-->

Renungan Puisi Tentang Kemerdekaan Indonesia - Puisi Pahlawan


    Puisi Tentang Kemerdekaan Indonesia - Kemerdekaan berarti bebas menentukan sikap dan nasibnya sendiri tanpa campur tangan pihak luar. Merdeka tidak hanya perkara lepas dari belenggu penjajah tapi juga merdeka atas pemikiran tanpa harus saling menjatuhkan.

    puisi kemerdekaan

    Renungan Puisi tentang kemerdekaan kali ini terinspirasi dari momen kemerdekaan bangsa Indonesia, dimana momen itu banyak memberikan referensi terhadap kita saat ini dalam menjalani kehidupan. Renungan puisi kemerdekaan bagian dari rasa syukur atas apa yang sudah diberikan oleh Sang Pencipta, langsung aja yuk lihat koleksi puisi kemerdekaan dibawh ini.

    Puisi Kemerdekaan Indonesia

    1. Kita Indonesia

    Daku adalah putera bangsa
    Dengan suara gema menyalak
    Meneriakkan
    Merdeka, merdeka, dan merdeka
    Tak peduli siapa engkau dan siapa mereka
    Jika kau adalah aku
    Maka teriakkanlah jua hal yang sama
    Karena kau dan aku adalah Indonesia

    Kita adalah Indonesia
    Dengan suara keras menggelegar kita berteriak
    Menyalakkan suara lantang
    Merdeka, merdeka, dan merdeka
    Marilah berteriak bersama-sama
    Karena aku, kau, dan kalian adalah Indonesia

    Kita adalah Indonesia
    Aku, kau, dan kalian
    Akan memegang amanah yang amatlah besar
    Demi kemajuan bangsa ini
    Menuju kemerdekaan yang hakiki

    Kemerdekaan yang sejati
    Kita mesti melaksanakannya
    Sebab, kita adalah Indonesia


    Video Puisi Kemerdekaan Indonesia




    2. Untaian Aksara Mengeja Makna

    Untaian aksara mengeja makna
    Menanti detik-detik proklamasi
    Menyentak jiwa menggugah raga
    Berdegup begitu kencang sanubari ini
    Menanti sesuatu yang telah lama diimpikan

    Detik-detik proklamasi
    Hentakan langkah tegak menuju kebebasan yang hakiki
    Sang proklamator siap berdiri tegap
    Menghadap sang saka merah putih

    Lantang menggema membumi mengeja aksara
    Sebuah naskah kecil yang penuh makna kebebasan
    Sebuah naskah kecil yang penuh makna kemanusiaan
    Sebuah naskah kecil yang penuh makna kedaulatan
    Untaian aksara nan berjuta makna
    Untaian aksara mengeja makna
    Proklamasi


    3. Pahlawan di Seberang Jalan

    Ku pandangi dirimu di seberang jalan
    Bergelut memegang senjata di medan perang
    Tak ada sesal engkau berjuang
    Tak kenal lelah sedikitpun meski kau terlihat amatlah kesusahan
    Tak kenal menyerah walaupun tubuh bersimbah darah

    Menyalak tegas menggemakan kemerdekaan
    Menggugah sanubari rekan seperjuangan
    Teriakan lantang membangunkan semangat membara
    Di dalam hatinya penuh dengan amarah penuntutan
    Sebuah tuntutan akan hak-hak kebebasan
    Satu kata
    Merdeka

    Ku pandangi lagi engkau di seberang jalan
    Bergelut dengan debu-debu yang berterbangan
    Yang terhempas oleh hentakan kaki para pejuang bangsa
    Yang terhempas oleh letupan senjata api dan ledakan bom

    Meski ragamu telah meregang nyawa
    Walau kedua kakimu tak lagi sanggup menopang tubuhmu
    Meski kini kau hanyalah seonggok jasad penuh luka
    Yang hanya tergeletak begitu saja
    Akan tetapi,
    Pengorbananmu tak akan pernah sia-sia

    puisi kemerdekaan

    Puisi Perjuangan Merebut Kemerdekaan


    Kami Ingin Merdeka

    Pagi ini kami berdiri tegak
    Di hadapan sang saka merah putih
    Derap langkah turut menghentak
    Sigap maju melangkah ke depan

    Moncong senapan mengarah pada teguk ancaman
    Para penjajah datang berbondong-bondong dengan penuh ketamakan
    Dengan lantang ku suarakan
    Bahwa aku adalah putera bangsa

    Rela mati demi meraih kemerdekaan
    Darah tertumpah di tanah tidak mengapa
    Asalkan lunas terbayar hutang merdeka
    Yang telah kau rebut berabad-abad lamanya

    Kaulah bangsa asing durjana
    Sudah berani menginjakkan kaki kotormu
    Di tanah milik bangsa yang besar ini
    Kaulah bangsa asing tak beretika
    Beraninya mengibarkan benderamu
    Di tanah kelahiran kami
    Tanah yang kami junjung tinggi kehormatannya
    Dan kami perjuangkan mati-matian kedaulatannya

    Kau adalah bangsa durjana
    Dengan keyakinan bulat kami menolakmu
    Menjajah lagi negeri tercinta ini
    Sampai mati,
    Kami akan terus menuntut kemerdekaan kami
    Sampai mati,
    Kami akan terus merebut hak-hak kami
    Sebagai putera puteri bangsa
    Yang telah kau injak-injak harga dirinya
    Yang telah kau robek-robek izahnya

    Kami tak akan pernah tinggal diam
    Sebagai putera puteri bangsa
    Sebagai pemuda pemudi beragama
    Kecamkan itu selalu
    Wahai penjajah nan durjana
    Kami hanya ingin merdeka...!


    Merdeka

    Hingga detik ini boleh jadi cucuran darah telah tertumpah
    Hingga detik ini ribuan nyawa telah melayang entah ke mana
    Hingga detik ini ribuan belulang telah berserakan di tengah jalan
    Memang sebuah harga yang seyogianya dibayar
    Demi terwujudnya kemerdekaan suatu bangsa
    Demi terwujudnya satu kata penuh makna
    Merdeka

    Sampai detik ini bangsa kita masihlah merdeka
    Sampai dengan detik ini
    Indonesia tetaplah masih merdeka
    Bangsa yang besar telah lahir
    Terwujud dengan kobaran semangat para pejuang
    Yang mesti terbayarkan dengan tetesan darah dan air mata
    Jiwa-jiwa yang telah terkorbankan
    Demi terwujudnya satu kata penuh makna
    Merdeka

    Tak terhitung sudah berapa banyak
    Jiwa manusia yang gugur di medan pertempuran
    Darah segarmu merasuk ke dalam sela-sela tanah ibu pertiwi
    Dengan bangga jenazahmu menjuntai senyuman
    Menyaksikan kemenangan yang tak akan pernah kau nikmati
    Semua itu demi satu kata penuh makna
    Merdeka, merdeka, dan merdeka

    puisi kemerdekaan


    Merdeka atau Mati

    Genangan darah telah tertumpah di atas tanah tak bertuan
    Beratus-ratus, beribu-beribu
    Bahkan jutaan nyawa manusia telah melayang
    Bergelimpangan di atas tanah tak bertuan
    Sebuah tanah lapang yang dahulu
    Menjadi medan pertempuran

    Seorang pejuang berteriak dengan lantang
    Mengangkat sedemikian tinggi panji kemenangan
    Gagah berani memegang senjata
    Melawan para penjajah yang nista

    Dua kata menjadi opsi
    Merdeka atau mati
    Tak ada yang lain selain itu
    Kecuali,
    Merdeka atau mati

    Hujan peluru memberondong tubuh kekar mereka
    Tetap tegak meskipun tubuh berlubang
    Tertembak anak peluru tajam
    Darah senantiasa bercucuran membasahi medan perang

    Meski namamu tak kami kenal
    Meski jasadmu tertimbun bersama gundukan tanah
    Ataukah ragamu yang berserakan hancur lebur
    Terkena ledakan senjata penghancur
    Tetapi kaulah pahlawan sejati kami
    Yang telah mengorbankan jiwa dan ragamu

    Demi meraih cita-cita kemerdekaan
    Sekali lagi,
    Mari kita lantangkan dua pilihan
    Merdeka atau mati...!


    Setajam Bambu Runcing

    Ujung bambu runcing
    Setajam pedang siap menyayat
    Pertaruhan dalam menantang nyawa
    Menggoyahkan jiwa musuh hingga gentar

    Pahlawan berjuang hingga hancur raga
    Meraih kemenangan demi kebebasan
    Rasa gentar dan takut telah terlenyapkan
    Usaha keras demi tanah tumpah darah tiada usai

    Kemerdekaan telah membebaskan dekapan
    Kini kita dapat bernapas tanpa sesak
    Jasa pengorbanan para pahlawan menjadi saksi
    Atas perjuangan mempertahankan nusantara tercinta

    Itulah tadi beberapa puisi tentang renungan kemerdekaan yang terinspirasi dari perjuangan para pahlawan. Selain puisi diatas ada juga puisi seru lainnya seperti: Koleksi Puisi Cinta Sejati Menggugah Hati  dan juga Renungan puisi Kepedulian Sosial Sehari-hari

    LihatTutupKomentar