia
Tanpa informasi
Entahlah di mana
Batinku menjerit saat mengingatnya
Sekelebat pergi tiada pesan
Tangisku tidak diacuhkan
Tiada fakta
Lenyap
Cintanya
Membuat saya edan
Sekarang cemburu meraja
Sejuta berprasangka buruk dalam dada
Wahai embusan angin pagi
Berikan pesan kepadanya
Resah hati
Karena itu
Hadirnya
Terus kunanti
Kusemat dalam do'a
Diri ini terus rindui
4. HATIKU
Gemerecik
Lara mengolah
Pilunya hati berderik
Regang jiwa tahan pekik
Asak
Kecewa membabat
Saksikan berapi-apinya gajak
Radang cedera semakin meruak
Ancai
Taki tergadai
Matilah kau nyaman
Luluh rasa capek melelai
Sedia
Asal berbahagia
Si juwita mulia
Semogalah banyak ruah anugerah
5. Mengenai Hati Ini
Gelap Nya malam Ini Dan embusan
angin yang kuat
membuat ku Kangen akan seorang.
seorang yang sekarang pergi entahlah kemana.
dimana. siapa. aku juga tidak tau.
yang saya tahu saat ini saya Rindukan Dia.
ia yang jauh dari penglihatan mata ku waktu ini.
saya dan masa lalu cantik
yang dahulu sempat kami bina.
6. Coretan Kangen
Kurindu Pada sajakmu
Aksaramu hipnotis jiwaku
Mengelana lalui dunia hayalku
Kurindu
Surat kecilmu
Seperti semanggi empat
Menjagaku sampai malam bertukar
Kurindu
Suara paraumu
Setiap pagi menyapaku
Sehangat mentari meniduri embun
Kurindu
Tiap doamu
Saat sujudmu habis
Aminmu bersambut tengadah tanganku
7. Rasa Kangen
Musim dingin yang beku
Kepingan salju juga turun
Harapkan raga ini dekat terus
Mendamba hangatnya dekapmu
Tetapi, duniaku begitu kelabu
Untukmu yang cuman ilusi
Hatiku terus sendu
Pada saat kangen tiba kembali lagi
Dan disini pada akhirnya
Saya menepiskan segala hal
Ingi hati ini mempunyai
Diri kamu yang sudah lama pergi
8. Kangen Yang Dalam
Di pinggir pantai ku duduk seorang diri
ku pikirkan mukamu yang berseri
Kuterdiam seolah ini mimpi
Dimuka ku kamu sudah berdiri
Menjumpai ku dan berbicara saya hanyak punya mu
Seolah kau tersenyum kecil melihatku
Seolah kau tidak ingin melepaskan kan gengaman tangan ku
Seolah kau terus berbicara saya benar-benar menyukaimu
Ini kah ysng di namakan kangen
Inikah yang di nama kah jatuh hati
Dan inikah yang di namakan getaran asmara
Seperti mimpi
puisi rindu |
Kumpulan Puisi Rindu Yang Mendalam Untuk Kekasih
1. Cerita Rinduku
Lama kau racauni hati nyamanku
Memahat cedera menerus relung hati terdalamku
Benar-benar polos atau bersandiwara diri kamu
Kenyataannya sekarang mengambigu
Usai semua sudah dustamu
Legah bukan
Tidak akan ada masalahku
kembali pada fajar sampai senjamu
Desember melambai-lambai
Januari memagut
Tidak akan kurajut kembali kangen sampai terangat dalam jumpa
Tidak ada kembali jumpa yang penting terjamu
Sudah semua berserak
Pembunuh bengis
2.Titip Kangen
Ku lirik langit yang mulai menjingga
Mengisyaratkan ini hari akan usai
Kelopak mataku tertuju pandang pada si surya
Mengeruk lirih cerita kita yang sebelumnya
Terbesir pandang semu
Mengenai jalur cinta yang menjemu
Berharap jumpa dalam baur pelu
Kulayarkan selembar perahu kertas
Minta angin merajut kangen kataku
Ku titip dekap dalam bait
Mengharap sajak sampai kepadamu
3. Masa lalu Dengan Ia
Ku dapatkan kembali lagi bayang-bayang tidak asing itu pas dikedua retinaku
Mata ku tidak akan menyayup bertepatan angin malam yang membujuk tertidur
Saya ingat tatapan itu ibarat tatapan lalu
Dari ia yang bersalam di periode lalu
Ku anggap ia datang kembali lagi menegur seperti sebelumnya
Tetapi seluruh maya
Terkurung dalam ilusi
Itu bukan kedatangan sama seperti yang dulu
Ia tiba sebatas menyinggasanai lamunanku
Sebatas bersapa ria sama dia lainnya di depanku
Saya tahu tepat yang di rasa wanita itu
Ditatap mata mu dalam buaian kasih sayang
Terlibat perbincangan berdua dicemburui taburan bintang
4. Di mana Diri kamu
Di mana kiranya kamu kangenku
Ranting-ranting nafsuku mulai meranggas
ditembus kemarau penantian belaianmu
Daun-daun keinginanku mulai layu
menunggu usapan jari kasihmu
Di mana kiranya kamu kangenku
Kelopak bungaku berasa tidak berdaya memekarkan keindahannya
berharap siraman air kehidupanmu
Putik-putik cintaku dahaga akan tetes embun dari bibirmu
Duhai kangenku
Lukislah badanku dengan sapuan kuas kasihmu
Tulis juga puisi dengan lidah apimu
Supaya sulur-sulur asmaraku kembali lagi menggelinjang
Membelitmu dengan tembang asmaradana
Wahai kangenku
Saya menunggumu di tilam malam
Dengan wewangian melati dan merebak lezat malam
Siap menyambutmu dibalik kelambu samudera tidak bertepi
Untuk melarung semua gulana jiwa bersamamu
5. PUISI KERINDUAN
Ku Hujam Sepi Dalam Kesunyian
Ku Pandang Langit Penuh Keabuan
Hujan Menimpa Sunyi Dalam Kegelimangan
Dengan Biasan Rasa Penuh Kegelisahan
Ku Bunyikan Seruling Dalam Kebisuan
Cari Dan Cari Satu Kehangatan
Di tengah Derasnya Rintik Hujan
Ku Mengharap Malam Membrikan Kewarnaan
Kamu Yang Kunanti Mendiamkan Kangen
Di Bawah Sinar Bertemaram Penantian
Alunan Suara Seruling Membingkai Mental
Dalam Saluran Nadi Cinta Kesucian
Sepoi-sepoi Angin Merasuk Padati Kegundahan
Merundung Cinta Dalam Seputih Daya ingat
Saya Yang Menambatkan Rasa Pengharapan
Apa ada Setitik Sinar Dalam Penyudraan
Halusnya Cinta Dalam Basuhan Kangen
Bawa Diri Larut Di dalam Keinginan
Melembayungan Rindunya Dedikasi Cinta Kesejatian
Seindah Mutiara Cinta Menyerap Sendi
puisi rindu |
Kumpulan Puisi Cinta Kerinduan Yang Mendalam
1. Kangen Yang Dalam
Di sekelip kuatirku yang dalam
Tersisip kangen yang dalam
Pada resahku yang semakin gusar
Cemburu di hatiku mulai terbakar
Kuatir dengan ketiadaanmu
Kangen akan kedatanganmu
Resah menunggu kehadiranmu
Cemburu tidak pasti
Duhai kau insan tercinta
Jauh pergimu ke tanah seberang
Tersisa bayangmu dalam frame ingat
Akankah kamu selekasnya pulang ?
Kuatirku membias berprasangka buruk
Cemburuku semakin membara
Sedang rinduku berharap
Semuanya cuman prasangka
Wahai insan tersayang
Bilakah kau rasa apa yang sekarang ku rasa
Saat tanpamu waktuku berakhir hampa
Apa ada kan tiba satu periode untuk kita kembali lagi bersua.
2. Kangen Hati yang Dalam
Dinginnya dunia yang ku Rasa tanpamu
Menyerap sampai ke dalam relung hati
Berasa Pengin melepaskan seluruh beban
Yang sudah tertanam menyerang didada
Ketersendirian hidup yang sejauh ini sudah kujalani
Kesepian hari-hari yang sejauh ini saya cicipi
Susah untuk dapat saya meniadakan seluruh tentangmu
Dan cuman menjadi masa lalu sampai saat ini
Saya akan Masih ingat seluruh narasi kita dulu
Kemarahan,senyuman, dan air matamu dan seluruh hidupmu
Dan saat ini yang dapat ku lakukah hanya
Memandang mu dari jarak jauh sambil tersenyum melihatmu
Meskipun saya cuman dapat menatapi keelokanmu
Dari terlalu jauh tiada kau tahu akan diriku
Kesempurnaan mukamu dan keelokan senyummu
Rasa demikian suka sangat dalam yang ku rasakan
Hari untuk hari yang teratasi tiada kasihmu
Benar-benar membuat hati ini berasa pilu dan tidak pasti
Tentang hal pengin rasa-rasanya diri ini berjumpa denganmu
Tetapi takut mengusik ketentraman hidupmu
3. Merajuk Kangen
Merajuk hatiku mengucilkan diri..
Pengin ku sembunyi dan lari..
Bawa pergi kangen dari pojok hati..
Tetapi,saya tidak sanggup..
Tapak jejak rindumu lagi membuntutiku..
Mengikut dimanapun kaki ini mengambil langkah pergi..
Membuatku ada di batasan kehampaan dan kangen..
Di atas logika..
Tidak sempat tahu harus bagaimana pahaminya..
Dia ada tetapi tidak sempat ada..
Terus sirna waktu coba menggapainya..
Demikian jauh..
Seakan tidak akan sanggup ku sentuh..
4. Saya Kangen
Termenung
Di ruang sepi tidak bersahabat
Cuman kehampaan,keheningan dan ketersendirian
Terus semu dalam kebisuan.
Redup sinar anutanku
Cuman gelap
Saya salah jalan
Rasa sepi semakin menyayat
Hangat mentariku tidak sanggup cairkan kangen yang membeku
Begitu susah bagiku
Demikian jauh
Saya tidak mampu menggapaimu
Rinduku tidak sempat sampai kehatimu
Samar-samar,lalu menguap dan berakhir
Seperti untain kata tiada arti
Cuman sanggup merengkuhmu dalam doa'ku
5. Penantian Panjang
Rasa ini
Demikian aneh dan memusingkan
Waktu saya masih perduli terhadapmu
Waktu kau membuatku teteskan air mata dipipiku
Entahlah kenapa
Masihku perduli terhadapmu
Terus menanti
Menunggu hadirmu
Alunan hujan
Pendamping,lantunan lagu kangen
Dari lirik syair pilu
Dari hatiyang layu
Saya kangen
Dari lirih ilusiku
Kutitip salam pada bayu menyapaku
Dari saya yang mengasihimu
Padamu,yang sudah memedulikan ku.
6. Saya Masih Sayang
Risau basahi kalbuku
Hiasa relung dengan penuh gelap.
Namamu masihlah ada disini.
Ragamu yang sudah jauh.
Meninggalkanku bersama semua duka.
Cuman masa lalu terus disini.
Cedera yang semakin menyayat hatu.
Bagiku makin rapuh.
Malam gelap menunggu.
Ku syairkan hati
Kangen ini ada selalu untukmu.
Permata.
Balikkan padaku
Bintang
Berikan salam untuknya.
Ucapkanlah,
Jika saya benar-benar mengasihinya.
7. Kangen Kamu
Sekarang ini
Cuman kamu yang berada di fikiranku
Tentangmu senyumanu,candamu
Dan semuanya yang ada kepadamu
Dengarkan
Suara hati tengah menyanyi
Dendangkan nada-nada cinta
Walaupun cuman lirik lagu simpel
Kepadamu dan untukmu
Saya menanti
Saya tanpamu hanya mentari
yang kehilangan cahayanya
Tiada rasaTanpa jiwa Hampa