Islam mengajarkan umat untuk selaras dalam kehidupan. Fokus memperbanyak amal soleh, untuk bekal di akhirat nanti. Pengalaman kehidupan mengajarkan banyak sekali nuansa islami yang bisa dipetik hikmahnya. Lewat koleksi puisi islami dibawah ini kami coba berbagi referensi semoga bisa menjadi inspirasi.
Puisi Islami Menyentuh Hati
Puisi salah satu media untuk mengekspresikan perasaan. Puisi islami berikut ini terinspirasi dari dinamika kehidupan yang coba dituangkan dalam bait-bait puisi. Seperti yang kita yakini bahwa Al-Quran merupakan firman Allah yang banyak sekali makna dan kiasan didalamnya. Syair menjadi metode paling ampuh untuk mencari hikmah dalam kehidupan.
1. Cahaya Iman
Puisi islami pertama ini berkaitan dengan pentingnya keyakinan sebagai kompas dalam kehidupan. Tanpa keyakinan sulit sekali kita menemukan kedamaian yang sejati. Terbuai dalam dunia lupa akan bekal yang harus dipenuhi, hingga tiba ajal menjemput nanti.
Cahaya Iman
Malam menyeruak dalam kalbu
Gelap, sunyi tak bertepi
Kata-kata datang silih berganti
Berputar-putar dalam opini
Larut dalam kebingungan
Ketakutan hidup kian melanda
Suara hati datang menegur jiwa yang kosong
Bertanya lembut dalam semilir angin kehampaan
Renungan sejenak sirnahkan kemelut pikiran
PadaMu kini ku menghadap
Dalam kelemahanku, dan ketidakberdayaanku
Bersimpuh lirih dalam doa dan ampunan
Berharap dikuatkan hati yang sedang goyah
Berharap bahagia kembali bersemayam dalam jiwa
Terombang-ambing dalam dunia tak menentu
Sibuk mengikuti arus tanpa tau apa yang dituju
Menyisakkan ruang hampa dalam jiwa
Memaksa pikiran bertanya-tanya
Mau kemanakah aku nanti?
Apa yang ingin kucari?
Tanpa renungan sulit mendapatkan pencerahan
Melangkah setiap hari tanpa pegangan berarti
Hanya mengikuti nafsu duniawi, lupa akan tujuan sejati
Keyakinan tumbuh perlahan dalam sebuah renungan
Menjadi panduan kecil dalam menapaki kehidupan
Semuanya adalah proses dalam mencari kebenaran
Allah menyukai hambanya yang berproses
Tanpa harus memaksakan kehendak
Tanpa harus tergesa-gesa dalam bertindak
Ikuti cahaya iman didalam hati
Kebenaran sejati pasti akan datang
Tak usah diragukan fokus pada tujuan
Mencari arti demi kebahagiaan yang sejati
2. Sifat Dunia
Dalam puisi islami kedua ini terinspirasi dari dinamika dunia yang selalu berubah-ubah, tidak ada suatu hal yang pasti. Hanya ketetapan Tuhan yang pasti akan terjadi, kenali dunia niscaya bisa memperoleh arti dari sebuah kehidupan.
Sifat Dunia
Mentari datang mengisi hari
Pancarkan pesona sinar kehidupan
Berputar mengikuti orbit yang telah ditentukan
Hingga tiba saatnya sang malam menggantikan
Datang dengan warna gelap dalam kesunyian
Semuanya selalu datang silih berganti
Musim tak ada yang abadi, selalu berputar
Mengikuti hukum yang Allah ciptakan
Tidak ada benturan ataupun gesekan
Semuanya bergerak saling mengisi
Demi rasa nyaman bagi ciptaanNya
Ada kalanya sehat, ada kalanya jatuh sakit
Ada saat-saat lapang, ada saat-saat sempit
Seperti itulah sifat dunia, selalu berubah-ubah
Manusia yang tidak mengerti
Hanya bisanya mencaci, tanpa mau mencari arti
Lupa bersyukur hanya ikuti ego dalam diri
Kita akan hancur jika tidak mengikuti sifat dunia
Terampas kebahagiaan, bagi mereka yang menentang
Ikuti saja alur yang sudah ditentukan
Tanpa harus melawan, benamkan diri dalam perubahan
Mintalah petunjuk agar bisa mengerti
Jangan bersedih ataupun mengeluh
Semuanya hanya cobaan dari Tuhan
Bagi hambanya yang tersayang
3. Jangan Mengeluh
Puisi islami ketiga ini mengambil sisi kehidupan dimana kita seringkali mengeluh. Apa-apa harus sesuai keinginan, kita lupa bahwa ada zat yang lebih besar daripada kita. Dialah yang menentukan segalanya.
Jangan Mengeluh
Berjalan mencari sesuap rezeki
Tidak juga mendapatkan apa yang dicari
Bisikan halus memprovokasi hati
Pikiran kalut, tindakan tersulut
Allah tidak memberi beban diluar batas
Semua sudah diatur dengan sempurna
Kehendak diri justru melawan kehendak Illahi
Perasaan berubah menjadi prasangka
Ketakutan menyeruak, keluhan terlontarkan
Allah itu Maha kaya, Dia punya semuanya
Mintalah petunjuk pada Zat yang Maha kaya
Jangan biarkan hati terombang-ambing oleh dunia
Mintalah kepada Sang Pemilik hati
Mohon ampunan atas segala kebodohan
Jangan larut dalam kesedihan
Minta petunjuk untuk hati agar terobati
Kepada Allah lah kita mengadu segala urusan
Kepada Allah lah kita meminta dimudahkan
Jangan mendikte dalam doa
Jangan menyuruh dalam meminta
Dia lah Zat yang Maha mengetahui
Gantungkan segala urusan kepadaNya
Agar bahagia tetap bersemayam didalam dada
4. Ketaqwaan Dalam Berdoa
Sebagai manusia yang memiliki keyakinan pasti selalu meminta sesuatu kepada Sang Pencipta. Puisi islami kali ini terinspirasi dari dinamika kita dalam berdoa. Ada yang dikabulkan, banyak juga yang tidak dikabulkan. Semuanya tergantung dari niat dan ketulusan, agar berakhir dengan ketaqwaan
Ketaqwaan Dalam Berdoa
Dalam kesedihan ku berdoa
Agar mendapatkan segala ampunan
Didalam kesenangan terdapat cobaan
Untaian kata syukur jangan sampai terlupakan
Dalam duduk ku mengingatMu
Dalam berdiri ku sebut namaMu
Dalam berbaring ku berdoa kepadaMu
Hanya Dialah yang tau isi hatiku
Hanya Dia yang mampu membantuku
Tidak ada kekuatan melainkan dariNya
Segala keresahan pasti akan terangkat
Berganti menjadi kemudahan
Itulah janji dariNya yang pasti terjadi
Malu tuk meminta harta
Malu tuk meminta jabatan
Semua itu hanyalah semu
Makhluk pun juga bisa mengabulkan
Doa-doa seperti itu
Wahai Zat yang Membolak-balikkan hati
Teguhkanlah kami dalam setiap keyakinan
Kuatkanlah kami dalam setiap cobaan
Luaskanlah jiwa kami dalam kesabaran
Tetapkan hati kami dalam kebahagiaan
Agar kelak kami kembali
Dalam kesucian dan kemurnian hati
5. Momen Yang Terlupakan
Puisi islami kelima ini terinspirasi dari seringnya kita melupakan waktu dhuha dan tahajud. Well, terkadang kesibukkan bikin kita lupa akan dua waktu berharga itu. Padahal ada banyak berkah yang Allah berikan di kedua waktu tersebut setiap harinya.
Momen Yang Terlupakan
Menyambut sang mentari dengan berseri-seri
Melangkah penuh percaya diri
Memulai hari dengan pasti
Mutiara pagi sedang menanti
Namun orang sibuk lalu-lalang
Tanpa mau mencari sang mutiara pagi
Lupa mengambil kesempatan pagi
Larut dalam kesenangan duniawi
Lewatkan mutiara pagi yang menenangkan hati
Hari kian senja, energi kian sedikit
Rumah menjadi tempat tujuan
Melepas lelah diatas keseharian
Benamkan diri dalam lamunan mimpi
Lewati malam dalam kesunyian
Bangun di esok hari berseri-seri
Memulai lagi rutinitas di pagi hari
Terus lewati momen sepanjang hari
Tanpa menggapai sang mutiara hati
6. Aku dan Pertobatanku
Berdiriku
terhuyung
Di
antara ketidak sadaranku
Seteguk
miras, dua, tiga atau mungkin empat
Mengalahkan
kesadaran otakku
Aku
limbung
Tak
tentu arah
Setidaknya
dengan ini
Bisa
kulupakan sejenak
Pertengkaran
ayah dan bunda
Yang
terngiang sepanjang malam
Kulenyapkan
sesaat
Bayang
gadis pujaan
Yang
digebet orang
Hah
!
Di
rumah, di tempat belajar, dimanapun
Tak
ada waktu sedikitpun yang membuatku tenang
Di
sini ribut
Di
sana kalang kabut
Dimanapun
tak ada kenyamanan
Pada
saat ini
Saat
otakku kosong
Dengan
ramuan alkohol inilah
Segala
resah terasa tumpah ruah
Namun
Kala
semua pengaruhnya hilang
Badan
serasa remuk redam
Kesadaranku
kian nyata
Kehidupanku
yang muram
Makin
terasa mengoyak hati dan sukma
Yang
tersisa serasa ribuan palu godam
Meremukkan
seluruh tulangku
Entah
sudah berapa botol kuhabiskan
Entah
sudah berapa gadis
Yang
kurenggut manisnya
Demi
melepaskan rasa dendam
Gelisah
dan kecewa
Di
waktu lain
Seperti
biasa
Masih
asik dengan otak gilaku
Yang
tak mampu bekerja normal
Kuikuti
jalanan dengan sempoyongan
Tiba-tiba,
Brak !
Sebuah
minibus menyambarku
Sesaat
aku tak sadarkan diri
Warna
putih pekat terpampang di mata
Aku
berjalan di lorong cahaya nan panjang
Dan
bertemu seorang pria berjubah putih
Memasukkan
bara panas ke mulut seseorang
Hancurlah
mulut, kerongkongan dan isi perutnya
Malangnya
orang itu
Lalu
diri ini bertanya
Siapa
gerangan dia
Pria
itu memandangku tajam
Lalu
kulihat dengan seksama
Siapa
sosok malang itu
Ternyata
aku
Kemudian
datang lagi
Sosok
berjubah putih ke dua
Menghunuskan
pedangnya
Menebas
organ vital orang malang itu
Orang
yang serupa wajahku
Darinya
keluar nanah bercampur darah
Kengerian
itu sangat mencekam
Hingga
kusujudkan diriku
Meminta
maaf dan bertobat
Perlahan
cahaya putih itu redup, hitam, kelam
Kutersadar
dan bangun
Yang
kutau Ayah, bunda, dan saudara berkerumun
Mengitariku
sambil mendoakan ayat suci
Melihatku
terbangun
Mereka
menjerit, dan memekik
Puji
syukur Kehadirat Allah Nak,
kamu
hidup kembali
Saat
itulah segalanya berubah
Ayah
ibu menjadi sosok yang sangat penyayang
Pertengkaran
tak lagi terdengar
Akupun
merasa tersadar akan dosa terdahuluku
Tuhan
telah menyadarkanku
Butuh
satu peringatan keras
Untuk
menyadarkan sesorang
Yang
benar-benar sudah jauh tersesat
Ya
Allah, terima kasih.
--------------------------------------------
7. Allah Yang Maha Perkasa
dan Agung
Lantunan
ayat suci
Menyejukkan
rasa hati yang rapuh
Kutenggelam
dan terhanyut dalam, makin dalam
Dalam
tafsir dan maknanya yang membuka hati dan fikiran
Segala
jawaban dan solusi masalah diri, adalah di sana
Di
dalam Firman Allah, Tuhan semesta alam
Betapa
tentramnya hidup
Yang
senantiasa di jalan-Mu
Makanku,
jalanku, gerakanku, semua perilaku
Akan
terasa diberkahi oleh-Mu,
Pagi,
siang, petang, dan malamku
Senantiasa
dalam kuasa dan bimbingan-Mu
Bila
diri ini menyertakan-Mu dalam tiap rutinitasku
Begitu
detil engkau menuntunku
Makan,
minum, pergi
Kemanapun
berada, dan apapun tindakannya
Ada
doa yang tersemat di sana
Agar
selalu kontak dengan kuasa-Mu
Agar
terjaga dzikirku
Maka
sangat salah, sungguh salah
Bila
ada orang yang berkata
Doanya
tak pernah terjawab
Padahal
dirinyalah sendiri
yang
menjadi pangkal masalahnya
Yang
tak mampu menjaga rasa kasihnya pada-Mu
Yang
tak dapat menjaga kedekatannya pada-Mu
Bagaimana
bisa dia menerima
Petunjuk
dari-Mu, bila dia tak mau kenal dengan-Mu
Bagaimana
dia akan merasakan keberadaan-Mu
Bila
pergi ke pengajian dianggap rutinititas jadul
Solat
dengan rajin dianggap sok agamis
Berdoa
tuk memulai segala aktifitas dikira hal unik dan mistik
Padahal
Sesungguhnya
solat,
ibadah, dan ketaatan kepada Allah
Adalah
jalan keselamatan
Untuk
kehidupan
Baik
itu di dunia maupun di akhirat
Maka,
Akan kudekatkanlah diri kepada Dzat yang serba maha
Allah
Azza Wa Jalla
Tuhan
Yang Maha Perkasa lagi Agung
-----------------------------------------
Aku dan Pertobatanku
Berdiriku terhuyung
Di antara ketidak sadaranku
Seteguk miras, dua, tiga atau mungkin empat
Mengalahkan kesadaran otakku
Aku limbung
Tak tentu arah
Setidaknya dengan ini
Bisa kulupakan sejenak
Pertengkaran ayah dan bunda
Yang terngiang sepanjang malam
Kulenyapkan sesaat
Bayang gadis pujaan
Yang digebet orang
Hah !
Di rumah, di tempat belajar, dimanapun
Tak ada waktu sedikitpun yang membuatku tenang
Di sini ribut
Di sana kalang kabut
Dimanapun tak ada kenyamanan
Pada saat ini
Saat otakku kosong
Dengan ramuan alkohol inilah
Segala resah terasa tumpah ruah
Namun
Kala semua pengaruhnya hilang
Badan serasa remuk redam
Kesadaranku kian nyata
Kehidupanku yang muram
Makin terasa mengoyak hati dan sukma
Yang tersisa serasa ribuan palu godam
Meremukkan seluruh tulangku
Entah sudah berapa botol kuhabiskan
Entah sudah berapa gadis
Yang kurenggut manisnya
Demi melepaskan rasa dendam
Gelisah dan kecewa
Di waktu lain
Seperti biasa
Masih asik dengan otak gilaku
Yang tak mampu bekerja normal
Kuikuti jalanan dengan sempoyongan
Warna putih pekat terpampang di mata
Aku berjalan di lorong cahaya nan panjang
Dan bertemu seorang pria berjubah putih
Memasukkan bara panas ke mulut seseorang
Hancurlah mulut, kerongkongan dan isi perutnya
Malangnya orang itu
Lalu diri ini bertanya
Siapa gerangan dia
Pria itu memandangku tajam
Lalu kulihat dengan seksama
Siapa sosok malang itu
Ternyata aku
Kemudian datang lagi
Sosok berjubah putih ke dua
Menghunuskan pedangnya
Menebas organ vital orang malang itu
Orang yang serupa wajahku
Darinya keluar nanah bercampur darah
Kengerian itu sangat mencekam
Hingga kusujudkan diriku
Meminta maaf dan bertobat
Perlahan cahaya putih itu redup, hitam, kelam
Kutersadar dan bangun
Yang kutau Ayah, bunda, dan saudara berkerumun
Mengitariku sambil mendoakan ayat suci
Melihatku terbangun
Mereka menjerit, dan memekik
Puji syukur Kehadirat Allah Nak,
kamu hidup kembali
Saat itulah segalanya berubah
Ayah ibu menjadi sosok yang sangat penyayang
Pertengkaran tak lagi terdengar
Akupun merasa tersadar akan dosa terdahuluku
Tuhan telah menyadarkanku
Butuh satu peringatan keras
Untuk menyadarkan sesorang
Yang benar-benar sudah jauh tersesat
Ya Allah, terima kasih.
--------------------------------------------
Allah Yang Maha Perkasa dan Agung
Lantunan ayat suci
Menyejukkan rasa hati yang rapuh
Kutenggelam dan terhanyut dalam, makin dalam
Dalam tafsir dan maknanya yang membuka hati dan fikiran
Segala jawaban dan solusi masalah diri, adalah di sana
Di dalam Firman Allah, Tuhan semesta alam
Betapa tentramnya hidup
Yang senantiasa di jalan-Mu
Makanku, jalanku, gerakanku, semua perilaku
Akan terasa diberkahi oleh-Mu,
Pagi, siang, petang, dan malamku
Senantiasa dalam kuasa dan bimbingan-Mu
Bila diri ini menyertakan-Mu dalam tiap rutinitasku
Begitu detil engkau menuntunku
Makan, minum, pergi
Kemanapun berada, dan apapun tindakannya
Ada doa yang tersemat di sana
Agar selalu kontak dengan kuasa-Mu
Agar terjaga dzikirku
Maka sangat salah, sungguh salah
Bila ada orang yang berkata
Doanya tak pernah terjawab
Padahal dirinyalah sendiri
yang menjadi pangkal masalahnya
Yang tak mampu menjaga rasa kasihnya pada-Mu
Yang tak dapat menjaga kedekatannya pada-Mu
Bagaimana bisa dia menerima
Petunjuk dari-Mu, bila dia tak mau kenal dengan-Mu
Bagaimana dia akan merasakan keberadaan-Mu
Bila pergi ke pengajian dianggap rutinititas jadul
Solat dengan rajin dianggap sok agamis
Berdoa tuk memulai segala aktifitas dikira hal unik dan mistik
Padahal Sesungguhnya
solat, ibadah, dan ketaatan kepada Allah
Adalah jalan keselamatan
Untuk kehidupan
Baik itu di dunia maupun di akhirat
Maka, Akan kudekatkanlah diri kepada Dzat yang serba maha
Allah Azza Wa Jalla
Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Agung
Aku dan Pertobatanku
Berdiriku terhuyung
Di antara ketidak sadaranku
Seteguk miras, dua, tiga atau mungkin empat
Mengalahkan kesadaran otakku
Aku limbung
Tak tentu arah
Setidaknya dengan ini
Bisa kulupakan sejenak
Pertengkaran ayah dan bunda
Yang terngiang sepanjang malam
Kulenyapkan sesaat
Bayang gadis pujaan
Yang digebet orang
Hah !
Di rumah, di tempat belajar, dimanapun
Tak ada waktu sedikitpun yang membuatku tenang
Di sini ribut
Di sana kalang kabut
Dimanapun tak ada kenyamanan
Pada saat ini
Saat otakku kosong
Dengan ramuan alkohol inilah
Segala resah terasa tumpah ruah
Namun
Kala semua pengaruhnya hilang
Badan serasa remuk redam
Kesadaranku kian nyata
Kehidupanku yang muram
Makin terasa mengoyak hati dan sukma
Yang tersisa serasa ribuan palu godam
Meremukkan seluruh tulangku
Entah sudah berapa botol kuhabiskan
Entah sudah berapa gadis
Yang kurenggut manisnya
Demi melepaskan rasa dendam
Gelisah dan kecewa
Di waktu lain
Seperti biasa
Masih asik dengan otak gilaku
Yang tak mampu bekerja normal
Kuikuti jalanan dengan sempoyongan
Warna putih pekat terpampang di mata
Aku berjalan di lorong cahaya nan panjang
Dan bertemu seorang pria berjubah putih
Memasukkan bara panas ke mulut seseorang
Hancurlah mulut, kerongkongan dan isi perutnya
Malangnya orang itu
Lalu diri ini bertanya
Siapa gerangan dia
Pria itu memandangku tajam
Lalu kulihat dengan seksama
Siapa sosok malang itu
Ternyata aku
Kemudian datang lagi
Sosok berjubah putih ke dua
Menghunuskan pedangnya
Menebas organ vital orang malang itu
Orang yang serupa wajahku
Darinya keluar nanah bercampur darah
Kengerian itu sangat mencekam
Hingga kusujudkan diriku
Meminta maaf dan bertobat
Perlahan cahaya putih itu redup, hitam, kelam
Kutersadar dan bangun
Yang kutau Ayah, bunda, dan saudara berkerumun
Mengitariku sambil mendoakan ayat suci
Melihatku terbangun
Mereka menjerit, dan memekik
Puji syukur Kehadirat Allah Nak,
kamu hidup kembali
Saat itulah segalanya berubah
Ayah ibu menjadi sosok yang sangat penyayang
Pertengkaran tak lagi terdengar
Akupun merasa tersadar akan dosa terdahuluku
Tuhan telah menyadarkanku
Butuh satu peringatan keras
Untuk menyadarkan sesorang
Yang benar-benar sudah jauh tersesat
Ya Allah, terima kasih.
--------------------------------------------
Allah Yang Maha Perkasa dan Agung
Lantunan ayat suci
Menyejukkan rasa hati yang rapuh
Kutenggelam dan terhanyut dalam, makin dalam
Dalam tafsir dan maknanya yang membuka hati dan fikiran
Segala jawaban dan solusi masalah diri, adalah di sana
Di dalam Firman Allah, Tuhan semesta alam
Betapa tentramnya hidup
Yang senantiasa di jalan-Mu
Makanku, jalanku, gerakanku, semua perilaku
Akan terasa diberkahi oleh-Mu,
Pagi, siang, petang, dan malamku
Senantiasa dalam kuasa dan bimbingan-Mu
Bila diri ini menyertakan-Mu dalam tiap rutinitasku
Begitu detil engkau menuntunku
Makan, minum, pergi
Kemanapun berada, dan apapun tindakannya
Ada doa yang tersemat di sana
Agar selalu kontak dengan kuasa-Mu
Agar terjaga dzikirku
Maka sangat salah, sungguh salah
Bila ada orang yang berkata
Doanya tak pernah terjawab
Padahal dirinyalah sendiri
yang menjadi pangkal masalahnya
Yang tak mampu menjaga rasa kasihnya pada-Mu
Yang tak dapat menjaga kedekatannya pada-Mu
Bagaimana bisa dia menerima
Petunjuk dari-Mu, bila dia tak mau kenal dengan-Mu
Bagaimana dia akan merasakan keberadaan-Mu
Bila pergi ke pengajian dianggap rutinititas jadul
Solat dengan rajin dianggap sok agamis
Berdoa tuk memulai segala aktifitas dikira hal unik dan mistik
Padahal Sesungguhnya
solat, ibadah, dan ketaatan kepada Allah
Adalah jalan keselamatan
Untuk kehidupan
Baik itu di dunia maupun di akhirat
Maka, Akan kudekatkanlah diri kepada Dzat yang serba maha
Allah Azza Wa Jalla
Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Agung
Sobat Poemers itulah tadi koleksi puisi islami sebagai bahan renungan diri. Semoga kita dapat mengambil makna puisi-puisi diatas, agar bisa menjadi insan yang lebih bernilai. Jika kalian suka bisa di share sebagai bahan renungan bersama. Sharing is Caring...katanya sih gitu ya hehee...