-->

7+ Contoh Puisi Alam Pendek tentang Hujan yang Indah dan Menyentuh Hati

     

    7+ Contoh Puisi Alam Pendek tentang Hujan yang Indah dan Menyentuh Hati

    Keindahan Hujan dalam Puisi

    Hujan selalu menjadi inspirasi. Dari kesejukan yang ia bawa, kenangan yang ia bangkitkan, hingga doa yang ia bisikkan. Tak heran jika banyak penyair dan penulis jatuh cinta pada keindahannya.

    Melalui kumpulan contoh puisi alam pendek tentang hujan ini, kamu bisa menemukan makna baru dari setiap rintik yang jatuh.


    7 Contoh Puisi Alam Pendek tentang Hujan


    1. Rintik di Senja Hari

    Rintik hujan jatuh di senja hari,
    membasuh debu jalanan kota.
    Langit berwarna abu,
    namun hatiku tetap menyimpan jingga.

    Aku berjalan di bawah payung lusuh,
    mendengar gemericik seperti syair lama.
    Seakan alam sedang menulis,
    tentang kerinduan yang tak terucap kata.


    2. Nyanyian Hujan di Malam Sunyi

    Malam ini, hujan bernyanyi lirih,
    mengetuk genting, menidurkan bumi.
    Setiap tetes bagai nada,
    mengalun dalam irama kesunyian.

    Aku terdiam di balik jendela,
    menatap bias lampu di air yang jatuh.
    Ada keindahan dalam kesederhanaan,
    ada kehangatan di tengah dingin.


    3. Hujan dan Kenangan Lama

    Hujan turun, membawa aroma tanah basah,
    membangkitkan kenangan yang lama tidur.
    Di bawah derasnya, aku teringat wajahmu,
    yang dulu selalu menanti di ujung jalan.

    Namun, seperti hujan yang selesai,
    aku pun belajar melepas perlahan.
    Karena setiap deras yang berhenti,
    selalu menyisakan pelangi di ujung langit.


    4. Doa di Balik Hujan

    Hujan datang membawa kesejukan,
    membasuh debu yang menempel di bumi.
    Setiap tetesnya adalah doa,
    setiap derasnya adalah rahmat.

    Aku mendongak menatap langit,
    merasakan air itu jatuh di wajahku.
    Seakan Tuhan sedang berbicara,
    bahwa hidup selalu diberi kesempatan baru.


    5. Langkah di Jalan Basah

    Aku melangkah di jalan yang basah,
    jejak kaki hilang ditelan air.
    Namun suara hujan tetap setia,
    menjadi teman di tengah sunyi.

    Payung hitam meneduhkan tubuh,
    tapi rinduku tetap basah tak terkira.
    Hujan, bawalah pesanku jauh,
    sampaikan pada hati yang kucinta.


    6. Rahasia di Balik Awan

    Hujan turun setelah awan menangis,
    membuka rahasia langit yang kelam.
    Ada luka yang ia sembunyikan,
    ada doa yang ia lepaskan.

    Aku percaya, setiap deras air,
    adalah bahasa yang tak terucap.
    Dan di balik itu semua,
    ada harapan yang diam-diam tumbuh.


    7. Hujan di Ujung Malam

    Di ujung malam, hujan masih setia,
    mengetuk bumi dengan pelan.
    Aku terjaga, mendengar nadanya,
    bagai musik alam yang abadi.

    Tiap tetesnya menghapus lelah,
    mendinginkan bara dalam jiwa.
    Hujan, jangan cepat berhenti,
    biarlah kau jadi puisi terakhir malam ini.


    Tips Menulis Puisi Hujan

    1. Dengarkan suara hujan dan jadikan sebagai irama.

    2. Gunakan perumpamaan sederhana yang dekat dengan hati.

    3. Jangan takut menuliskan perasaan, meski sederhana.

    4. Biarkan puisi mengalir seperti derasnya hujan.


    Penutup

    Dari ketujuh contoh puisi alam pendek tentang hujan di atas, kita bisa belajar bahwa hujan bukan hanya fenomena alam, tetapi juga bahasa perasaan. Baik itu puisi hujan singkat, puisi hujan romantis, maupun puisi tentang hujan 4 bait, semuanya membawa makna yang dalam.

    ✨ Jadi, saat hujan kembali turun, jangan hanya menatapnya—tulislah puisimu sendiri, biarkan rintik-rintik itu menjadi syair indah dalam hidupmu.

    LihatTutupKomentar