Suasana alam
pedesaan selalu memberikan inspirasi dan juga kesejukan dalam jiwa. Puisi alam
desa kali ini merupakan buah karya pengalaman kala berkunjung ke alam
pedesaan lengkap dengan pesan dan makna kehidupan didalamnya. Langsung aja yuk
kita lihat koleksi puisi alam pedesaan dibawah ini…
Puisi Alam Pedesaan ~ Sajak Twitter
Menikmati alam desa memberikan banyak inspirasi dan sangat cocok sebagai referensi puisi alam yang penuh makna indah didalamnya. Simpan segala momen indah kala berkunjung ke desa salah satunya dengan bait kata-kata puisi...
1. Puisi
Alam: Desaku yang Mempesona
Desaku yang
ku cinta
Kaulah
pujaan hatiku
Tempatku,
ayahku dan bundaku
Menjalani
hari – hari penuh kenangan indah
Desaku,
bentukmu sangatlah indah
Tubuhmu
menghanyutkan jiwa dan raga
Ketika aku
terdiam, memandangmu
Aku menunggu
senja bersamamu
Menutup hari
– hari bersama cantiknya parasmu
2. Puisi Alam: Desaku, Teman Sepiku ~ Sajak Twitter
Pesonamu
sungguh indah dan menakjubkan
Pohon –
pohon pun rindang dan saling bersahutan
Seolah
saling berbicara dan bercengkrama satu sama lain
Mengikuti
alur dan suasana seolah tercipta
Alam ini
menghadirkan panorama yang sejuk dan segar
Memberikan
kenyamanan berselimut takjub
Sinar
matahari pun menembus perlahan melalui bilik rumah di desa
Kemudian
tersenyum, menuju ke arah kami
Desaku,
Kau sangat
ku cinta
Disana
tempatku menghirup udara yang sangat berharga
Memandang
hijau dan cetar warna yang sejuk dan mempesona
Seluas mata
memandang
Hijaumu
membuatku takjub
Seolah aku
tak pernah takut
Untuk selalu
mengharapkanmu, menjadi teman sepiku
3. Puisi
Alam: Desaku, Kamu Cantik!
Desaku,
Entah apapun
namamu yang sebenarnya
Aku sebagai
orang yang setia padamu
Akan selalu
bilang
Kamu cantik!
Rupamu
sangat menawan
Bentukmu
sangat indah dan berkesan
Tubuhmu
benar – benar menghanyutkan
Ketika aku
terdiam memandangmu dan menunggu senja
Menutup hari
demi hari
Semua itu
karena kamu
Cantik pada
wajahmu membuat mataku enggan berkedip
Bahkan tak
ku biarkan sekalipun
Karena aku
nyaman dan teduh bersamamu
Aku tak akan
pernah merasa bosan
Pernak –
pernik hiasan bunga
Seolah menyatu
dalam keindahan
Keindahan
yang membuatku
Merasa
sedang dipersatukan
4. Puisi Alam: Desaku yang Ku Cinta
Apakah kau
tahu?
Kecantikanmu
membuatku sulit berkedip
Kau
membuatku nyaman
Terbuai
dengan alam penuh keteduhan
Bunga –
bunga saling bermekaran
Satu persatu
pun mulai tampak menawan
Kau hadir
bersama pepohonan rindang
Aku pun tak
pernah bosan untuk memandang
Tanah yang
subur dan mulai gembur
Menyatu
dalam buaian keindahan
Sangat cocok
untuk menjadi tempat sandang dan pangan
Menjadi
tempat untukku tumbuh
Hingga
dewasa seperti sekarang
5. Puisi Alam: Desa Tempatku Dibesarkan
Aku
dilahirkan dan besar disini
Bersamamu
aku tahu segalanya
Dengan
waktu, aku terus melangkah
Kamu, tempat
sejarah bagiku
Desa yang
tak akan pernah aku lupa
Desa kecil
yang penuh indah dan semua hal tentang kisah
Hari ini
mungkin aku bersamamu
Esok, entah
apa yang aku bisa lakukan
Ketika aku
pergi ke tanah orang,
Kehilangan
akan aku rasakan
Nyaman,
sejuk dan segar semua sirna begitu saja
Semua
terhapus begitu saja
Tak dapat
diganti dengan apapun juga
6. Puisi
Alam: Berteman Angin Sepoi-Sepoi
Hanya desaku
yang tahu
Bagaimana
angin sepoi – sepoi tak tergantikan
Hanya di
desaku, tempatku untuk tahu
Kegembiraan
menanti rindu yang tak pernah terelakkan
Desaku,
Kau adalah
surga duniaku
Tempatku
berpetualang
Tempatku memandu
bait demi bait kisah yang terus indah
Bersamamu,
ku pandang cita – cita tanpa nestapa
Bersatu
dengan angan menuju ke garda terdepan
Desa yang ku
cinta,
Kau
mengiringku untuk berjalan
Merangkak di
jalan yang penuh liku dan duri
Penuh onak
namun ilham membayangi
Akulah
pemuda yang jiwanya membara
Akulah
pemuda yang raganya memanas
Kau manjakan
kami, dengan panoramamu
Hingga
syukur yang ku ucap semua karenamu
1. Kenangan Desaku
Terbangun ku oleh kicauan burung...
Membuka jendela menghirup kabut asa..
Bahagiaku....
Berada di didesa..
Berjalan di temani matahari terbit
Melihat padi hijau bersuara merdu,
karna hebusan asa dan angin..
Pagi ini memang dingin,
Tapi aku merasa tenang karna hangatnya mentari...
Ku melihat sosok petani bersemangat,
mencari sesuap makan tuk hari ini..
Pekerja keras dapat ku lihat di desa ini..
Bukan untuk memamerkan barang..
Tapi untuk memenuhi perut mereka..
Aku menyukai pikiran mereka,
yang selalu puas akan hari ini..
Selangkah demi selangkah,
mereka jejaki tanah yang basah itu
Tak punya rasa jijik pun..
Pekerja keras tanpa berjerih lelah itulah desaku.
2. Ku Merasa Tenang
Aku menyukai desaku...
Keluar dari bisingnya kota..
Dan keluar dari penuhnya asap polusi..
Aku menyukai desaku,
sebuah tawa yang renyah dari para bocah
Membawaku pada apa yang kunikmati dulu,
sebelum ku memiliki handphone
Semu berjalan alami saling berbagi.
Aku suka bau desa,
seolah membuatku terus rindu akan rumah..
Ini membuatku sadar,
bahwa aku bukan anak kota tapi anak desa
Hal terindah adalah hal yang paling kurindukan
Sapaan kehangatan yang menghiasi tiap pagiku..
Sarapan teh hangat pun jadi andalan dalam sudut desaku..
Tenang, damai, bahagikan jiwa
itulah yang aku rasa setiap berada disini...
3. Kapan Lagi?
Desaku..
Kini mulai jauh ku raih...
Karna desakan pekerjaan,
buatku hilang ketenangan..
Aahh, aku butuh susana yang tenang..
Aku butuh ciutan burung..
Kini ku rindu akan desaku..
Sepintas ku hanya melihat dari foto lama..
Kapan aku bisa berhenti pada penatnya pekerjaan?..
Aku lelah..
Aku ingin kembali pulang...
kerinduanku semakin kuat,
kala aku terus menatapi foto lama..
Pilu ku kini...
Kapan lagi aku bisa menikmati hangat dan sunyinya desa?
Kapan lagi ku nikmati ketenangan ini?
4. Rindu Kampung Halaman
Hujan membasahi sekujur tubuhku..
Baru kali ini aku rasakan hujan kota...
Hujan yang begitu lama..
Seakan memberikan memori lama,
tentang hujan desa aku rindu akan halaman rumahku
Kunikmati hujan rintik basahi perkebunan..
Bunyi rintikan yang menenangkan,
dikala pikiran ini penuh dengan kegiatan.
Aku suka hujan di desa.
Karna saat mentari terbit,
Ku hirup udara segar alam dunia
Walau ternyata dunia terasa kelam,
yang membuatku putus asa..
Tapi entah mengapa,
udara yang ku hirup didesa membuatku nyaman..
Hijaunya padi,,ciutan burung,gemercik air..
Rasa nyaman itu membuatku, Rindu akan desaku..
5. Ku Merasa Nyaman
Aku duduk dan termenung
Sambil mendengar kicauan burung
Konon orang bilang itu pertanda akan ada musim panas....
Tapi itu musik menemani setiap pagi hariku.
Aku mensyukurinya
Berkatnya aku tau susana indah di pagi hari...
Desaku...
Jangan tinggalkan kenyamanan ini...
Karna aku tak akan menyanggupi,
jika berada jauh darimu lagi
Kenyamanan ini yang buatku betah
Melihat kerja keras mereka.
Membuatku iri.
Kota yang ku pikir akan membuatku nyaman
Kini ku salah..
Hanya desaku yang bisa buatku nyaman..
6. Memori Yang Abadi
Suara gemericik air di sungai itu
Masih terngiang di telinga.
Tersimpan sebuah tanya,
Kapan aku bisa kembali ke desaku...
Saat aku berlarian di tengah sawah
Merasakan udara segar tanpa kecemaran...
Menyaksikan burung beterbangan tanpa masalah .
Dan melihat tetesan embun yg menyegarkan...
Aku merindukan segalanya...
Kedamaian nan indah..
Aku senang berada pada hidup tanpa beban...
Desaku..
Kapan aku tak rindu akan dirimu ?
Desaku..
Kerinduan ini mencapai puncaknya
Aku tak tau lagi apa yang harus aku lakukan,
Tuk obati kerinduan ini.
Desaku,...
Kenangan manis dan indah ini...
Takkan terapus dari pikiranku....
Akan terus ada abadi selamanya
Puisi Alam Desaku
1. Kenangan Desaku
Terbangun ku oleh kicauan burung...
Membuka jendela menghirup kabut asa..
Bahagiaku....
Berada di didesa..
Berjalan di temani matahari terbit
Melihat padi hijau bersuara merdu,
karna hebusan asa dan angin..
Pagi ini memang dingin,
Tapi aku merasa tenang karna hangatnya mentari...
Ku melihat sosok petani bersemangat,
mencari sesuap makan tuk hari ini..
Pekerja keras dapat ku lihat di desa ini..
Bukan untuk memamerkan barang..
Tapi untuk memenuhi perut mereka..
Aku menyukai pikiran mereka,
yang selalu puas akan hari ini..
Selangkah demi selangkah,
mereka jejaki tanah yang basah itu
Tak punya rasa jijik pun..
Pekerja keras tanpa berjerih lelah itulah desaku.
2. Ku Merasa Tenang
Aku menyukai desaku...
Keluar dari bisingnya kota..
Dan keluar dari penuhnya asap polusi..
Aku menyukai desaku,
sebuah tawa yang renyah dari para bocah
Membawaku pada apa yang kunikmati dulu,
sebelum ku memiliki handphone
Semu berjalan alami saling berbagi.
Aku suka bau desa,
seolah membuatku terus rindu akan rumah..
Ini membuatku sadar,
bahwa aku bukan anak kota tapi anak desa
Hal terindah adalah hal yang paling kurindukan
Sapaan kehangatan yang menghiasi tiap pagiku..
Sarapan teh hangat pun jadi andalan dalam sudut desaku..
Tenang, damai, bahagikan jiwa
itulah yang aku rasa setiap berada disini...
3. Kapan Lagi?
Desaku..
Kini mulai jauh ku raih...
Karna desakan pekerjaan,
buatku hilang ketenangan..
Aahh, aku butuh susana yang tenang..
Aku butuh ciutan burung..
Kini ku rindu akan desaku..
Sepintas ku hanya melihat dari foto lama..
Kapan aku bisa berhenti pada penatnya pekerjaan?..
Aku lelah..
Aku ingin kembali pulang...
kerinduanku semakin kuat,
kala aku terus menatapi foto lama..
Pilu ku kini...
Kapan lagi aku bisa menikmati hangat dan sunyinya desa?
Kapan lagi ku nikmati ketenangan ini?
4. Rindu Kampung Halaman
Hujan membasahi sekujur tubuhku..
Baru kali ini aku rasakan hujan kota...
Hujan yang begitu lama..
Seakan memberikan memori lama,
tentang hujan desa aku rindu akan halaman rumahku
Kunikmati hujan rintik basahi perkebunan..
Bunyi rintikan yang menenangkan,
dikala pikiran ini penuh dengan kegiatan.
Aku suka hujan di desa.
Karna saat mentari terbit,
Ku hirup udara segar alam dunia
Walau ternyata dunia terasa kelam,
yang membuatku putus asa..
Tapi entah mengapa,
udara yang ku hirup didesa membuatku nyaman..
Hijaunya padi,,ciutan burung,gemercik air..
Rasa nyaman itu membuatku, Rindu akan desaku..
5. Ku Merasa Nyaman
Aku duduk dan termenung
Sambil mendengar kicauan burung
Konon orang bilang itu pertanda akan ada musim panas....
Tapi itu musik menemani setiap pagi hariku.
Aku mensyukurinya
Berkatnya aku tau susana indah di pagi hari...
Desaku...
Jangan tinggalkan kenyamanan ini...
Karna aku tak akan menyanggupi,
jika berada jauh darimu lagi
Kenyamanan ini yang buatku betah
Melihat kerja keras mereka.
Membuatku iri.
Kota yang ku pikir akan membuatku nyaman
Kini ku salah..
Hanya desaku yang bisa buatku nyaman..
6. Memori Yang Abadi
Suara gemericik air di sungai itu
Masih terngiang di telinga.
Tersimpan sebuah tanya,
Kapan aku bisa kembali ke desaku...
Saat aku berlarian di tengah sawah
Merasakan udara segar tanpa kecemaran...
Menyaksikan burung beterbangan tanpa masalah .
Dan melihat tetesan embun yg menyegarkan...
Aku merindukan segalanya...
Kedamaian nan indah..
Aku senang berada pada hidup tanpa beban...
Desaku..
Kapan aku tak rindu akan dirimu ?
Desaku..
Kerinduan ini mencapai puncaknya
Aku tak tau lagi apa yang harus aku lakukan,
Tuk obati kerinduan ini.
Desaku,...
Kenangan manis dan indah ini...
Takkan terapus dari pikiranku....
Akan terus ada abadi selamanya
Itulah tadi beberapa koleksi alam pedesaan sebagai ungkapan kata-kata puisi tentang perasaan kala mengunjungi alam pedesaan. Jangan lupa untuk di subscribe untuk berlangganan konten artikel puisi terbaru lainnya ya, dan jika masih ingin melihat koleksi puisi lainnya bisa lihat di: Puisi Cinta Bikin Baper Guys!