-->

Kumpulan Puisi Kasih Sayang Seorang Ibu Sangat Menyentuh

    Sebagai sosok yang penting dalam hidup kita, ibu tidak tergantikan jasa dan pengorbanannya. Kumpulan puisi kasih sayang seorang ibu dibawah ini terinspirasi dari sosok seseorang yang berikan banyak warna  dalam kehidupan kita. Dengan ungkapan kata kita ekpresikan perasaan kita tentang sosok hebat dalam hidup kita ini. Sobat Poemers langsung aja yuk kita lihat koleksi puisi cinta ibu dibawah ini:

    Puisi Kasih Sayang Seorang Ibu Sangat Menyentuh

    Puisi kasih sayang seorang ibu

    Kasih sayang ibu selalu melekat dalam memori kita, itu sangat membesar hingga kita tumbuh dewasa. Melalui puisi cinta ibu kita bisa lebih mengungkapkan perasaan cinta kita pada beliau lewat bentuk kata-kata indah didalamnya.

    1. Semua Untukmu, Bunda...

    Detak jantung ini terpacu
    Hati ini berikrar
    Memburu hasrat tuk melampaui apapun itu
    Yang menjadi harap dan asa yang kian berkobar

    Tak peduli mentari menyengat di puncaknya siang
    Hingga penghujung malam yang dingin menggigit hingga ke tulang
    Satu yang kutuju
    Senyum simpul Bunda
    Rasa bangga yang tak berujung
    Dari sosok pujaanku, bundaku...

    Kan kupatahkan segala tantangan dunia
    Tuk mencapai bangku ilmu nomor satu
    Meraih Pekerjaan yang berkelas
    Dan akhlak anak soleh yang selalu diimpikan

    Bunda..
    Kini tiba giliranku untuk berlelah
    Tiba giliranku menyanggupi
    Apapun yang menjadi mimpi dan asamu

    Asal engkau tersenyum untukku
    Asal Hangat dan kasih itu tetap tertoreh untukku
    Karena sudah cukup
    Sampai di sini saja..
    Kerepotanmu yang disebabkan oleh diri ini
    Inilah diriku, yang saat ini
    Akan selalu ada untukmu..


    2.  Sayang Yang Teramat Sangat

    Pikiran ini kacau..
    Meracau seperti mulut penggerutu
    Yang kian galau tanpa cerutu
    Kulemparkan tas ke atas meja
    Agar sedikit tumpah kekacauan hari ini
    Tugas rutin yang tiada henti
    Memeras otak, hati dan anganku
    Aku perlu kesegaran, kelonggaran
    Sedetik saja, agar hilang semua hari kusutku
    Sesuap kumasukkan masakan khas ibu ke mulutku
    Lezat, gurih, nikmat..
    Melumerkan panas yang membakar dada
    Hembuskan kesejukan di relung hati

    Hidangan yang sederhana
    Namun sungguh menggugah selera
    Yach, menyejukkan perut dan hati..
    Dengan sabar ibu menemaniku
    Sambil sesekali mengusap rambut dan bahuku
    Seraya bercerita hal sederhana
    Yang membuatku tersenyum dan tergelak dalam tawa

    Ibu, sungguh kasihmu tak terhingga
    Begitu suntuk duniaku
    Kelamnya perjalanan waktuku sehari ini
    Dapat luruh dalam hangat, kasih dan cintamu
    Terima kasih Ibu..
    Sayang ini hanya untukmu yang teramat sangat...


    3. Mama, Maafkan Aku !

    Ruangan begitu sepi
    Derit daun jendela tua
    Merengek lara yang tak bertepi
    Papa sibuk dengan segala rutinitasnya
    Mama-pun tak terlihat jua

    Kunyalakan game favoritku
    Agar hilang suntukku
    Namun itu tidak membantu
    Rasanya sunyi dan lengang
    Kulempar hidangan sisa tadi pagi di meja
    Agar sepi ini tak terlalu nyata

    Pintu gerbang berderit pelan
    Ku terhenyak dan melangkah ke arah pintu
    Mama dengan senyum lebar dan tangan terbuka
    Bersiap memelukku

    Kupeluk sejadi-jadinya
    Hangat, dan melunturkan sepiku
    Sebuah buah tangan segera kuraih
    Kubuka dan kulahap habis

    Mata tak sengaja menatap sebuah kertas
    Secarik resep dokter untuk mama
    kulihat mama menyantap hidangan seadanya
    Yang tersaji di meja makan
    Hidangan Yang tak membuatku berselera 

    Tiba-tiba rasa perih mengiris kalbu
    Rasa bersalah menyeruak ke dalam hatiku
    Membangkitkan lantunan sendu yang amat pilu
    Jadi, mama telah mengorbankan segalanya
    Lapar, haus, sakit dan semuanya
    Hanya untuk menyenangkan diri ini

    Maafkan diri ini mama
    Yang terlalu tenggelam dalam ego
    Sungguh kasihmu sangat tak terbatas
    Maafkan diri ini mama
    Kutundukkan diriku
    Kubersimpuh sejadinya
    Mama, maafkan aku...


    4. Bahagiaku, Bahagia Bundaku

    Telefon  berdering
    Berteriak riuh di sela-sela meeting
    Kuabaikan sesaat
    Dengan harapan nanti kuangkat

    Yach, dari Bunda ternyata
    Dan ada beberapa pesan rindu jua di sana
    Pertanyaan biasa, standar..

    Yang selalu menanyakan kabar
    kapan akan berkunjung
    kapan mendapatkan pasangan hidup
    kapan, kapan, dan kapan

    Bodohnya diri ini yang saat itu menilai
    Itu adalah pertanyaan tuntutan
    Tuntutn yang membuat tak nyaman

    Ternyata bukan..
    Bukan tuntutan...
    Itulah kasih, sayang dan perhatian

    Walau dulu terasa risih terdengar
    Namun kini kusadari
    Itulah kasih dan sayang

    Rasa kasih yang mencemaskan buah hatinya
    Cemas bila tidak bahagia
    Cemas bila tenggelam dalam nestapa
    Maka kini diri ini bertekat
    Untuk membuatnya bahagia jua..


    5. Dalam Kandungan

    Saat diri ini menendang
    Senyumnya makin melebar
    Kala rasa tak nyaman menghampiri
    Perutnya dibelai dengan lembut
    Yach, demikian bunda memanjakanku
    Saat masih dalam kandungan

    Berjuang dalam rasa mual
    Bertahan saat menopang dua badan
    Tak ada keluh dan kesah
    Satu yang difikirkan
    Buah hatinya terlahir sehat

    Segala sakit tak terperi dilampaui
    Serangkaian tangis dan cemas diatasi
    Darah dan air mata menghiasi perjuangannya

    Terima kasih telah melahirkan diri ini bunda
    Segala kasih dan sayangmu adalah cahaya hidupku

    Video Puisi Cinta Ibu:



    Puisi untuk seorang ibu


    1. Seuntai Cinta untuk Bunda

    Tangan halus itu sudah mulai renta
    Menggambarkan begitu hebatnya runtutan masa
    Yang bisa terlewati di sana
    Dalam pahit dan manisnya

    Pandangan yang terpancar jernih
    Kini  sudah tak begitu nyata
    Kemudian terlarut dalam lupa
    Meninggalkan tanda begitu hebatnya hidup
    Yang tengah dijalani

    Sisa  cantiknya masih begitu merona
    Mengukirkan jutaan indahnya kasih
    Yang terlahir dari hatinya
    yang begitu mencinta
    Pada buah hatinya

    Cintamu begitu hebat
    Kasihmu begitu kuat
    Hingga tak ada kata
    Yang dapat menggambarkan
    Besarnya rasa kasihmu

    Tetaplah di sini
    Di sisiku Bunda
    Dalam sehat
    Dalam kebaikan


    2. Sebagai Pelipur Laramu

    Tubuh ini tergetar hebat
    Suhu tubuh makin meningkat
    Keringat dingin bercucuran tiada henti
    Hingga menyumbat kesadaran diri

    Lidah ini pahit
    Perut serasa melilit
    Mulut terasa ingin menjerit
    Sakit, sungguh sakit

    Sebuah tangan tiba-tiba meraih lenganku
    Mengusap keningku, mengecupnya
    Dan mengatakan bahwa segalanya baik-baik saja

    Sesuap demi sesuap bubur hangat
    Menyusup ke mulutku yang kering
    Perlahan semua sakit berkurang
    Diri lelap dalam hangat peluknya

    Yach, dialah Ibu
    Yang selalu ada dalam setiap sakitku
    Selalu hadir dalam sedihku
    Selalu di sisi dalam sepi dan gundahku

    Hatinya yang penuh kasih
    Buaiannya yang hangat
    Selalu membawa obat mujarab
    Dalam tiap terpurukku

    Bunda, mungkin kasihku tak sebesar itu
    Pengorbananku tak sehebat itu
    Namun ijinkanku
    Tuk menjadi pelipur laramu
    Kala tak satupun yang mampu memberinya


    3. Ibuku, Inspirasiku

    Setapak demi setapak
    langkah kecil ini menelusuri alur jalan
    Iringan senyuman tulus dan indah
    Tanpa henti menyemangati
    Agar makin kuat kaki ini berjalan

    Kadang langkah kecil itu amat lamban
    Bahkan selalu merepotkan
    Kala kakinya tak begitu kuat menopang

    Tangan lembut Ibulah
    Yang menjadi penyangga pertama
    Saat sudah mulai gontai

    Begitulah dalam mengarungi hidup
    Ibulah yang pertama ada
    Dengan kata-katanya yang menyejukkan
    Membangkitkan rasa percaya
    Bahwa segala mimpi
    dapat menjadi nyata

    Kegigihannya..
    Semangatnya..
    Membuat diri ini selalu bisa
    Walaupun pernah gagal
    Namun tidak ragu untuk bangkit lagi

    Terima kasih Bunda
    Engkaulah spirit dan semangatku
    Kekuatanku...
    Inspirasiku
    Padamulah kutautkan
    Rasa kasih dan sayangku...


    4. Tak Kubiarkan Kau dalam Sepi

    Di saat yang lainnya tak percaya
    Hanya engkau di barisan depan
    Meyakinkanku bahwa aku bisa

    Di saat yang lainnya takut rugi
    Kau kerahkan segala daya upaya
    Untuk mendukung  tanpa henti
    Apapun yang menjadi asa dan citaku

    Namun kala segala hal
    Yang mustahil menjadi ada
    Terkadang engkau tertegun dalam sepi dan hampa

    Karena setelah kau dorong anakmu ini
    Melampaui segala harapan
    Engkau tersudut dalam sepi
    Merenungi perjuangan yang pernah dijalani
    Hingga sang buah hati dapat meraih segala mimpi

    Tiada waktu berkumpul  lagi seperti dulu
    Tiada riuh gelak tawa yang memecahkan ruang
    Hanya sepi yang tersisa
    Kala angan sang buah hati
    larut dalam mimpinya

    Namun, tidak !
    Tidak akan kubiarkan
    Engkau terperangkap dalam sepi seperti itu, bunda...
    Akan kuramaikan ruangmu
    Akan kukunjungi engkau sesering yang engkau ingin

    Agar mimpi ini menjadi berarti
    Dengan adanya dirimu
    Yang tersenyum dan menyaksikannya dengan bangga

    5. Dibalik Kecemasan Ibu

    Mata enggan terpejam
    Angan tak mampu tuk tenang
    Kala si anak gadis
    Masih sibuk di luar
    Hingga larut malam

    Langkah hilir mudik
    Tak tentu arah
    Waktu serasa begitu lama
    Menunggu  anak perawannya
    Pulang ke rumah

    Memang sulit zaman sekarang
    Bila terlalu mengekang
    Maka akan terjerat dan kehabisan nafas
    Namun bila dibiarkan
    Akan hilang tak tentu arah

    Ibu..
    Selalu ada dalam tiap gelisah
    Dan kecemasan yang berbalut kasih

    Andai buah hatinya memahami
    Segala hal yang dikatakannya
    Walau kadang  tak mudah tuk didengar
    Namun itulah kasih
    Itulah sayang
    Itulah sejatinya kasih dan sayang

    Itulah tadi puisi untuk seorang ibu yang sarat sekali pesan dan makna mendalam tentang kehidupan. Masih banyak puisi cinta untuk ibu lainnya, jadi lanjut aja yuk lihat koleksi dibawah ini

    -------------------------------

    Puisi Cinta Ibu

    1. Takkan Pernah Lupa

    Kini ku sudah dewasa
    Namun ku takkan pernah lupa 
    akan sosok dirimu yang indah 
    Selalu menemani hariku
    Selalu mengisi kehidupanku 
    Tanpa dirimu ku takkan ada
    Tanpa petuahmu ku takkan bisa
    Terima kasih atas apa yang sudah engkau berikan 
    Biarkan kami anakmu yang membahagianmu

    2. Terima Kasih Ibu

    Ibu, terima kasih atas kesabaranmu 
    Atas sikapku yang tak sesuai 

    Ibu terima kasih atas doa malammu 
    Ketika dunia sedang terlelap kantuk 

    Ibu terima kasih atas pengorbananmu 
    Yang tak bisa di ukur oleh dunia dan seisinya 

    Sekarang istirahatlah wahai ibu, 
    Biarkan kami yang menjagamu 
    Tak usah risaukan dunia, 
    Kita semua siap sedia untuk dirimu

    3. Pergi Sejenak

    Ibu, kini ku sudah beranjak dewasa 
    Biarkanlah aku terbang tinggi menggapai mimpi 
    Doakan aku selalu agar bisa menggenggam dunia
    Kelak ku pasti akan pulang,
    Dan kita berkumpul lagi bersama 
    Jangan ada tangisan dalam perpisahan 
    Karena kelak kita akan mengakhiri dalam kebahagiaan

    Itulah tadi beberapa puisi ibu dengan makna mendalam berdasarkan pengalaman kehidupan dari sang penulis dan rekan-rekannya untuk info lebih lanjut bisa lihat kontak dibagian menu atas dan jangan lupa untuk subscribe berlangganan konten artikel seru selanjutnya ya...
    LihatTutupKomentar