-->

Puisi Tentang Kemiskinan dan Keberagaman Sosial ~ Kumpulan Puisi


    Kehidupan Sosial merupakan bagian dari apa yang terjadi disekitar kita. Ada banyak dinamika dan juga rasa dari interaksi antar sesama. Puisi kali ini mengambil tema kehidupan sosial yang ada disekitar kita, adapun kategori puisi sosialnya antara lain:
    • Puisi Sosial Tentang Keberagaman 
    • Puisi Sosial Tentang Kemisikinan 
    Pengalaman dan interaksi sosial memberikan sedikit inspirasi dalam menjalankan kehidupan sehari-hari. Kumpulan puisi yang ada disini berdasarkan pengalaman dan pengamatan pribadi maupun dari teman-teman mencari arti dalam sebuah interaksi.

    reading


    Puisi Sosial Tentang Keberagaman Indonesia

    1. Nikmat Keberagaman 

    culture

    Negeriku nusantara...
    Kaya akan budaya serta flora dan fauna
    Beragam suku, dan bahasa itulah Indonesia
    Kekayaan alam turut serta terkandung didalamnya

    Ribuan makanan daerah tersaji lezat 
    Terhampar luas dari ujung Sumatera hingga Papua
    Semua bangsa iri ingin memilikinya 
    Tapi Nusantara tetap kokoh berdiri dibawah Pancasila 

    Raja Ampat bukti indahnya Papua 
    Kain Batik ekspresi jiwa masyarakat Jawa 
    Pulai Bali menjadi saksi keberagaman menyatu 
    Tanpa harus saling bersiteru 

    Nikmat yang jangan disia-siakan 
    Syukurilah pemberian Tuhan yang Maha Esa 
    Lestarikan budaya dan kearifan lokal 
    Sebagai wujud syukur seluruh insan Nusantara

    2. Jagalah Warisan Negeri

    culture

    Kekayaan budaya terhampar diseluruh negeri 
    Hiasi wajah bumi pertiwi bersatu demi NKRI

    Ribuan pulau menjadi bukti luasnya Indonesia 
    Ribuan makanan menjadi khas cita rasa lokal 

    Jangan sampai ini semua tergerus oleh modernisasi 
    Jadikan kemajuan sebagai pembangkit budaya lokal dalam negeri 

    Pusaka tradisional hanya tinggal nama
    Pakaian adat hanya sebatas simbol 
    Orang lupa tentang jati diri bangsa
    Sibuk mencari jati diri diluar nusantara

    Jangan sampai semuanya hilang terganti 
    Jangan sampai semua lenyap dalam senyap 
    Pikirkan tentang aneka ragam budaya 
    Bangkitkan kesadaran pentingnya melestarikan 

    Warisan budaya harus dijaga 
    Jangan sampai tergerus tak mau diurus
    Jati diri bangsa harus tetap melekat 
    Demi menjaga keutuhan bumi pertiwi

    3. Permata Dunia

    hijab

    Mutiara dunia hadir dalam wujud Indonesia 
    Ribuan pulau menjadi saksi besarnya bangsa ini
    Semuanya tersaji hadiah dari Tuhan penguasa alam 
    Membuat iri bangsa lain ingin mereka kuasai 

    Indonesia miliki semua kekayaan dunia 
    Ribuan gunung kokoh sebagai pancang 
    Lautan terhampar luas, alas bagi setiap pulau 
    Sungai dan danau tak terhingga jumlahnya
    Semuanya menyatu dalam satu kesatuan 

    Indonesia permata diseluruh dunia
    Jangan gadaikan kekayaan alam negeri ini 
    Jangan sia-siakan persatuan dalam perbedaan 
    Semuanya buah dari kesadaran masyarakat 
    Untuk tetap bersatu membangun NKRI

    4. Tanah Para Pejuang

    nature

    Bumi Indonesia miliki sejuta pesona 
    Membuat iri seluruh bangsa di dunia 
    Pencurian kekayaan kian merajalela 
    Budaya bangsa terus-menerus tergerus 
    Penguasa diam tak berkutik menghadapi arus 

    Wahai penjajah negeri Indonesia 
    Jangan kalian kira kami diam tanpa makna 
    Indonesia adalah tanah para pejuang 
    Tidak akan tunduk pada penguasa dunia 

    Budaya kami adalah jati diri bangsa 
    Pulau-pulau kami adalah wajah NKRI 
    Ragam suku dan budaya merupakan senjata kami 
    Dalam keberagaman kami tetap junjung persatuan 

    Silahkan kalian datang ke negeri kami 
    Silahkan kalian tinggal di pulau kami 
    Tapi jangan sekali-kali kalian rusak budaya kami 
    Jangan pernah berpikir untuk menjajah kami 
    Para pejuang akan siap bangkit melawan penjajah negeri

    5. Inilah Indonesia

    nature

    Merah putih itulah bendera kami 
    Ragam budaya adalah ciri khas kami 
    Indonesia permata dunia, mutiara di khatulistiwa
    Ribuan pulau terhampar luas sebagai pijakan alas 
    Tak tergoyahkan walau ratusan tahun dalam penjajahan 
    Tanah dimana para pejuang lahir
    Bangkit dan melawan hingga nafas terakhir

    Itulah Indonesia penuh dengan pesona
    Ragam budaya didalam bingkai Pancasila
    Tanah bagi para pencari kebebasan 
    Berjuang untuk bangsa demi menggapai cita-cita
    Bersatu dalam perbedaan, arif dan bijak dalam keberagaman

    Puisi Sosial Tentang Kemisikinan 

    Indonesia tempat dimana semua kekayaan alam tersedia, namun ternyata masih banyak rakyat yang hidupnya menderita. Sebuah paradoks dunia dimana sebuah negara diberikan kekayaan yang begitu besar, namun harus berjuang keluar dari kemiskinan.



    1. Pesan Untuk Penguasa (2014-2019)

    social

    Wahai penguasa bangsa 
    Lihatlah keadaan rakyat Indonesia 
    Masih banyak yang menderita 
    Berlinang air mata bingung mau makan apa

    Pajak kalian tagih, janji kalian ingkari 
    Pembangunan tidak merata, maunya enaknya saja 
    Rakyat bingung mau mencari keadilan dimana 
    Jika para penguasa sudah buta terhadap fakta-fakta

    Kalian sebarkan mimpi-mimpi manis pada kami 
    Apa artinya jika harus berakhir dengan tragis
    BBM terus melambung tinggi, kebutuhan sulit terbeli 
    Rakyat berhak menikmati kekayaan alam negeri 
    Bukan dijejali janji yang tidak terealisasi

    2. Masih Terjajah

    dark

    Si miskin datang ke kota berharap janji terpenuhi
    Bersama teman-teman datang menghadap penguasa negeri 
    Tidak kunjung ditemui, mereka memilih berdiam diri 

    Berharap diperhatikan walau hanya sesaat 
    Berharap didengar walau hanya sekedar basa-basi 
    Namun pintu rapat tersaji tanpa membawa arti

    Tidak ada solusi atas sebuah kondisi 
    Hanya mencari kesalahan pihak lain 
    Tanpa mau tawarkan perubahan 

    Sibuk mencari cara mempertahankan kekuasaan 
    Lupa akan janji-janji sebelum berkuasa 
    Abai pada suara rakyat jelata 
    Buta terhadap fakta-fakta yang ada

    Pencitraan terus dilakukan oleh para media 
    Seakan-akan bangsa ini maju menuju perubahan 
    Yang ada justru menguntungkan para penguasa 
    Memenuhi nafsu pemodal si penjajah bangsa 

    3. Teruntuk Penguasa Negeri (2014-2019)

    hope

    Penguasa benar tidak pernah salah 
    Penguasa selalu tau apa solusi pemecahan masalah 
    Rakyat cukup diam tak usah ikut campur negara 

    Jelata makin kian merana 
    Kebutuhan semakin naik tak terkendali 
    Kebijakan pasar matikan industri lokal 
    Angka pengangguran kian menjadi nyata

    Para penguasa tetap asyik nikmati kuota 
    Tak peduli rakyat menjerit meronta-ronta 
    Semua media turut serta sebarkan propaganda
    Pencitraan semu hiasi tv manjakan mata

    Kekayaan alam harus untuk rakyat Indonesia 
    Bukan keluar entah kemana larinya
    Rakyat butuh bukti bukan sekedar alasan 
    Rakyat butuh jawaban untuk setiap tantangan

    Bukan mencari alibi ingkari sebuah janji 
    Lebih baik berkata jujur penuh kesadaran 
    Daripada hidup dalam citra kemunafikan

    4. Tentang Kemiskinan

    message

    Lembar kehidupan dibalik mentari pagi 
    Kaum miskin bergerak mengais rezeki 
    Penguasa tidur nyenyak nikmati mimpi

    Duduk sepanjang hari meminta-minta 
    Berharap belas kasihan orang disekitar 
    Tak tau mau pergi kemana 
    Hanya bisa pasrah meminta-minta 

    Para tunawisma tidur beralaskan kardus
    Tidur dimana saja sesuka hati mereka 
    Bingung harus melakukan apa 
    Hanya bisa sekedar meminta-minta

    Negara harus turun langsung membantu 
    Rakyat jelata harus diangkat derajatnya 
    Bukan dibiarkan hidup bebas meminta-minta 

    Gunakan anggaran untuk pembinaan 
    Gunakan kekuasaan untuk membuka lapangan usaha 
    Tapi itu semua semu, faktanya tidak seperti itu


    Baiklah sobat Poemers itulah tadi beberapa kumpulan puisi tentang keberagaman di Indonesia serta tentang kemiskinan. Semoga bisa memberikan inspirasi untuk terus bersyukur kepada sang Maha Kuasa. Selain itu ada juga beberapa koleksi puisi seru lainnya yaitu: Puisi Pendek Tentang Kehidupan Penuh Arti Hidup dan juga puisi tentang kesendirian hidup

    LihatTutupKomentar