-->

5+ Kumpulan Puisi Islami Menyentuh Hati Banget

    Islam mengajarkan umat untuk selaras dalam kehidupan. Fokus memperbanyak amal soleh, untuk bekal di akhirat nanti. Pengalaman kehidupan mengajarkan banyak sekali nuansa islami yang bisa dipetik hikmahnya. Lewat koleksi puisi islami dibawah ini kami coba berbagi referensi semoga bisa menjadi inspirasi.

    Rindu Islami

    Puisi Islami Menyentuh Hati 

    Puisi salah satu media untuk mengekspresikan perasaan. Puisi islami berikut ini terinspirasi dari dinamika kehidupan yang coba dituangkan dalam bait-bait puisi. Seperti yang kita yakini bahwa Al-Quran merupakan firman Allah yang banyak sekali makna dan kiasan didalamnya. Syair menjadi metode paling ampuh untuk mencari hikmah dalam kehidupan.

    1. Cahaya Iman

    Rindu Islami

    Puisi islami pertama ini berkaitan dengan pentingnya keyakinan sebagai kompas dalam kehidupan. Tanpa keyakinan sulit sekali kita menemukan kedamaian yang sejati. Terbuai dalam dunia lupa akan bekal yang harus dipenuhi, hingga tiba ajal menjemput nanti. 

    Cahaya Iman 

    Malam menyeruak dalam kalbu 
    Gelap, sunyi tak bertepi 
    Kata-kata datang silih berganti
    Berputar-putar dalam opini 
    Larut dalam kebingungan 
    Ketakutan hidup kian melanda 

    Suara hati datang menegur jiwa yang kosong
    Bertanya lembut dalam semilir angin kehampaan 
    Renungan sejenak sirnahkan kemelut pikiran 
    PadaMu kini ku menghadap 
    Dalam kelemahanku, dan ketidakberdayaanku
    Bersimpuh lirih dalam doa dan ampunan 
    Berharap dikuatkan hati yang sedang goyah 
    Berharap bahagia kembali bersemayam dalam jiwa

    Terombang-ambing dalam dunia tak menentu 
    Sibuk mengikuti arus tanpa tau apa yang dituju 
    Menyisakkan ruang hampa dalam jiwa 
    Memaksa pikiran bertanya-tanya 
    Mau kemanakah aku nanti?
    Apa yang ingin kucari?

    Tanpa renungan sulit mendapatkan pencerahan
    Melangkah setiap hari tanpa pegangan  berarti
    Hanya mengikuti nafsu duniawi, lupa akan tujuan sejati

    Keyakinan tumbuh perlahan dalam sebuah renungan 
    Menjadi panduan kecil dalam menapaki kehidupan 
    Semuanya adalah proses dalam mencari kebenaran 

    Allah menyukai hambanya yang berproses 
    Tanpa harus memaksakan kehendak 
    Tanpa harus tergesa-gesa dalam bertindak 

    Ikuti cahaya iman didalam hati 
    Kebenaran sejati pasti akan datang
    Tak usah diragukan fokus pada tujuan
    Mencari arti demi kebahagiaan yang sejati

    2. Sifat Dunia 

    alam islami

    Dalam puisi islami kedua ini terinspirasi dari dinamika dunia yang selalu berubah-ubah, tidak ada suatu hal yang pasti. Hanya ketetapan Tuhan yang pasti akan terjadi, kenali dunia niscaya bisa memperoleh arti dari sebuah kehidupan.

    Sifat Dunia 

    Mentari datang mengisi hari 
    Pancarkan pesona sinar kehidupan 
    Berputar mengikuti orbit yang telah ditentukan 
    Hingga tiba saatnya sang malam menggantikan 
    Datang dengan warna gelap dalam kesunyian 

    Semuanya selalu datang silih berganti 
    Musim tak ada yang abadi, selalu berputar 
    Mengikuti hukum yang Allah ciptakan 
    Tidak ada benturan ataupun gesekan 
    Semuanya bergerak saling mengisi 
    Demi rasa nyaman bagi ciptaanNya

    Ada kalanya sehat, ada kalanya jatuh sakit
    Ada saat-saat lapang, ada saat-saat sempit
    Seperti itulah sifat dunia, selalu berubah-ubah
    Manusia yang tidak mengerti 
    Hanya bisanya mencaci, tanpa mau mencari arti
    Lupa bersyukur hanya ikuti ego dalam diri

    Kita akan hancur jika tidak mengikuti sifat dunia
    Terampas kebahagiaan, bagi mereka yang menentang
    Ikuti saja alur yang sudah ditentukan 
    Tanpa harus melawan, benamkan diri dalam perubahan

    Mintalah petunjuk agar bisa mengerti
    Jangan bersedih ataupun mengeluh 
    Semuanya hanya cobaan dari Tuhan 
    Bagi hambanya yang tersayang

    3. Jangan Mengeluh 



    Rindu Islami

    Puisi islami ketiga ini mengambil sisi kehidupan dimana kita seringkali mengeluh. Apa-apa harus sesuai keinginan, kita lupa bahwa ada zat yang lebih besar daripada kita. Dialah yang menentukan segalanya.

    Jangan Mengeluh 

    Berjalan mencari sesuap rezeki 
    Tidak juga mendapatkan apa yang dicari 
    Bisikan halus memprovokasi hati 
    Pikiran kalut, tindakan tersulut

    Allah tidak memberi beban diluar batas 
    Semua sudah diatur dengan sempurna 
    Kehendak diri justru melawan kehendak Illahi
    Perasaan berubah menjadi prasangka 
    Ketakutan menyeruak, keluhan terlontarkan

    Allah itu Maha kaya, Dia punya semuanya 
    Mintalah petunjuk pada Zat yang Maha kaya
    Jangan biarkan hati terombang-ambing oleh dunia 
    Mintalah kepada Sang Pemilik hati 
    Mohon ampunan atas segala kebodohan 
    Jangan larut dalam kesedihan 
    Minta petunjuk untuk hati agar terobati 

    Kepada Allah lah kita mengadu segala urusan 
    Kepada Allah lah kita meminta dimudahkan 
    Jangan mendikte dalam doa 
    Jangan menyuruh dalam meminta 

    Dia lah Zat yang Maha mengetahui 
    Gantungkan segala urusan kepadaNya
    Agar bahagia tetap bersemayam didalam dada 

    4. Ketaqwaan Dalam Berdoa

    Rindu Islami

    Sebagai manusia yang memiliki keyakinan pasti selalu meminta sesuatu kepada Sang Pencipta. Puisi islami kali ini terinspirasi dari dinamika kita dalam berdoa. Ada yang dikabulkan, banyak juga yang tidak dikabulkan. Semuanya tergantung dari niat dan ketulusan, agar berakhir dengan ketaqwaan 

    Ketaqwaan Dalam Berdoa 

    Dalam kesedihan ku berdoa
    Agar mendapatkan segala ampunan

    Didalam kesenangan terdapat cobaan 
    Untaian kata syukur jangan sampai terlupakan

    Dalam duduk ku mengingatMu 
    Dalam berdiri ku sebut namaMu
    Dalam berbaring ku berdoa kepadaMu

    Hanya Dialah yang tau isi hatiku 
    Hanya Dia yang mampu membantuku 
    Tidak ada kekuatan melainkan dariNya
    Segala keresahan pasti akan terangkat 
    Berganti menjadi kemudahan 
    Itulah janji dariNya yang pasti terjadi 

    Malu tuk meminta harta
    Malu tuk meminta jabatan 
    Semua itu hanyalah semu 
    Makhluk pun juga bisa mengabulkan
    Doa-doa seperti itu 

    Wahai Zat yang Membolak-balikkan hati
    Teguhkanlah kami dalam setiap keyakinan
    Kuatkanlah kami dalam setiap cobaan 
    Luaskanlah jiwa kami dalam kesabaran 
    Tetapkan hati kami dalam kebahagiaan 
    Agar kelak kami kembali 
    Dalam kesucian dan kemurnian hati

    5. Momen Yang Terlupakan 

    Rindu Islami

    Puisi islami kelima ini terinspirasi dari seringnya kita melupakan waktu dhuha dan tahajud. Well, terkadang kesibukkan bikin kita lupa akan dua waktu berharga itu. Padahal ada banyak berkah yang Allah berikan di kedua waktu tersebut setiap harinya.

    Momen Yang Terlupakan

    Menyambut sang mentari dengan berseri-seri 
    Melangkah penuh percaya diri
    Memulai hari dengan pasti

    Mutiara pagi sedang menanti
    Namun orang sibuk lalu-lalang 
    Tanpa mau mencari sang mutiara pagi

    Lupa mengambil kesempatan pagi 
    Larut dalam kesenangan duniawi 
    Lewatkan mutiara pagi yang menenangkan hati

    Hari kian senja, energi kian sedikit
    Rumah menjadi tempat tujuan 
    Melepas lelah diatas keseharian 
    Benamkan diri dalam lamunan mimpi 
    Lewati malam dalam kesunyian 

    Bangun di esok hari berseri-seri
    Memulai lagi rutinitas di pagi hari 
    Terus lewati momen sepanjang hari 
    Tanpa menggapai sang mutiara hati

    6. Aku dan Pertobatanku

    Berdiriku terhuyung
    Di antara ketidak sadaranku
    Seteguk miras, dua, tiga atau mungkin empat
    Mengalahkan kesadaran otakku
    Aku limbung
    Tak tentu arah

    Setidaknya dengan ini
    Bisa kulupakan sejenak
    Pertengkaran ayah dan bunda
    Yang terngiang sepanjang malam
    Kulenyapkan sesaat
    Bayang gadis pujaan
    Yang digebet orang

    Hah !
    Di rumah, di tempat belajar, dimanapun
    Tak ada waktu sedikitpun yang membuatku tenang
    Di sini ribut
    Di sana kalang kabut
    Dimanapun tak ada kenyamanan

    Pada saat ini
    Saat otakku kosong
    Dengan ramuan alkohol inilah
    Segala resah terasa tumpah ruah

    Namun
    Kala semua pengaruhnya hilang
    Badan serasa remuk redam
    Kesadaranku kian nyata
    Kehidupanku yang muram
    Makin terasa mengoyak hati dan sukma

    Yang tersisa serasa ribuan palu godam
    Meremukkan seluruh tulangku
    Entah sudah berapa botol kuhabiskan
    Entah sudah berapa gadis
    Yang kurenggut manisnya
    Demi melepaskan  rasa dendam
    Gelisah dan kecewa

    Di waktu lain
    Seperti biasa
    Masih asik dengan otak gilaku
    Yang tak mampu bekerja normal
    Kuikuti jalanan dengan sempoyongan
      
    Tiba-tiba, Brak !
    Sebuah minibus menyambarku
    Sesaat aku tak sadarkan diri

    Warna putih pekat terpampang di mata
    Aku berjalan di lorong cahaya nan panjang
    Dan bertemu seorang pria berjubah putih
    Memasukkan bara panas ke mulut seseorang
    Hancurlah mulut, kerongkongan dan isi perutnya
    Malangnya orang itu

    Lalu diri ini bertanya
    Siapa gerangan dia
    Pria itu memandangku tajam
    Lalu kulihat dengan seksama
    Siapa sosok malang itu
    Ternyata aku

    Kemudian datang lagi
    Sosok berjubah putih ke dua
    Menghunuskan pedangnya
    Menebas organ vital orang malang itu
    Orang yang serupa wajahku
    Darinya keluar nanah bercampur darah

    Kengerian itu sangat mencekam
    Hingga kusujudkan diriku
    Meminta maaf dan bertobat
    Perlahan cahaya putih itu redup, hitam, kelam

    Kutersadar dan bangun
    Yang kutau Ayah, bunda, dan saudara berkerumun
    Mengitariku sambil mendoakan ayat suci

    Melihatku terbangun
    Mereka menjerit, dan memekik
    Puji syukur Kehadirat Allah Nak,
    kamu hidup kembali

    Saat itulah segalanya berubah
    Ayah ibu menjadi sosok yang sangat penyayang
    Pertengkaran tak lagi terdengar
    Akupun merasa tersadar akan dosa terdahuluku

    Tuhan telah menyadarkanku
    Butuh satu peringatan keras
    Untuk menyadarkan sesorang
    Yang benar-benar sudah jauh tersesat
    Ya Allah, terima kasih.

    --------------------------------------------
      

    7. Allah Yang Maha Perkasa dan Agung

    Lantunan ayat suci
    Menyejukkan rasa hati yang rapuh
    Kutenggelam dan terhanyut dalam, makin dalam
    Dalam tafsir dan maknanya yang membuka hati dan fikiran
    Segala jawaban dan solusi masalah diri, adalah di sana
    Di dalam Firman Allah, Tuhan semesta alam

    Betapa tentramnya hidup
    Yang senantiasa di jalan-Mu
    Makanku, jalanku, gerakanku, semua perilaku
    Akan terasa diberkahi oleh-Mu,
    Pagi, siang, petang, dan  malamku
    Senantiasa dalam kuasa dan bimbingan-Mu
    Bila diri ini menyertakan-Mu dalam tiap rutinitasku

    Begitu detil engkau menuntunku
    Makan, minum, pergi
    Kemanapun berada, dan apapun tindakannya
    Ada doa yang tersemat di sana
    Agar selalu kontak dengan kuasa-Mu
    Agar terjaga dzikirku

    Maka sangat salah, sungguh salah
    Bila ada orang yang berkata
    Doanya tak pernah terjawab
    Padahal  dirinyalah sendiri
    yang menjadi pangkal masalahnya
    Yang tak mampu menjaga rasa kasihnya pada-Mu
    Yang tak dapat menjaga kedekatannya pada-Mu

    Bagaimana bisa dia menerima
    Petunjuk dari-Mu, bila dia tak mau kenal dengan-Mu
    Bagaimana dia akan merasakan keberadaan-Mu
    Bila pergi ke pengajian dianggap rutinititas jadul
    Solat dengan rajin dianggap sok agamis
    Berdoa tuk memulai segala aktifitas dikira hal unik dan mistik

    Padahal Sesungguhnya
    solat, ibadah, dan ketaatan kepada Allah
    Adalah jalan keselamatan
    Untuk kehidupan
    Baik itu di dunia maupun di akhirat

    Maka, Akan kudekatkanlah diri kepada Dzat yang serba maha
    Allah Azza  Wa Jalla
    Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Agung
    -----------------------------------------

    Aku dan Pertobatanku

    Berdiriku terhuyung
    Di antara ketidak sadaranku
    Seteguk miras, dua, tiga atau mungkin empat
    Mengalahkan kesadaran otakku
    Aku limbung
    Tak tentu arah

    Setidaknya dengan ini
    Bisa kulupakan sejenak
    Pertengkaran ayah dan bunda
    Yang terngiang sepanjang malam
    Kulenyapkan sesaat
    Bayang gadis pujaan
    Yang digebet orang

    Hah !
    Di rumah, di tempat belajar, dimanapun
    Tak ada waktu sedikitpun yang membuatku tenang
    Di sini ribut
    Di sana kalang kabut
    Dimanapun tak ada kenyamanan

    Pada saat ini
    Saat otakku kosong
    Dengan ramuan alkohol inilah
    Segala resah terasa tumpah ruah

    Namun 
    Kala semua pengaruhnya hilang
    Badan serasa remuk redam
    Kesadaranku kian nyata
    Kehidupanku yang muram
    Makin terasa mengoyak hati dan sukma

    Yang tersisa serasa ribuan palu godam
    Meremukkan seluruh tulangku
    Entah sudah berapa botol kuhabiskan
    Entah sudah berapa gadis 
    Yang kurenggut manisnya
    Demi melepaskan  rasa dendam 
    Gelisah dan kecewa

    Di waktu lain
    Seperti biasa
    Masih asik dengan otak gilaku
    Yang tak mampu bekerja normal
    Kuikuti jalanan dengan sempoyongan

    Warna putih pekat terpampang di mata
    Aku berjalan di lorong cahaya nan panjang
    Dan bertemu seorang pria berjubah putih
    Memasukkan bara panas ke mulut seseorang
    Hancurlah mulut, kerongkongan dan isi perutnya
    Malangnya orang itu

    Lalu diri ini bertanya
    Siapa gerangan dia
    Pria itu memandangku tajam
    Lalu kulihat dengan seksama
    Siapa sosok malang itu
    Ternyata aku

    Kemudian datang lagi
    Sosok berjubah putih ke dua
    Menghunuskan pedangnya
    Menebas organ vital orang malang itu
    Orang yang serupa wajahku
    Darinya keluar nanah bercampur darah

    Kengerian itu sangat mencekam
    Hingga kusujudkan diriku
    Meminta maaf dan bertobat
    Perlahan cahaya putih itu redup, hitam, kelam

    Kutersadar dan bangun
    Yang kutau Ayah, bunda, dan saudara berkerumun
    Mengitariku sambil mendoakan ayat suci

    Melihatku terbangun
    Mereka menjerit, dan memekik
    Puji syukur Kehadirat Allah Nak, 
    kamu hidup kembali 

    Saat itulah segalanya berubah
    Ayah ibu menjadi sosok yang sangat penyayang
    Pertengkaran tak lagi terdengar
    Akupun merasa tersadar akan dosa terdahuluku

    Tuhan telah menyadarkanku
    Butuh satu peringatan keras
    Untuk menyadarkan sesorang 
    Yang benar-benar sudah jauh tersesat
    Ya Allah, terima kasih.

    --------------------------------------------

    Allah Yang Maha Perkasa dan Agung

    Lantunan ayat suci
    Menyejukkan rasa hati yang rapuh
    Kutenggelam dan terhanyut dalam, makin dalam
    Dalam tafsir dan maknanya yang membuka hati dan fikiran
    Segala jawaban dan solusi masalah diri, adalah di sana
    Di dalam Firman Allah, Tuhan semesta alam

    Betapa tentramnya hidup
    Yang senantiasa di jalan-Mu
    Makanku, jalanku, gerakanku, semua perilaku
    Akan terasa diberkahi oleh-Mu, 
    Pagi, siang, petang, dan  malamku
    Senantiasa dalam kuasa dan bimbingan-Mu
    Bila diri ini menyertakan-Mu dalam tiap rutinitasku

    Begitu detil engkau menuntunku
    Makan, minum, pergi
    Kemanapun berada, dan apapun tindakannya
    Ada doa yang tersemat di sana
    Agar selalu kontak dengan kuasa-Mu
    Agar terjaga dzikirku

    Maka sangat salah, sungguh salah
    Bila ada orang yang berkata
    Doanya tak pernah terjawab
    Padahal  dirinyalah sendiri 
    yang menjadi pangkal masalahnya
    Yang tak mampu menjaga rasa kasihnya pada-Mu
    Yang tak dapat menjaga kedekatannya pada-Mu

    Bagaimana bisa dia menerima
    Petunjuk dari-Mu, bila dia tak mau kenal dengan-Mu
    Bagaimana dia akan merasakan keberadaan-Mu
    Bila pergi ke pengajian dianggap rutinititas jadul
    Solat dengan rajin dianggap sok agamis
    Berdoa tuk memulai segala aktifitas dikira hal unik dan mistik

    Padahal Sesungguhnya 
    solat, ibadah, dan ketaatan kepada Allah
    Adalah jalan keselamatan
    Untuk kehidupan
    Baik itu di dunia maupun di akhirat

    Maka, Akan kudekatkanlah diri kepada Dzat yang serba maha
    Allah Azza  Wa Jalla
    Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Agung






    Sobat Poemers itulah tadi koleksi puisi islami sebagai bahan renungan diri. Semoga kita dapat mengambil makna puisi-puisi diatas, agar bisa menjadi insan yang lebih bernilai. Jika kalian suka bisa di share sebagai bahan renungan bersama. Sharing is Caring...katanya sih gitu ya hehee...

     
    LihatTutupKomentar