-->

5+ Renungan Puisi Kehidupan ~ Kumpulan Puisi

Kehidupan adalah guru terbaik bagi manusia, yang mengajarkan banyak hal dalam bingkai pengalaman hidup. Lewat untaian kata dalam puisi, kami coba membuat suatu renungan puisi kehidupan sebagai bahan referensi bagi pembaca setia. Semoga dapat meninggalkan kesan dan memberikan inspirasi dalam menjalani hari demi hari.

puisi kehidupan

Kumpulan Renungan Puisi Kehidupan 

Renungan puisi kehidupan memberikan kita motivasi untuk melihat luas kehidupan ini dan memperbanyak referensi gambaran tentang semangat hidup. Pengalaman dalam kehidupan itulah yang menginspirasi kami untuk membuat kata-kata renungan puisi dibawah ini.

1. Tetap Tersenyum 

renungan kehidupan

Ada banyak dinamika cobaan dalam hidup. Datang terus menerus membuat frustasi, hanya bisa bertahan agar tidak jatuh lebih dalam lagi. Justru terkadang kita lupa untuk bersyukur bahwa kita masih dikasih kehidupan, masih bisa merasakan semua rasa di dalam hidup.

Tetap Tersenyum

Jejak langkah kaki jalani hari demi hari
Dunia mengikuti waktu kian sempit
Menghimpit jiwa tanpa kompromi
Remuk dan hancur tak ada harapan

Sadarlah, coba tengok keatas
Langit masih membiru
Awan bergerak pelan tanpa penahan
Ada kenyamanan dalam sebuah harapan
Walau pasang surut terus terjadi
Satu senyuman menjadi obat dihati

Dunia kian terasa mahal
Uluran tangan ringankan beban
Senyum pasrah bisa jadi sedekah
Memberikan kenyaman
Tingkatkan persaudaraan

Ketika kesedihan menerpa hebat
Cobaan datang menumpuk tak karuan
Sikapi semua dengan tetap tersenyum
Pasrah, tak usah mengeluh
Beban cobaan jauh lebih berkurang

Semua sudah bagian masing-masing
Ada yang berlebih ada yang kurang
Silih berganti mengikuti sang waktu
Senyuman tulus tanda ikhlaskan diri
Jalani saja apa adanya tanpa keluhan hati
Agar bahagia bersemayam abadi

2. Manusia Dan Dunia

renungan kehidupan

Puisi kehidupan ini terinspirasi dari renungan tentang kehidupan manusia dengan dunia. Ada banyak dinamika yang terjadi di dunia, dan itu semua wajar, mengingat sifat dunia itu adalah fana (selalu berubah-ubah.) Tinggal kita sebagai insan manusia memposisikan diri di sisi mana kita ingin menjalani kehidupan.

Manusia Dan Dunia

Terus berputar mengikuti arus kehidupan 
Melihat banyak hal mengambil sedikit pembelajaran 
Selalu ada dua sisi, kebaikan dan keburukan 
Berjalan berdampingan, terkadang justru bergesekan

Ada yang mengambil bagian tuk memberi 
Ada juga yang ambil bagian tuk mengasihi
Kebencian dan cacian bagian dari hiburan 
Semua melebur satu dalam bingkai kehidupan 

Keseimbangan pasti akan terungkap
Karena tidak mungkin ada kebaikan 
Jika tidak ada kejahatan
Saling berdampingan untuk suatu penilaian

Habiskan waktu di dunia yang fana 
Bekerja, bermain, dan bercengkrama 
Mencari jati diri yang sebenarnya 
Terus mencari jawaban atas sebuah pertanyaan 

Kita semua berbeda
Memiliki cara tersendiri 
Tidak usah terus menghakimi
Fokus saja pada diri sendiri 

Belajar untuk melihat semua sisi 
Mengharga sudut pandang yang berbeda 
Tanpa harus mengikuti perbedaan itu

Dunia akan terus berputar
Matahari akan terus bersinar 
Menerima perbedaan dengan lapang
Membuat hidup jauh lebih berkembang

3. Introspeksi Diri 

renungan kehidupan

Banyak sekali orang-orang yang sibuk saling menyalahkan, tanpa mau melihat kedalam diri mereka sendiri. Seakan-akan kondisi mereka terpuruk karena kesalahan orang lain. Puisi kehidupan ini terinspirasi dari sikap saling menyalahkan, yang justru hanya membawa penyesalan.

Introspeksi Diri

Melangkah lurus tanpa mau melihat kedua sisi 
Tersandung batu terjerembab penuh luka 
Kegagalan itu sulit diterima dengan fakta-fakta 
Berjalan satu arah tanpa melihat sisi lainnya

Kesalahan membuat semuanya semakin jauh 
Yang dekat perlahan mulai menghilang 
Aib kesalahan terus tumbuh abadi 
Tidak bisa ditebus dengan sejuta prestasi 

Perubahan dilakukan hanya demi citra pribadi 
Bukan atas kesadaran ataupun introspeksi diri 
Hanya sebentar dan tidak membekas 
Hanya bisa menyalahkan tanpa sebuah renungan 

Tidak ada manusia yang dirugikan 
Itu firman Tuhan sang Pencipta alam 
Setiap orang bertanggung jawab atas dirinya sendiri 
Perbanyak introspeksi dir, munculkan kesadaran 
Solusi kan datang untuk sebuah perbaikan

4. Sibuk Mengawasi 

renungan kehidupan
Puisi kehidupan ini terinspirasi dari semakin pesatnya teknologi, khususnya sosial media. Banyak orang menjadi hakim bagi orang lain saat ini. Padahal setiap orang punya nilai dan cara mereka sendiri. Larut dalam komentar lupa pada fokus kehidupan, fenomena ini banyak sekali terjadi.

Sibuk Mengawasi 

Mereka sibuk melihat
Mereka sibuk mendengar 
Mata terus menatap yang jauh 
Maupun yang dekat 

Sibuk membanding-bandingkan 
Dengan kata-kata kasar 
Lupa pada tujuan yang sudah ditetapkan 
Larut dalam komentar yang tak bernalar
Menatap tajam dan sinis untuk perbedaan 
Menjadi hakim bagi orang lain 
Tanpa mau bersandar pada tujuan 

Senang melihat aib orang lain 
Sebagai bahan celaan dan candaan
Lupa bahwa kelak kita semua akan berpulang
Lupa bahwa manusia pasti melakukan salah 
Lupa bahwa hidup itu adalah proses 

Yang tidak sepaham dianggap musuh 
Yang berseberangan dianggap bajingan
Semuanya dilakukan untuk puaskan ego 
Butuh perhatian atas kehadiran 
Butuh penilaian atas pencapaian 
Ujung-ujungnya hanyalah citra yang semu 
Akan hilang oleh berita dan opini yang baru
Terganti oleh topeng-topeng yang palsu 
Hingga semuanya lenyap oleh sang waktu 

5. Egoisme 

renungan kehidupan

Manusia lahir dengan ego, seberapa besar ego setiap manusia tergantung dari manusianya itu sendiri. Kebahagiaan justru seringkali terampas karena ego diri sendiri. Diawal terasa nyaman, namun ketika diikuti terus justru malah menghadirkan penyesalan. 

Egoisme 

Dia tidak memiliki wajah, tangan ataupun kaki 
Tubuhnya pun tidak nampak seperti apa 
Tidak bisa terlihat oleh mata telanjang
Tak tersentuh namun dapat dirasakan 
Tidak nampak namun terasa kehadirannya
Berjalan didalam setiap nadi dan jiwa
Dialah sang "Ego" kehidupan 

Memaksa kita untuk berkata kotor 
Memaksa kita untuk tidak peduli 
Memaksa kita untuk menghabisi 
Semua karena ego yang tak terkendali 

Meskipun dia tak berwajah 
Dia terus hidup dan bernafas 
Didalam setiap insan manusia
Ada ruang yang tersedia
Untuk dia terus bergerak 
Mengambil alih jiwa dan raga

Semakin membesar 
Mengikuti perkembangan zaman 
Berkata meracau tak karuan 
Kosong makna dalam narasi 

Berdiam diri tenangkan hati dan pikiran 
Meredakan ego yang sibuk meronta-ronta 
Ingin keluar namun jangan dilakukan 
Kelak hanya akan membawa sebuah penyesalan

6. Apa yang Dicari?

renungan kehidupan

Puisi renungan ini terinspirasi dari banyaknya tujuan hidup yang dijalani oleh setiap orang. Ada yang ingin ke barat ada yang ingin ke timur, mereka memiliki pandangan dan alasan tersendiri. Satu hal yang pasti bahwa setiap tujuan melahirkan suatu tindakan atau sikap.

Apa yang Dicari?

Berlayar diatas samudra kehidupan 
Dihajar ombak-ombak cacian dan hinaan 
Lewati badai-badai kemunafikan 
Berusaha tetap bertahan terus berlayar
Walau hampir tenggelam didasar lautan 

Tujuan yang gelap tak tergambar 
Seperti kapal berlayar tanpa arah 
Terombang-ambing ditengah lautan 
Terhempas kencang oleh ombak kehidupan

Sibuk mengejar jabatan 
Rasa kemanusiaan ditanggalkan 
Sibuk  meningkatkan pencitraan 
Kebahagiaan diri sendiri tergadaikan 

Bergerak bebas dan lugas tanpa hambatan 
Seperti burung terbang diatas langit biru 
Mencari tujuan arti hidup sejati 
Bukan tentang angan-angan dunia 
Ataupun hidup dalam polesan media
Tapi tentang mencari kebahagiaan 
Untuk tujuan hidup yang hakiki


Baiklah sobat Poemers itulah tadi beberapa koleksi puisi renungan kehidupan yang bisa diambil maknanya. Semoga bisa memberikan inspirasi dan juga referensi bagi kalian yang setia membacanya. Jangan lupa untuk subscribe dan juga share ya kalau berkenan...

LihatTutupKomentar