Kehidupan adalah guru terbaik bagi manusia, yang mengajarkan banyak hal dalam bingkai pengalaman hidup. Lewat untaian kata dalam puisi, kami coba membuat suatu renungan puisi kehidupan sebagai bahan referensi bagi pembaca setia. Semoga dapat meninggalkan kesan dan memberikan inspirasi dalam menjalani hari demi hari.
Kumpulan Renungan Puisi Kehidupan
Renungan puisi kehidupan memberikan kita motivasi untuk melihat luas kehidupan ini dan memperbanyak referensi gambaran tentang semangat hidup. Pengalaman dalam kehidupan itulah yang menginspirasi kami untuk membuat kata-kata renungan puisi dibawah ini.
1. Tetap Tersenyum
Ada banyak dinamika cobaan dalam hidup. Datang terus menerus membuat frustasi, hanya bisa bertahan agar tidak jatuh lebih dalam lagi. Justru terkadang kita lupa untuk bersyukur bahwa kita masih dikasih kehidupan, masih bisa merasakan semua rasa di dalam hidup.
Tetap Tersenyum
Jejak langkah kaki jalani hari demi hari
Dunia mengikuti waktu kian sempit
Menghimpit jiwa tanpa kompromi
Remuk dan hancur tak ada harapan
Sadarlah, coba tengok keatas
Langit masih membiru
Awan bergerak pelan tanpa penahan
Ada kenyamanan dalam sebuah harapan
Walau pasang surut terus terjadi
Satu senyuman menjadi obat dihati
Dunia kian terasa mahal
Uluran tangan ringankan beban
Senyum pasrah bisa jadi sedekah
Memberikan kenyaman
Tingkatkan persaudaraan
Ketika kesedihan menerpa hebat
Cobaan datang menumpuk tak karuan
Sikapi semua dengan tetap tersenyum
Pasrah, tak usah mengeluh
Beban cobaan jauh lebih berkurang
Semua sudah bagian masing-masing
Ada yang berlebih ada yang kurang
Silih berganti mengikuti sang waktu
Senyuman tulus tanda ikhlaskan diri
Jalani saja apa adanya tanpa keluhan hati
Agar bahagia bersemayam abadi
2. Manusia Dan Dunia
Puisi kehidupan ini terinspirasi dari renungan tentang kehidupan manusia dengan dunia. Ada banyak dinamika yang terjadi di dunia, dan itu semua wajar, mengingat sifat dunia itu adalah fana (selalu berubah-ubah.) Tinggal kita sebagai insan manusia memposisikan diri di sisi mana kita ingin menjalani kehidupan.
Manusia Dan Dunia
Terus berputar mengikuti arus kehidupan
Melihat banyak hal mengambil sedikit pembelajaran
Selalu ada dua sisi, kebaikan dan keburukan
Berjalan berdampingan, terkadang justru bergesekan
Ada yang mengambil bagian tuk memberi
Ada juga yang ambil bagian tuk mengasihi
Kebencian dan cacian bagian dari hiburan
Semua melebur satu dalam bingkai kehidupan
Keseimbangan pasti akan terungkap
Karena tidak mungkin ada kebaikan
Jika tidak ada kejahatan
Saling berdampingan untuk suatu penilaian
Habiskan waktu di dunia yang fana
Bekerja, bermain, dan bercengkrama
Mencari jati diri yang sebenarnya
Terus mencari jawaban atas sebuah pertanyaan
Kita semua berbeda
Memiliki cara tersendiri
Tidak usah terus menghakimi
Fokus saja pada diri sendiri
Belajar untuk melihat semua sisi
Mengharga sudut pandang yang berbeda
Tanpa harus mengikuti perbedaan itu
Dunia akan terus berputar
Matahari akan terus bersinar
Menerima perbedaan dengan lapang
Membuat hidup jauh lebih berkembang
3. Introspeksi Diri
Banyak sekali orang-orang yang sibuk saling menyalahkan, tanpa mau melihat kedalam diri mereka sendiri. Seakan-akan kondisi mereka terpuruk karena kesalahan orang lain. Puisi kehidupan ini terinspirasi dari sikap saling menyalahkan, yang justru hanya membawa penyesalan.
Introspeksi Diri
Melangkah lurus tanpa mau melihat kedua sisi
Tersandung batu terjerembab penuh luka
Kegagalan itu sulit diterima dengan fakta-fakta
Berjalan satu arah tanpa melihat sisi lainnya
Kesalahan membuat semuanya semakin jauh
Yang dekat perlahan mulai menghilang
Aib kesalahan terus tumbuh abadi
Tidak bisa ditebus dengan sejuta prestasi
Perubahan dilakukan hanya demi citra pribadi
Bukan atas kesadaran ataupun introspeksi diri
Hanya sebentar dan tidak membekas
Hanya bisa menyalahkan tanpa sebuah renungan
Tidak ada manusia yang dirugikan
Itu firman Tuhan sang Pencipta alam
Setiap orang bertanggung jawab atas dirinya sendiri
Perbanyak introspeksi dir, munculkan kesadaran
Solusi kan datang untuk sebuah perbaikan
4. Sibuk Mengawasi
Puisi kehidupan ini terinspirasi dari semakin pesatnya teknologi, khususnya sosial media. Banyak orang menjadi hakim bagi orang lain saat ini. Padahal setiap orang punya nilai dan cara mereka sendiri. Larut dalam komentar lupa pada fokus kehidupan, fenomena ini banyak sekali terjadi.
Sibuk Mengawasi
Mereka sibuk melihat
Mereka sibuk mendengar
Mata terus menatap yang jauh
Maupun yang dekat
Sibuk membanding-bandingkan
Dengan kata-kata kasar
Lupa pada tujuan yang sudah ditetapkan
Larut dalam komentar yang tak bernalar
Menatap tajam dan sinis untuk perbedaan
Menjadi hakim bagi orang lain
Tanpa mau bersandar pada tujuan
Senang melihat aib orang lain
Sebagai bahan celaan dan candaan
Lupa bahwa kelak kita semua akan berpulang
Lupa bahwa manusia pasti melakukan salah
Lupa bahwa hidup itu adalah proses
Yang tidak sepaham dianggap musuh
Yang berseberangan dianggap bajingan
Semuanya dilakukan untuk puaskan ego
Butuh perhatian atas kehadiran
Butuh penilaian atas pencapaian
Ujung-ujungnya hanyalah citra yang semu
Akan hilang oleh berita dan opini yang baru
Terganti oleh topeng-topeng yang palsu
Hingga semuanya lenyap oleh sang waktu
5. Egoisme
Manusia lahir dengan ego, seberapa besar ego setiap manusia tergantung dari manusianya itu sendiri. Kebahagiaan justru seringkali terampas karena ego diri sendiri. Diawal terasa nyaman, namun ketika diikuti terus justru malah menghadirkan penyesalan.
Egoisme
Dia tidak memiliki wajah, tangan ataupun kaki
Tubuhnya pun tidak nampak seperti apa
Tidak bisa terlihat oleh mata telanjang
Tak tersentuh namun dapat dirasakan
Tidak nampak namun terasa kehadirannya
Berjalan didalam setiap nadi dan jiwa
Dialah sang "Ego" kehidupan
Memaksa kita untuk berkata kotor
Memaksa kita untuk tidak peduli
Memaksa kita untuk menghabisi
Semua karena ego yang tak terkendali
Meskipun dia tak berwajah
Dia terus hidup dan bernafas
Didalam setiap insan manusia
Ada ruang yang tersedia
Untuk dia terus bergerak
Mengambil alih jiwa dan raga
Semakin membesar
Mengikuti perkembangan zaman
Berkata meracau tak karuan
Kosong makna dalam narasi
Berdiam diri tenangkan hati dan pikiran
Meredakan ego yang sibuk meronta-ronta
Ingin keluar namun jangan dilakukan
Kelak hanya akan membawa sebuah penyesalan
6. Apa yang Dicari?
Puisi renungan ini terinspirasi dari banyaknya tujuan hidup yang dijalani oleh setiap orang. Ada yang ingin ke barat ada yang ingin ke timur, mereka memiliki pandangan dan alasan tersendiri. Satu hal yang pasti bahwa setiap tujuan melahirkan suatu tindakan atau sikap.
Apa yang Dicari?
Berlayar diatas samudra kehidupan
Dihajar ombak-ombak cacian dan hinaan
Lewati badai-badai kemunafikan
Berusaha tetap bertahan terus berlayar
Walau hampir tenggelam didasar lautan
Tujuan yang gelap tak tergambar
Seperti kapal berlayar tanpa arah
Terombang-ambing ditengah lautan
Terhempas kencang oleh ombak kehidupan
Sibuk mengejar jabatan
Rasa kemanusiaan ditanggalkan
Sibuk meningkatkan pencitraan
Kebahagiaan diri sendiri tergadaikan
Bergerak bebas dan lugas tanpa hambatan
Seperti burung terbang diatas langit biru
Mencari tujuan arti hidup sejati
Bukan tentang angan-angan dunia
Ataupun hidup dalam polesan media
Tapi tentang mencari kebahagiaan
Untuk tujuan hidup yang hakiki
Baiklah sobat Poemers itulah tadi beberapa koleksi puisi renungan kehidupan yang bisa diambil maknanya. Semoga bisa memberikan inspirasi dan juga referensi bagi kalian yang setia membacanya. Jangan lupa untuk subscribe dan juga share ya kalau berkenan...