-->

Kumpulan Puisi Islami Renungan Hati Karya Iwit

Puisi islami merupakan salah satu cara untuk salurkan imaji tentang rasa dan jiwa atas kehidupan yang sedang kita jalani saat ini. Puisi islami biasanya berkaitan dengan pujian, doa, dan juga harapan terhadap Allah Tuhan semesta alam maupun terhadap kehidupan sehari-hari.



Puisi Renungan Hati Islami 

puisi islami renungan hati

Beberapa kumpulan puisi islami dibawah ini adalah ekspresi jiwa dari sang penulis atas kehidupan yang telah ia jalani sejauh ini, ada banyak dimensi serta dinamika yang semuanya terangkum indah penuh makna dalam puisi islami dibawah ini:

1.  Awalnya Ragu

Ragu untuk lalu
Raga paksa berlalu
Batas diantara raga dan jiwa
Kuputuskan sejenak,
Untuk memohon Ridho-Nya

Hingar binger kedai dunia
Membuatku sekejap terpana
Terbawa kilau hiasan permata

Dia kulupakan dalam menit
Dia aku lupakan dalam jiwa

Usai sudah ikhtiar dunia
Jiwa lunglai kehilangan Dia

Dalam sunyi tanpa suara
Dia kembali memelukku

Aku terisak tersedu tergugu
Dia tidak tinggalkan aku

Aku jalan di keridhoan-Nya
Antara isi raga dan jiwa
Aku mohon izin dari-Nya
Melangkah pasti menapak hidup

Aku masih hidup
Aku masih bernyawa
Mengikuti jalan lurus,
Sesuai dengan kehendak-Nya

Dia kini semakin memeluk erat
Aku tertidur dalam kasih-Nya
Aku ada dalam bahagia yang nyata

2. Kidung Riang 

Celoteh anak lalu-lalang
Kupu-kupu biru kuning,
Terbang di awan.
Indah semarak bak tarian
Suci tawa riang tanpa beban

Engkau beri aku kebahagiaan
Engkau sirami aku ketulusan
Engkau kuatkan aku dalam sabar
Dan Engkau jaga aku dari hingar binger

Dunia terasa mati, tanpa Engkau ada
Dunia hampa, tanpa Engkau hadir

Celoteh anak riang bermain
Kupu-kupu kuning biru hinggap di dahan
Aku bahagia karena Engkau ada
Aku hanya ingin Engkau ada

3. Kidung Malam 

Hening…
Sepi…
Suara detak jam dinding
Irama nada dan gelombang sama

Dinginnya air membasuh wajah
Siapkan jiwa bertemu Sang illahi
Gemuruh jiwa berbaur dunia
Kuterus mencoba melawan raga
Jiwa harus bersatu dalam irama-Nya

Hening…
Sepi…
Desis suara doa,
Mengharapkan kasih-Nya

Meminta penuh harap
Sujud syukur pada kehadirat-Nya
Ku terpana akan kasih-Nya
Tidak berbatas,
Tidak bertepi,
Tidak berjarak
Selama jiwa ini terus mengingat-Nya

4. Aku 

Aku terdiam,
Aku terduduk,
Aku membisu,

Lidahku keluh
Langkahku terganggu
Lelahnya jiwaku

Jiwa yang tenang, Aku ada untukmu
Aku jauh namun didekatmu
Aku ada untuk bahagiakanmu
Aku sangat dekat, sungguh sangat dekat
Bangkitlah jiwa yang tenang
Matahari masih bersinar terang

Nyalakan semangat juangmu
Tanamkan dalam hatimu,
Bahwa Aku benar-benar ada
Karena Aku selalu bersamamu,
Wahai hamba yang bersabar,
Dalam pasrah berserah.

5. Jiwa 

Disini hasut
Disana fitnah
Dimana-mana mencela
Saling menggunjing
Menghumbar kabar tanpa batas

Dunia taman tatanan hampa
Keributan makin menggila

Ku tutup telingaku
Ku kelukan lidahku
Ku lumpuhkan kakiku
Ragaku terbelenggu oleh sang waktu

Jiwa…
Mana jiwa ini
Dimana dia?
Mengapa ikut sembunyi?
Sudahlah…
Jiwa selalu hidup sampai nanti
Rasa boleh akan berhenti
Tapi jiwa harus tetap hidup berlari
Terus mencari bahagia hakiki

Jangan berhenti,
Karena jiwa akan terus mencari
Mencari bekal abadi,
Mencari harta abadi,
Menuju keyakinan yang sejati
Ragamu akan ikut berlari…

puisi islami menyentuh hati

Puisi Islami Menyentuh Hati 


Selain puisi islami diatas puisi dibawah ini juga sarat akan makna kehidupan untuk menambah keyakinan dalam diri. Islam mengajarkan pada keyakinan yang teguh dan kuat, lewat puisi islam berikut ini semoga bisa memberikan inspirasi untuk memperbaiki diri…

6. Jiwa Yang Rapuh 

Aku yakin Engkau ada
Aku yakin Engkau jaga aku
Aku yakin Engkau sayangi aku
Aku yakin Engkau peluk aku
Aku yakin Engkau mengawasiku
Aku yakin Engkau menjadi pelindungku

Akulah jiwa yang terus berkelana
Tuk selalu berusaha dekat dengan-Mu

Disaat ini…
Di dunia ini…
Tempat dunia mencari ridho-Mu

Aku tak mau,
Engkau tutup pintu,
Ketika ku harus pulang.

Aku ingin Engkau menerimaku,
Dengan senyum ketika ku pulang
Aku ingin Engkau mengasihiku,
Ketika aku pulang nanti
Itu semua, dan semua…
Aku ingin dan aku mau

Tanpa ku sadari,
Ternyata jiwa ini masih harus banyak,
Mencari dan terus mencari lagi.
Tentang kalam illahi tuk bekal pulang nanti

Tanpa sadar si jiwa ini masih mengaca,
Pada tabir lembut mengintip sang dunia
Tanpa sadar masih ada yang lain,
Mengisi jiwa ini saat ku jatuh terlemah

Ya Allah, ya Robb,
Bimbinglah hambamu ini,
Jangan tinggalkan hamba,
Walau hanya sebentar saja
Tuntunlah hambamu yang lemah ini,
Menuju jalan-Mu
Aku ingin bahagia bersama-Mu
Abadi selamanya takkan pernah sirnah

7. Puasa 

Tiap saat puasa datang
Aku mau lakukan tanpa ragu

Ada rasa takut,
Ada rasa khawatir
Ada rasa gundah
Awal yang buat aku gelap

Niat, dan niat yang kuat
Mohon ridho-Nya semata

Waktu itu datang…
Ya, hari yang dinanti itu datang
Aku mulai dan awali
Ringan tanpa beban
Semua langkah pasti tanpa beban

Lepas, dan yakin…
Hanya Dia yang menjagaku
Hanya Dia kuatkan aku
Hanya Dia bulatkan tekadku
Hanya Dia yang aku miliki

Untuk jiwa dan untuk jalanku
Untuk hidupku, dan untuk matiku

8. Suara 

Lelahku buat kantuk tak tertahan
Rebah dalam dinginnya ruangan
Lelap hilang dalam angan

Sayup dering bel berdentang
Antara sadar dan terlelap
Bangunkah aku…?
Aahh, tidur lagi saja

Suara lembut ini ikuti selalu
Aku bangun dan berwudhu
Menghadap pada Tuhanku
Mengadu pada Robbku

Bercerita pada Yang Maha Tau
Memohon pada Yang Maha Memberi

Aku bahagia
Aku lega
Masih bisa bertemu dengan-Nya

Suara lembut itu selalu jadi temanku
Suara yang menyatu didalam jiwa
Suara yang bimbing aku menuju Robbku

Lelah dan penat hilang lenyap
Jiwaku damai,
Sudah bercerita banyak pada Tuhanku

9. Butuh 

Rinduku pada Yang Kuasa
Sapa dan kata teruntai untuk-Nya
Doa dan doa lagi aku panjatkan pada-Nya
Rasa tak mau henti bicara dengan-Nya

Kulewati hari
Kulewati bulan
Kulewati tahun
Yang tetap sama,
Dan akan tetap sama
Saat ku berbicara pada-Nya

Aku butuh bertemu dan bicara
Aku butuh doa untuk aku bahagia
Aku butuh tahan diri untuk aku damai
Aku butuh bersujud agar aku tenang

Aku adalah jiwa yang berkelana
Mendambakan bahagia pada setiap masa
Bersama dengan-Nya aku pasti bisa

10. Air 

Hujan turun sangat lebat
Langit hitam pekat
Disaat makhluk tengah terlelap

Air gemuruh dahsyat merayap
Melewati tempat tanpa syarat
Semua tempat terlihat berkilat
Rata dan gempita saat mereka berharap

Apa yang salah, siapa yang lengah
Seolah jadi satu tanpa kata

Air tetap mengalir kemana dia mau
Tanpa seorangpun bisa mencegah
Air hanya tunduk dan patuh
Air hanya ikut dan nurut
Air hanya pergi dan lalu
Air hanya tunduk pada Sang pencipta saja

11. Rasa 

Sekeliling riuh tapi terasa sunyi
Ajakan tuk bercerita,
Namun raga ini menolak

Dunia maya hingar bak buih lautan
Jiwa bersembunyi dibalik tirai Illahi
Makin rapat sembunyi menahan rasa
Ingin berlari raga terkunci

Kumohon tanpa henti pada Illahi
Keluarkan aku dari belenggu dunia
Ingin rasanya berteriak perih
Raga berontak ada yang henti
Jiwa terus usaha tanpa letih

Di ujung asa raga terhenti
Jiwa bahagia bantuan illahi
Bahagia dan damai bawa raga pergi
Masih ada tempat tuk sekedar berhenti
Raga berseri kembali bawa jiwa yang sejati

Puisi Islami Tentang Kehidupan 

12. Berputar 

Kucermati penambal ban sepedaku 
Putar-putar perlahan-perlahan 
Dilihat semua sisi dengan pasti 
Kadang satu matanya tertutup rapih 

Mata berbinar tajam 
Didapat yang dicari 
Paku tajam menghujam dalam 
Merobek dan mengoyak tipis ban malang 

Jarinya lincah menutup luka 
Diputar dan diputar lagi 
Ban sempurna berjalan lagi 

Tuhan beri contoh aku 
Aku jiwaku kadang lelah berjalan 
Hidup bagai ban yang terluka
Luka dapat disembuhkan dan bahagia

Kehidupan terus berputar 
Kadang jumpa luka lainnya
Akan ada penambal luka lainnya

Tiba masa rasa bahagia
Perputaran demi perputaran aku anggap biasa
Karena Dia yang selalu ada
Dia kan hadirkan obat pelipur lara

Roda...
Berputar...
Terluka...
Berputar... dan berputar lagi

13. Tunduk 

Dia berbisik pelan 
Alur cerita kucerna dalam 
Kegelisahan menusuk tajam 
Tercekat kata dikerongkongan 

Berkata terbata mata berkaca
Dia berduka, dan dia terluka

Uraian cerita yang ku tau akhirnya
Dia rendahkan hatinya tuk bertanya 

Dia dengar...
Dia simak...
Dia hayati, selami, dan rasai...

Dengan ketulusan hati dia berkata:
"aku yang salah"
"aku ambil tugas-Nya"
"aku ambil kuasa-Nya"
"aku tersipu malu..."

Kini...
Dia patuh...
Dia tunduk...
Dan dia bahagia...

14. Alam 

Pagi buta angin bertiup kencang
Daun kering terbang tanpa tujuan 
Udara dingin awan kelam 
Si belang lari tunggang langgang

Hujan datang dengan riang 
Bumi panas basah dari gersang 
Tuhan izinkan angin dan hujan datang 
Dia tau ada hambanya yang senang 

Terbesit lembut di jiwa yang tenang 
Pinta kepada zat yang Maha Penyayang 
Agar udara kembali suci dari bayang
Bayang hitam ku ingin segera melayang

15. Ego 

Aku berteriak...
Aku berkata... 
Aku menatap... 
Dejavu itu jawabnya

Sambil berlalu dia tergugu 
Ambil apa, dapatnya apa
Taruh apa, hasilnya apa 
Berlalu lagi tanpa kata
Tiap anak tangga jadi merana

Setiap langkah melangkah nyata 
Naik lagi, turun lagi,
Naik lagi, dan turun lagi

Aku berteriak lagi...
Aku berkata lagi...
Aku enggan menatap
Dejavu itu katanya lagi

Seandainya...
Aku tidak teriak
Dia akan jawab ya ibu...Pasti!

16. Pinta 

Tuhan aku mau mobil 
Aku mau rumah 
Aku mau tanah 
Aku mau uang 
Aku mau kesenangan 

Aku terdiam seribu kata 
Ada yang bergejolak dalam jiwa 
Ada yang tercekat di kerongkongan kering 
Ada bisikan lembut dari hati 

Masih belum cukupkah???
Aku terdiam kelu
Rasa tertipu ego terus malu 
Dingin terasa raga karena ragu 

Pintaku memaksa kehendak takdirku
Dia tau yang aku mau, 
Tapi Dia lebih tau yang terbaik untukku 
Aku tersipu malu diam membisu,
Kuhapus apa yang kumau

Kumpulan puisi diatas merupakan hasil karya dari bunda Iwit sebagai ekspresi beliau selama menjalani kehidupan sejauh ini. Semoga puisi islami diatas bisa memberikan masukan dan pengalaman yang bermanfaat tuk menambah keyakinan lagi. Jangan lupa untuk follow admin di @ibibazhr

LihatTutupKomentar