Hai sobat Poemers kali ini kami akan mengangkat tema renungan puisi kehidupan tentang keadaan sosial di dunia saat ini. Seperti yang kita ketahui ada banyak sekali kejadian yang menghiasi kehidupan kita sekarang. Mulai dari terorisme, korupsi, hingga pada ketergantungan ekonomi pada dunia barat.
Ada banyak inspirasi yang bisa kita ambil dari kejadian yang terjadi di dunia saat ini. Salah satunya dengan menuangkan dalam kata-kata puisi kehidupan. Oke sobat Poemers langsung aja yuk lihat daftar puisi kehidupan penuh makna dibawah ini :
Renungan Puisi Kehidupan Politik
1. Perang dan Bisnis
Kehidupan sosial di dunia saat ini banyak sekali diisi dengan konflik-konflik antar kelompok negara. Jika kita cermati selalu saja ada gesekan kelompok yang menimbulkan ketegangan bahkan berujung peperangan. Padahal kalau diteliti lebih dalam lagi, perang yang terjadi saat ini ada bisnis besar yang mengikutinya. Well, setidaknya bisnis persenjataan yang paling di untungkan dengan adanya perang, belum bisnis lainnya lagi...
Perang dan Bisnis
Bumi kehilangan pesona warna damainya
Keamanan kian terasa mahal harganya
Ketakutan dimainkan sebagai alat kontrol media
Untuk mengendalikan dan melegalkan sebuah kesalahan
Kebenaran sirnah tertutup dalam bingkai-bingkai pemberitaan
Semuanya seakan-akan terjadi karena ketidaksengajaan
Padahal semuanya sudah dihitung dan direncanakan
Ideologi menjadi alat untuk penjajahan
Keadaan yang tentram kini terusik oleh elit kekuasaan
Bagi sebagian orang, kedamaian adalah sebuah bencana
Persatuan adalah sebuah penyakit yang harus dihilangkan
Perang dan perpecahan adalah vitamin mereka
Penjajahan adalah cara agar mereka tetap hidup
Menguasai seluruh media
Sebarkan propaganda ketakutan
Agar semua orang percaya
Bahwa dunia dalam bahaya
Siapakah yang mengambil peran?
Pahlawan dan penjahat sulit dibedakan
Mereka semua berperang demi ambisi kekuasaan
Mengeruk lebih banyak daripada yang kita sadari
Hutang kian bertambah, keuntungan nyata didepan mata
Masuk ke negeri orang membawa senjata dan armada
Tanpa peduli aturan mereka bersiaga
Legalkan perang dengan alasan demi perdamaian
Padahal justru malah menimbulkan ketakutan
Dan kehancuran bagi seluruh kehidupan
Siapakah yang diuntungkan?
Siapakah pihak yang paling menikmatinya?
Di dalam peperangan pasti ada kesempatan
Kehancuran menimbulkan peluang perbaikan
Kucuran dana sudah dipersiapkan
Baik untuk memulai perang
Ataupun untuk menambah hutang
Rakyat menjadi korban
Mengungsi ke negeri orang
Bisnis perang kian terang benderang
Diatas darah-darah kemanusiaan
2. Penguasa Dunia
Puisi kedua ini terinpirasi dari banyaknya negara yang tidak bisa lepas dari para penguasa dunia ini. Terkesan seperti film fiksi tapi faktanya memang ada kelompok-kelompok yang menguasai dunia, buktinya apa...? Lihat aja ada banyak kelompok yang mampu mengatur keadaan secara global, baik ekonomi, politik, hingga pendidikan mereka pegang semuanya.
Penguasa Dunia
Aneh Rasanya melihat keadaan dunia saat ini
Ada banyak anomali yang terjadi dalam setiap negeri
Para negara-negara kuat seakan tunduk ampun pada mereka
Katanya negara bebas
Tapi kok masih dikekang?
Informasi dibatasi
Hanya sesuai ijin sang redaksi
Katanya negara maju
Tapi kok masih saja berhutang?
Si pemberi hutang pasti lebih berkuasa
Dibandingkan negara adikuasa
Pembangungan terjadi dalam tumpukkan hutang
Takkan mungkin bisa dilunasi, sistem harus ditaati
Melawan mereka sama saja mencari mati
Dialah sang penguasa dunia
Menguasi seluruh aspek kehidupan
Logika dan pemikiran ditidurkan
Tak boleh menolak sistem penguasa
Semuanya harus ikuti kata mereka
Kalau tidak akan diperangi
Dengan sejuta dalil pembenaran
Suarakan kebenaran hanya akan dibungkam
Fitnah dilancarkan demi tutupi kebenaran
Dunia dibuat seolah-olah mencekam
Padahal ulah sang penguasa demi raup keuntungan
Semua negara didatangi
Semua tempat disinggahi
Mereka yang tidak sepakat
Akan diperangi sampai ikut mereka
Perbudakan telah terjadi
Dengan tingkat yang sudah dimodifikasi
Bergerak dalam diam
Suarakan perubahan
Beritahukan kebenaran perlahan
Agar kita semua tersadar
Tidak larut dalam dunia penguasa
3. Kemerdekaan Semu
Kita sering beranggapan bahwa negara Indonesia itu sudah merdeka, berdaulat dan lain sebagainya. Padahal faktanya kita belum 100% merdeka, bahkan semua negara juga bisa dibilang belum merdeka seutuhnya. Selama masih terjebak dalam "sistem" penguasa dunia, sulit rasanya kita merasakan kemerdekaan dan kedamaian sejati...
Kemerdekaan Semu
Darah menjadi harga mati dalam perjuangan
Selalu ada gesekan dalam mengungkap kebenaran
Hitam dan putih selalu jalan beriringan
Mengisi setiap sendi-sendi kehidupan
Tercampur hingga berubah menjadi ke abu-abuan
Penjajah datang membawa persenjataan
Masyarakat dibuat tunduk
Hidup dalam ketakutan
Para raja-raja dibuat sibuk oleh kekuasaan
Mereka kuasai seluruh jalur-jalur komoditas alam
Itu masa hanya kepingan sejarah di masa lalu
Musim kini berganti, kemerdekaan sudah terpatri
Tapi ada bayang-bayang gelap menyelimuti
Sang Penguasa dunia tak sudi Nusantara berkembang
Agen-agen penguasa dikerahkan
Demi melancarkan model penjajahan kekinian
Media mereka kuasai
Ekonomi mereka kuasai
Sesuai keinginan pribadi
Hukum mereka modali
Demi kepentingan penguasa sejati
Bangsa telah merdeka
Namun masih terbelenggu
Oleh para penguasa
Sulit menolak tawaran mereka
Kehidupan bangsa dipertaruhkan
Ingin berdikari sesuai hati nurani
Namun takut akan kekuasaan
Hutang pun menjadi sebuah pilihan
Atas keterpaksaan demi mempertahankan kemerdekaan
Merdeka tapi terbungkam
Mandiri tapi masih ikut buku panduan
Merasa bangsa yang besar
Tapi tak berkutik dihadapan sang "raja"
Suarakan kebenaran dianggap orang gila
Suarakan persatuan dianggap biang kerusuhan
Fitnah menjadi senjata bagi mereka
Untuk membungkam kekuatan rakyat
Apalah artinya kemerdekaan
Jika masih ada ketidakadilan
Semuanya semu dalam dunia khayalan
Malu mengakui kelemahan
Suarakan kehebatan diatas kebohongan
Demi menjaga sebuah harapan bernegara
Walau semua itu hanyalah kesemuan belaka
4.Rakyat Yang Terusir
Puisi keempat ini terinspirasi dari akibat yang terjadi ketika perang terjadi. Rakya tidak menjadi tuan dalam negerinya sendiri. Mereka tak punya kekuasaan ataupun persenjataan, eksodus pun harus dilakukan. Padahal itu tidak harus terjadi jika perang ditiadakan, tapi faktanya kita hidup di mana ada sekumpulan orang yang memang suka berperang, suka dengan penjajahan, mereka hidup dari hal-hal seperti itu...
Rakyat Yang Terusir
Pengungsi membanjiri benua biru
Datang bak tsunami tak bisa dibendung
Memohon bantuan demi kelangsungan hidup
Namun banyak juga yang menghina mereka
Tanpa mau ikut merasakan penderitaan
Perang hanya hadirkan sebuah tragedi
Sudah disetting agar semuanya terjadi
Rakyat tak bersalah menjadi korban kekuasaan
Larut dalam kesedihan diatas sebuah kezaliman
Tak terbayangkan hidup puluhan tahun
Harus terpisah dari kampung halaman
Mengembara kesana-kemari di negeri orang
Tanpa uang dan tanpa perbekalan memadai
Mereka seenaknya saja berperang
Korbankan banyak uang
Hancurkan nilai-nilai kemanusiaan
Dunia hanya diam tanpa jawaban
Para kepala negara pasrah menerima keadaan
Padahal mereka memiliki kekuatan
Untuk tidak mendukung perang
Tapi itu semua hanyalah harapan
Perang tetap terjadi
Entah sampai kapan semua berakhir
Hanyalah tinggal menunggu giliran
Rakyat mana lagi yang harus pergi
Meninggalkan tanah kelahiran
5. Mencari Kebenaran
Ada banyak sekali informasi yang berseliweran saat ini. Semua itu dikarenakan teknologi yang sudah semakin pesat perkembangannya. Dampaknya kebenaran bisa sangat mudah ditutupi ataupun dihilangkan oleh informasi yang bersifat merusak dan masif. Tapi apa pun keadaannya, kebenaran selalu menemukan caranya sendiri agar ia terungkap...
Zaman sudah semakin gila tak karuan
Semua orang menjadi hakim atas orang lain
Menjadi yang maha benar padahal dangkal pemikiran
Merasa tajam pengetahuan padahal sempit dalam memandang
Salah bisa menjadi benar
Kotor bisa menjadi bersih
Dosa bisa menjadi suci
Dosa bisa menjadi suci
Semua tergantung permainan media
Tergantung dari sang redaksi
Mau kemana arah penggiringan
Tergantung uang dan kepentingan
Jangan larut dalam acara televisi
Semua hanyalah settingan redaksi
Kosongkan gelas pemikiran
Demi mencari kebenaran
Liatlah fakta-fakta kehidupan
Bukan dari giringan media
Ataupun opini kata mereka
Carilah kebenaran sendiri
Tanpa harus didikte oleh para redaksi
Itulah tadi renungan puisi kehidupan sosial politik yang kita jumpai di dunia saat ini. Semoga bisa dijadikan bahan renungan kita dalam kehidupan, sampai ketemu lagi... *Oh iya, jangan lupa juga subscribe email di homepage MyPoem untuk update artikel puisi terbaru.