My Poem - Puisi Islami Ramadhan ialah bulan yang ditunggu-tunggu oleh semua umat islam dalam dunia, tidak penting ia turunan apa, warna kulitnya, gender, kelamin dan demografi, Ramadan jadi peristiwa yang dinanti tiap tahun oleh semua muslimin dan muslimat di bumi.
Puisi Islami Ramadhan
Puisi ini ialah sebuah puisi yang paling special untuk kita dalam menyongsong ramadhan 2020. Mengenai kebahagiaan yang kita peroleh pada tahun ini, mengenai duka cita dan lain-lain. Mudah-mudahan dengan puisi ini bisa anda pakai dalam menyongsong ramadhan
Puisi Ramadhan Singkat
1). PUASA DIPERTANYAKAN
Niaga dan kongsi banyak yang stop
Jam kerja dipotong dikurangkan
Tidur selama seharian dikasih makna
Ucapnya, untuk Ramadan bulan suci
Raga dimanja-manja
Lemas diperhitungkan khusuk puasa
Berkeringat banyak dipesan
Takut puasa tidak kuat satu hari
Ucapnya, puasa untuk Tuhan
Sampai tarawih perlu sepanjang malam
Tadarus palingkan kehidupan
Mulut-mulut semata-mata wiridan
Lalu di mana puasa akan berperang?
Bila serba sendirian jadi opsi
Jalan pagi sunyi bak di evakuasi
Menangkah berperang bila sekalian berbaring?
Ramadan mestilah bukan satu bulan kemalasan
Bukan juga bulan hentikan kepedulian
Malah bangun menangi keimanan
Cumbui Tuhan dan berjibaku untuk martabat kemanusiaan
2). SAHUR BEKAL KEMENANGAN
Sahur hentikan tidur
Supaya raga tidak terbentur
Jiwa malas melantur
Walaupun cuman sesuap bubur
Bangunlah yang akan berpuasa
Tidak harus, tetapi nikmat berasa
Bukan manjakan lidah penuh berselera
Tetapi semenjak fajar mata harus terbangun
Terbangun untuk kuatkan raga
Bekerja untuk menyebar kasih pada sama-sama
Jangan geram dan besar prasangka
Puasa untuk motivasi kerja
Tidakkah pada puasa Ramadan perang jadi menang
Al-qur'an di turunkan
Sebuah kemmenangan raga kuat pertahanan
Dan pada jiwa penuh tuntunan
Sahurlah supaya punyai kemampuan
Pada kebal iman
Merupa ketahanan tubuh
Sampai menang berperang menantang kemalasan
3). DALAM NIKMAT TADARUS
Gerimis masih merinai diakhir Mei
Sebuah karunia sejukan Ramadan suci
Bersama tadarus malas stop
Sampai sahur nikmat terhidang
Begitu tinggi keagungan puasa Ramadan
Bangunkan semangat pucuki kesadaran
Jika Tuhan semua sandaran
Pada Alqur'an sumber tuntunan
Tuntunan mengenai iman dan pembebasan
Sampai manusia terlilit ke kebenaran
Melakukan perbuatan kebijakan untuk kemanusiaan
Tidak menyekutukan, tidak hunuskan pertikaian
Alquran beningkan jiwa untuk kemuliaan
Sucikan debu pada akal pemikiran
Selesai memakna nikmat lantunan tadarus
Jalan kehidupan mudah-mudahan lempeng dan sejuk.
4). KETIKA SETAN TERPENJARA
Setan terpenjara
Saat puasa sanggup perangi dahaga
Tidak makan sebelum waktunya membuka
Meredam tingkah raga tanpa arti
Gerak cara beribadah
Muka wudu selalu ceria
Bibir zikir terlihat basah
Tangan takbir penuh pasrah
Setan terpenjara
Pada saat hati sekeras baja
Campakan bujuk goda dosa
Sepanjang puasa kemarahan surut
Terpasang arah cuman pada-Nya
Murah kasih pada sama-sama
Hati pasrah raih takwa
Puasa tulus terenyah semua goda.
5). ANAK-ANAK RAMADAN
Tandai tiba Ramadan selekasnya bergabung
Di halaman mushola ria bersiul
Selesai tarawih cicipi sajian sebakul
Ria beberapa anak tidak stop
Hidupkan petasan temani yang mengaji
Larut malam beduk kembali mengeluarkan bunyi
Keliling daerah menyanyi menyanyi
"Sahur tok tok dug, sahur tok tok dug, sahuuuuur
Menggulung bantal kasur
Melipat semua mimpi
Deretkan piring-piring nasi
Aduhai beberapa anak sahur terlampau kenyang
Tidak bangun diundang sembahyang
Menggelinjang waktu telah siang
Latihan puasa, lapar menyepak-nendang
Puisi Rindu Ramadhan
1). BULAN SUCI YANG DINANTI
Rindu Ramadan
Bulan yang suci
Penuh makna
Amalan.
Dengan penuh berharap
Beribadah diri
Ikhlas hat
Mendekap.
Bujukan serang
Cukup bekal
Siap psikis
Berjuang.
Satu tahun sekali
Keinginan habis
Sampai lunas
Jalan.
2). RAMADHAN TIBA
Jika mendekati Ramadhan terdetik di hati ingin kukunci
semua gairah
Bertasbih dan bertahmid cuman ke yang Satu
Tanpa yang saya mahu.
Kecuali redhomu
Tetapi mengenangkan berbagai juadah di bazar
Ramadhan
dan kemauan untuk mencuba.
Tiap sajian yang menghantu
Perlahan-lahan kunci itu saya membuka
dan mangganya kubiarkan terbuka
Bukan beerti saya gila.
Untuk cari juada buka
Kebalikannya supaya saya masih bergairah
untuk berpuasa.
Merasakan lapar dan dahaga
dengan mereka di zon perang
yang selalu berpuasa
dan tanpa istilah berbuka.
Nah itulah tadi beberapa contoh puisi islami ramadhan dengan makna yang beragam semoga bisa memberikan inspirasi kala menjalani hari hari puasa kalian semua ya, jangan lupa subscribe blog ini untuk info lebih lanjut.
Kenapa Ramadhan ialah bulan paling suci dalam budaya Islam
SETIAP TAHUN, MUSLIM di penjuru dunia memperhitungkan kemunculan bulan sabit baru yang mengisyaratkan hari awal sah Ramadhan, bulan ke-9 dalam kalender Islam, dan bulan paling suci dalam budaya Islam.
Awalnya Ramadhan berfluktuasi tiap tahun karena kalender lunar Islam mengikut babak bulan. Awalnya dan akhir Ramadhan ditetapkan oleh panitia kemunculan bulan di Arab Saudi. Ini diawali satu hari sesudah panitia menyaksikan bulan sabit baru, yang bisa saja susah karena cukup redup dan cuman dapat disaksikan seputar 20 menit. Bila bulan tidak kelihatan dengan mata telanjang karena kabut atau awan, hitung bulan dipakai untuk meramalkan apa bulan itu di langit. Ramadhan tahun ini diprediksi akan diawali pada 12 April, dan usai 12 Mei dengan perayaan Idul Fitri.
Index : Puisi Islami Ramadhan, Puisi Islami Tentang Ramadhan, Puisi Islami Tema Bulan Ramadhan, Puisi Islami Tentang Bulang Ramadhan, Puisi Islami Pendek Tentang Ramadhan, Puisi Islami Marhaban Ya Ramadhan
Asal Ramadhan
Ramadhan, salah sebulan dalam kalender Islam, sebagai sisi dari kalender Arab kuno. Pemberian nama Ramadhan berawal dari akar kata Arab "ar-ramad", yang memiliki arti terik panas. Umat Muslim yakin jika di tahun 610 M, malaikat Jibril memperlihatkan diri ke Nabi Muhammad dan turunkan Alquran, kitab suci Islam. Wahyu itu, Laylat Al Qadar — atau "Malam Kuasa" —diyakini terjadi sepanjang Ramadhan. Umat Muslim berpuasa sepanjang bulan itu sebagai langkah untuk mengingati wahyu Alquran. (Baca bagaimana Muslim, walau kerap disalahartikan, tumbuh subur di Amerika.)
Quran terbagi dalam 114 bab dan dipandang seperti kalimat langsung dari Tuhan, atau Allah. Hadits, atau catatan dari pertimbangan dan tindakan beberapa teman dekat Nabi Muhammad, lengkapi Alquran. Bersama mereka membuat text agama Islam.
Bulan ketaatan
Sepanjang Ramadan, umat Islam mempunyai tujuan untuk berkembang secara religius dan membuat jalinan yang semakin kuat dengan Allah. Mereka lakukan ini dengan berdoa dan membaca Alquran, membuat perlakuan mereka disengaja dan tidak mengutamakan diri kita, dan tidak bergosip, berkelahi, dan bohong. (Saksikan bagaimana Muslim Amerika rayakan Ramadan.)
Sejauh bulan umat Islam berpuasa, mengendalikan diri dari minum dan lakukan hubungan seks di antara matahari tenggelam dan keluar. Puasa harus untuk semua umat Islam, terkecuali yang sakit, hamil, pergi, lanjut sedang haid, atau umur. Beberapa hari puasa yang lewatkan dapat dilaksanakan sejauh tersisa tahun, baik sekalian atau satu hari di sana-sini. (Baca mengenai Ramadhan dengan beberapa anak Anda.)
Makan ialah peluang untuk umat Islam untuk bergabung sama orang lain di komune dan buka puasa bersama. Makan pagi saat sebelum subuh, atau sahur, umumnya terjadi pada jam 4:00 pagi saat sebelum shalat pertama, fajar. Makan malam, berbuka puasa, dapat diawali sesudah shalat magrib usai — umumnya seputar jam 7.30. Semenjak Nabi Muhammad menggagalkan puasanya dengan kurma dan satu gelas air, umat Islam makan kurma saat berbuka puasa dan sahur. Salah satunya makanan dasar Timur tengah, kurma kaya gizi, gampang diolah, dan memberikan badan gula sesudah sepanjang hari berpuasa.
Sesudah hari akhir Ramadhan, umat Islam rayakan usainya Idul Fitri — "festival buka puasa" —yang diawali dengan sholat berjemaah saat fajar menyingsing. Sepanjang 3 hari perayaan ini, beberapa peserta bergabung untuk berdoa, makan, berganti hadiah, dan memberikan penghormatan ke famili yang sudah wafat. Kota-kota mengadakan karnaval dan tatap muka doa besar juga.
Tahun ini, wabah virus korona mengusik perayaan Ramadhan di penjuru dunia, tutup mushola dan mengganti gagasan untuk sahur tradisionil dan tatap muka membuka puasa. Tetapi walau perayaan kemungkinan diredupkan tahun ini, semangat adat berumur beratus-ratus tahun ini akan masih sama untuk beberapa orang sebagai waktu untuk refleksi diri dan kesalehan.