Cara Membuat Cerita Fiksi Dengan Karakter Yang Kuat
Membuat cerita fiksi adalah proses yang menyenangkan dan kreatif. Namun, untuk membuat cerita yang benar-benar menarik dan menyentuh pembaca, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa cara untuk membuat cerita fiksi yang lengkap dan terbaru :
Bagaimana Cara Membuat Cerita Yang Menarik?
- Buatlah skenario cerita Anda. Ini termasuk menentukan jenis cerita yang akan Anda buat, tokoh-tokoh yang akan muncul, setting, dan plot yang akan Anda gunakan.
- Buatlah karakter yang kuat dan nyata. Membuat karakter yang kuat dan nyata akan membuat pembaca merasa lebih terlibat dalam cerita dan lebih tertarik untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.
- Buatlah setting yang menarik dan detail. Setting yang menarik dan detail akan membantu pembaca untuk merasa lebih terlibat dalam cerita dan membuat cerita terasa lebih nyata.
- Buatlah plot yang menarik dan memiliki kejutan. Plot yang menarik dan memiliki kejutan akan membuat pembaca merasa terkejut dan merasa ingin mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.
- Buatlah dialog yang menarik dan natural. Dialog yang menarik dan natural akan membantu pembaca untuk merasa lebih terlibat dalam cerita dan membuat cerita terasa lebih nyata.
Jangan lupa bahwa membuat cerita fiksi itu proses kreatif yang berkesinambungan, jangan ragu untuk mengevaluasi dan menyempurnakan cerita Anda sesuai dengan kritik yang Anda dapatkan.
Bagaimana Cara Membuat skenario cerita fiksi
Membuat skenario cerita fiksi adalah proses yang menyenangkan dan kreatif. Namun, untuk membuat skenario yang benar-benar menarik dan menyentuh pembaca, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Berikut ini adalah beberapa cara untuk membuat skenario cerita fiksi yang lengkap dan menarik:
Tentukan jenis cerita yang akan Anda buat. Apakah ini adalah kisah cinta, komedi, aksi, atau horor? Ini akan membantu Anda untuk menentukan jenis tokoh, setting, dan plot yang akan Anda gunakan.
Tips Menulis Bagi Pemula Mudah Dilakukan
- Buatlah sinopsis cerita. Ini adalah ringkasan singkat dari cerita yang akan Anda buat, yang mencakup jenis cerita, tokoh utama, dan plot yang akan Anda gunakan.
- Buatlah karakter yang kuat dan nyata. Membuat karakter yang kuat dan nyata akan membuat pembaca merasa lebih terlibat dalam cerita dan lebih tertarik untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.
- Buatlah setting yang menarik dan detail. Setting yang menarik dan detail akan membantu pembaca untuk merasa lebih terlibat dalam cerita dan membuat cerita terasa lebih nyata.
- Buatlah plot yang menarik dan memiliki kejutan. Plot yang menarik dan memiliki kejutan akan membuat pembaca merasa terkejut dan merasa ingin mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.
- Buatlah outline atau garis besar dari cerita Anda. Ini akan membantu Anda untuk menentukan struktur cerita dan mengetahui bagaimana cerita Anda akan berkembang.
- Buatlah dialog yang menarik dan natural. Dialog yang menarik dan natural akan membantu pembaca untuk merasa lebih terlibat dalam cerita dan membuat cerita terasa lebih nyata.
Cara Membuat Karakter Tokoh Yang Kuat Dalam Cerita Fiksi
Dalam menulis novel atau cerpen, cara membuat karakter tokoh yang kuat adalah dengan mengetahui sebanyak mungkin tentang karakter tersebut. Semakin banyak kamu mengetahui dan mendeskripsikan kepribadian satu tokoh cerita, maka akan semakin kuat pula ia dalam benak para pembaca.
Ada beberapa langkah yang bisa kamu lakukan untuk membuat satu karakter cerita benar-benar terasa sangat kuat visualisasinya bagi pembaca.
Dibawah ini saya akan mengajak kamu untuk membahas cara tersebut satu demi satu. Pada bagian akhir, saya juga akan membagikan checklist membangun karakter yang tinggal kamu download saja.
Penulisan novel yang panjang dan membutuhkan waktu lama kadang-kadang membuat penulis lupa apa saja yang menjadi ciri tokoh cerita. Nah, checklist ini nanti akan membantu kamu untuk tetap dengan mudah mengingat karakteristik masing-masing tokoh cerita.
Jadi, mari mulai dengan cara mengembangkan karakter novel yang pertama;
1. Buat Identitas dan Latar Belakang Tokoh Cerita
Tentu saja ini adalah yang pertama dengan menentukan identitas karakter tokoh cerita melalui serangkaian pertanyaan yang sederhana seperti;
- Siapa nama tokoh cerita?
- Apa nama lengkapnya?
- Apakah ia punya nama panggilan?
- Jenis kelaminnya?
- Keyakinannya?
Di samping identitas dasar semacam itu, kamu juga perlu membuat latar belakang atau background tokoh cerita. Lingkungan dan pengalaman selalu membentuk seseorang, dan itu juga berlaku dalam dunia fiksi. Jadi penting bagimu untuk membuat latar belakang dan lingkungan seperti apa yang karakter tokoh cerita miliki sebelum ia tampil dalam novelmu.
Sebagai latihan dalam membuat latar belakang yang kuat bagi karakter tokoh novel, kamu bisa mengisi beberapa pertanyaan berikut;
- Bagaimana masa kecil tokoh cerita? Apakah ia miskin, kaya, baik, buruk, manja, pemalas?
- Bagaimana kondisi orang tua mereka? Apakah mereka bercerai, apakah broken home, apakah salah satu orang tuanya meninggal?
- Siapa sahabat tokoh utama cerita dan bagaimana karakteristik sahabatnya?
- Apa motivasi tokoh cerita melakukan suatu tindakan biasanya?
Jadi, langkah pertama yang bisa penulis lakukan untuk membuat tokoh dan karakteristik cerita menjadi kuat adalah dengan menentukan identitasnya dan backgroundnya terlebih dahulu.
2. Berikan Kekuatan dan Kelemahan pada Karakter Tokoh Cerita
Memberikan kekuatan dan kelemahan yang realistis adalah cara membuat karakter fiksi menjadi nyata yang paling efektif. Kita sebagai manusia, akan terus menerus berhadapan dengan kekuatan dan kelemahan kita setiap harinya, dan itu pada banyak kesempatan akan menentukan apa yang akan kita lakukan saat ada dalam sebuah peristiwa.
Nah itu juga berlaku pada karakter cerita yang ada dalam novelmu, kelemahan dan kekuatan yang mereka miliki akan sangat mempengaruhi aksi mereka sepanjang cerita. Untuk alasan itulah kamu harus memberikan mereka beberapa kelemahan dan kekuatan yang realistis sebagai identifikasi karakteristik mereka.
Contohnya begini;
Jika salah satu kekuatan tokoh ceritamu adalah mudah menyesuaikan diri dengan orang asing, maka ini akan menjadi penentu banyak tindakan mereka dalam mengambil keputusan dalam novel. Sebaliknya pula, jika menyesuaikan diri dengan orang asing adalah kelemahannya, ini juga akan memberikan ia pengaruh besar saat bertindak dalam cerita.
Sebagai latihan, kamu dapat menjawab pertanyaan berikut ini untuk memberikan kesan yang lebih baik bagi karaktermu di benak pembaca
- Apa 3 kekuatan paling utama yang ada pada karakter tokoh cerita?
- Apa 3 kelemahan yang paling utama dimiliki karakter?
3. Berikan Karakter dan Tokoh Cerita Motivasi dan Tujuan yang Masuk Akal
Selanjutnya apa pun peran tokoh dalam novel yang kamu tuliskan, pastikan kamu memberikan tujuan yang jelas dan masuk akal. Dalam tujuan ini, temukan pula motivasi yang realistis sebagai alasannya.
Menetapkan tujuan dan motivasi bagi karakter cerita itu sangat penting, terutama pada tokoh-tokoh utama seperti protagonis antagonis atau tritagonis. Pembaca akan mudah untuk kehilangan perhatian jika mereka tidak menemukan motivasi dan tujuan yang jelas dari tokoh cerita.
Misalnya kamu membaca novel Merapi Barat Daya, maka kamu akan menemukan bahwa tujuan Tatras sebagai tokoh utama adalah mencapai Puncak Tebing Selatan Gunung Merapi yang belum pernah tertaklukkan. Motivasinya adalah; karena itu merupakan tebing paling menantang dan belum ada satu pun yang pernah melakukannya. Dan Tatras ingin menjadi yang pertama.
Atau ambil contoh mengapa Lord Voldemort dalam novel Harry Potter karya J.K. Rowling yang tujuannya adalah untuk membunuh Harry Potter.
Dalam novel tersebut, keinginan atau tujuan membunuh Harry bukan hanya tujuan tidak jelas yang berangkat tanpa alasan. Akan tetapi motivasi yang mendorong Lord Voldemort adalah karena ada sebuah ramalan yang mengatakan bahwa hanya Harry Potter yang mampu mengalahkan dirinya.
Sebagai latihan cara mengembangkan karakter tokoh novelmu, kamu bisa menemukan jawaban dari dua pertanyaan ini.
- Apa tujuan utama karakter atau tokoh cerita?
- Apa alasan atau motivasi mereka ingin mencapai tujuan tersebut?
4. Gunakan Prinsip ‘Tidak Ada Manusia yang Sempurna’
Beberapa penulis kadang merasa sangat sayang untuk memberikan tokoh utama protagonis mereka kelemahan dan kekurangan. Mereka ingin para pembaca menyukai karakter tokoh tersebut dengan segala kesempurnaannya. Dengan alasan tersebut, tokoh protagonis pun harus seperti manusia sempurna; fisik rupawan dan memiliki kehidupan laksana dewa.
Tapi itu salah!
Tokoh protagonis yang terlalu sempurna tidak dapat membangun kedekatan dengan pembaca. Semakin sempurna satu karakter tokoh cerita, maka semakin jauh ia dari pembaca.
Manusia akan lebih mudah menerima sesuatu yang dekat dengan kehidupan mereka. Sementara kelemahan dan ketidaksempurnaan adalah keniscayaan manusia. Untuk itu tokoh ceritamu pun harus memilikinya, walaupun kamu sangat menyayanginya.
Sebagai latihan, kamu bisa mengajukan beberapa hal ini terhadap karakter utama cerita yang kamu miliki;
- Apa kebiasaan buruk yang dimiliki oleh karakter atau tokoh cerita?
- Situasi apa yang paling membuat tokoh cerita tidak nyaman?
- Buat satu kepribadian yang mungkin dicap ‘tidak baik’ juga melekat pada karakter cerita, misalnya pelit, egois, keras kepala, dan lain sebagainya.
5. Berikan Keunikan dan Ciri Khas pada Masing-masing Karakter Tokoh Cerita
Tujuan utama dari memberikan ciri khas dalam bentuk fisik adalah untuk membedakan antar karakter dengan mudah. Atau supaya tidak semua karakter cerita yang kamu tulis terlihat hanya sebagai sosok yang sama.
Ciri khas ini dapat berbentuk penampilan fisik mereka berupa warna rambut, panjang rambut, tinggi badan, kurus atau gemuk, warna kulit, aksen bicara logat tertentu, atau bahkan misalnya ciri khas berupa disabilitas seperti pincang, latah dalam berkomikasi atau yang lainnya.
Dengan memberikan tokoh cerita atau karakter tokoh beberapa ciri khas yang menjadi identifikasi diri mereka, secara tidak langsung ini akan mempermudah para pembaca untuk akrab dengan tokoh cerita.
Kamu bisa mengambil contoh dalam buku Harry Potter lagi misalnya.
Perhatikan bagaimana penulisnya memberikan pada tokoh Harry Potter yang identik dengan kacamatanya, Hermione dengan gigi kelincinya dan Ron Weasley dengan rambutnya yang merah.
Ciri khas akan menjadi kekayaan dan membentuk karakter tokoh cerita yang kuat. Jika kamu bisa memberi ciri khas yang tepat pada karakter ceritamu, itu akan membuatnya menjadi lebih hidup dalam benak pembaca.
Artikel Lainnya :