Puisi Cinta Islami Curahan Hati ~ Sajak Twitter
Ijinkan Aku mencintai dengan Halal
Langkah ini terpacu
Untuk bergegas dalam sajian hikmah
Yang dituju hanya satu
Mengharapkan tenangnya diri dari rasa gelisah
Sudah lama diri memendam rasa
Dengan bunga desa di kampung ini
Namun hati serasa tak punya nyali
Karena apalah hamba yang ilmunya belum setingkat kyai
Kupacu jiwa dan raga
Untuk menjadi yang terbaik
Setidaknya layak untuknya
Gadis yang luar dan dalamnya cantik
Kucoba sucikan hati
Kupasrahkan pada Illahi Robi
Agar pintu kasih terbuka
Antara aku dan dia
Hamba ini papa dalam ilmu
Jauh dari kata sempurna
Yang aku bisa hanya mengusahanmu
Hingga cinta ini tidak hanya sebatas fatamorgana
Kan kumantapkan langkah ini
Dengan segenap tekat kuat
Tuk mengikatnya dalam diri, hati, dan hidup ini
Dalam kesucian yang terikat erat
Yaitu ijab kabul pernikahan
Karena lelaki sejati bukanlah yang mengumbar janji
Namun dialah yang berani menghalalkan cintanya dalam ikatan pernikahan yang suci
---------------------------------
Hakikinya Cinta ~ Sajak Twitter
Bila hati sudah memutuskan
Tiada yang dapat menyangkal
Bila Jiwa sudah memantapkan pilihan
Tiada suatu apa yang dapat jadi penghalang
Karena diri ini bukanlah mencintai lewat mata
Namun keelokan hati dan budinya
Biarlah orang berkata apa
Tentang keburukan nasibnya
Diri ini sudah bersiap untuk menjalani bersama
Seperti gula dengan manisnya
Atau garam dengan asinnya
Begitulah, terasa lekat dan erat pertaliannya
Karena kita tidak mencintai dengan pandangan mata
Cinta ini hadir lantaran dari jiwa
Cinta karena pandangan mata, seperti kayu bakar dan api
Memercikkan bara yang penuh gelora
Namun akan cepat habis, hangus, dan menyisakan abu
Lain halnya dengan cinta karena keidahan hati dan jiwa
Seperti air yang sejuk, dimanapun dia mengalir akan ada tanaman tumbuh di sana
Begitupun cinta karena keindahan jiwa, dimanapun berada, akan terasa dekat
Lekat, dan selalu bersemi
Tak lekang oleh jalannya sang waktu
Itulah, hakikinya cinta.
-------------------------------------
Allah, Penyembuh Laraku ~ Sajak Twitter
Hati ini geram
Jiwa ini suram
Ingin kulempar semua benda di seluruh sudut ruang
Agar mereka rasakan hariku yang suram
Tak bisakah satu kali saja dari jutaan wanita di dunia ini menyambut rasa cinta ini ?
Adakah monster buruk rupa di wajah ini ?
Badan ini ambruk, serasa remuk, seakan ribuan godam menimpa dada
Ada luka lebar menganga yang tak berdarah di ulu ati ini
Adakah obatnya ?
Adakah peredanya ?
Yaa Rob, hamba butuh, butuh, butuh pertolongan dari-Mu
Kueja perlahan firman-Mu
Kunikmati setiap nadanya, huruf, lafadz, dan maknanya.
Ada kesejukan menyeruak di sisi hatiku yang perih dan penuh bara kecewa
Sesungguhnya setelah kesulitan ada kemudahan
Goresan luka yang parah perlahan mereda
Hitamnya mendung dalam jiwa perlahan sirna
Pandangan ini meluas
Pintu sadar melebar
Satu yang terpatri di hati
Boleh jadi diri ini menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagi diri
Atau boleh jadi diri membenci sesuatu padahal ia amat baik untuk diri ini
Allah Maha mengetahui apa yang tidak diketahui manusia
Kusandarkan hati, dan perasaanku Kepada Rob-ku
Alangkah bodohnya diri ini bila larut dalam petaka kasih yang membawa pada kegelapan
Kusucikan seluruh raga dengan wudhu
Dan kuhadapkan seluruh hidup dan matiku hanya kepada Rob-ku
Karena hanya Allah-lah tempat mengadu dan penawar lara dalam hati
-----------------------------------
Saat di persimpangan Jalan ~ Sajak Twitter
Di sini aku berdiri
Di antara dua cabang jalan
Yang menghantarkan ke tempat yang katanya indah, Jannah
Ada dua sosok pula yang sudah siap menghantarkan ke sana
Sosok di kiriku begitu rupawan
Senyum indah, tunggangan megah, masa depan cerah, namun ..
Ya, ada satu yang disayangkan masih awam dalam baktinya kepada Allah
Yang kutahu, dia akan mengantarku ke tempat manapun yang kuinginkan dan mengabulkan permintaan apapun yang aku dambakan
Sosok di kananku begitu bersahaja
Parasnya sejuk, tunggangannya sederhana,
serba bersahaja, lembut, dan sopan
Yang kutahu
dia selalu mengajakku melantunkan ayat suci
Ya Allah, kini tiba saatnya menetapkan kemantapan dan pilihan hati
Kanan atau kiri jalan yang harus ditempuh
dan dengan siapa hamba akan menjalaninya
Tertunduk dalam doa
dan menenggelamkan diri dalam heningku
Kemudian kemantapan itu timbul, hati ini tergugah
Untuk memilih yang menjadi imam
di dalam sujud dan baktiku kepada Allah
Ya Allah, Ya Rob
Sungguh..
Engkaulah sebenar-benarnya petunjuk bagi hidupku
---------------------------------