Sobat Poemers kali ini Mypoem akan membagikan salah satu karya puisi keindahan alam yang bisa dijadikan contoh. Puisi keindahan alam dibawah ini merupakan hasil karya dari penulis lepas yang diberikan kepada kami. Berikut ini beberapa koleksi puisi alam dari sang penulis lepas tersebut...
Puisi Keindahan Alam
1. Tempat Yang Tak Bising
Kilauan cahaya membangunakanku
Seakan mengiginkanku tuk menikmati pagi.
Hembusan asa menghampiriku.
Ahh, melegakan pikirku.
Aku berada di tempat yang tak bising.
Timur indonesia.
Aku menyukai ini.
Berasa dekat dengan sang pembuat bumi.
Sinar yang ku nikmati kini semakin terik.
Hembusan asa pun tak lagi menghampiri ku.
Tapi ku dihampiri pada deburan ombak,
yang menenangkan.
Bernyanyi gembira.
Deburan ombak yang membawa karang ke dasar,
seolah menemukan harta karun.
Itu adalah alam indonesia.
2. Merasakan Alam Nusantara
Semua bermula dari mata.
Lalu turun ke hati.
Begitu lah kata cinta pertama bukan?
Dan aku telah jatuh cinta,
pada pesona alam indonesia.
Aku menjejaki daratnya.
Aku menjejaki lautannya.
Begitu indah.
Tiap anak bergembira,
karena lautan yang luas dan jernih.
Saling tertawa ceria gembira bahagia
Mereka beryukur bukan?
Tlah lahir di alam indonesia yang kaya akan banyak hal?
Terjun bebas semau mereka tanpa ada yang meneriaki.
Membayangkan kebahagiaan mereka adalah kenikmatan yang hakiki.
Tak dapat di bayar akan uang .
Puaslah pada kenimatan kalian.
Karna ini alam indonesia
3. Jangan Kotori Alamku!
Gemetar bumi,bergelora lautan.
Amarah siapa yang tak dapat membendung ini?
Yang di melakukan tak tahu menahu.
Buangan berserakan tanpa tau dimana tempat pembuangan.
Alam yang indah kau rusak seketika.
Karna kedua tangan.
Tak merasa sakit menyakiti kehidupan.
Seakan hanya untuk keuntungan mata.
Apa ini balasan yang kau berikan?
Apa ini caramu berterimakasih?
Lautan yang biru nan mengkilap kini terlihat
Seperti lautan sampah.
Menangis ikan melihatmu.
Berteriak mereka meminta tolong.
Ku bersedih didalam kasih
Puisi Alam Indah
4. Memori Alam Bebas
hari terindah adalah ketika matahari terbit
Tanpa ada awan mendung di sekelilingnya.
Memang terasa hangat dan panas.
Tapi kenikmatan melihat biasan warna warni.
Entah dari langit atau hamparan hijau luas
Laut...
Mataku tertuju pada keindahan yang kudapatkan.
Ketika ku terjun pada kedalaman.
Melihat dunia bawah laut
Begitu indah tiada bandingan
Ombak...
Bukan hanya aku.
Ikan bergembira berenang riang
Menyelusiri hingga kedalam,
melihat sosok yang tak pernah kulihat.
Aku jatuh cinta pada setiap sudutnya
Indah, terus terekam dalam ingatan
Ku yang rapuh mulai menjadi kuat akan karangnya.
Menyenangkan jika ku bisa bertahan lama.
Bernafas dalam lautan pun mimpi ku.
Jangan usaikan kenangan indah ini.
Walau sedetik pun,
Ku kan ingat terus kenangan ini
5. Kenangan Indah
ku berjalan ditengah keramaian Malioboro.
Melihat kesana kemari.
Melihat sibuknya kota kelahiranku.
Kenangan yang dulu tersimpan.
Manis atau pahitnya itu.
Ingatan telah lama hilang.
Entah kenapa?
Ada sosok yang dulu hadir membawa kehangatan.
Yang kini telah sirna untuk waktu yang lama.
Ku berjalan jauh menyusuri tiap sudut Yogyakarta.
Entah kenapa pijakanku tertuju pada Kaliurang.
Ingatan yang lama telah dikubur.
Ku buka kembali.
Sambil menikmati tempat pijakanku.
Senjaku mulai tenggelam.
Entah kenapa aku tak ingin kembali pada rumah.
Dan merasa nyaman disini.
Mengenggam pasir lembutnya seakan mengingatkanku.
Pada lembut tanganmu yang dulu ku raih.
Ingatkah kamu?
Tangan itu?
Kau usap air mataku di tempat ini?
Dan ini menjadi kenangan yang tak akan ku arsipkan.
Terimakasih alam indonesia ku.
Karna mu pertemuan indah tak ku lupakan.
6. Senja Yang Hilang
Derasnya hujan membasahi kota ku.
Hawa yang dingin meliputi sekujur tubuh.
Rasa berkata "ahh enak minum hangat"
Badan berbisik" dingin yang nikmat untuk tertidur pulas"
Tak dapat menyenangkan kedua duanya.
Semua ingin disenangkan,
tapi perlu mengorbankan salah satunya.
Kehidupan yang rumit,
bagaikan pikiran yang tak akan puas pada rasa,
dan tak akan puas pada tubuh.
Seperti derasnya hujan yang tak kunjung menjadi terang.
Murungnya menakutkan seketika
Aku menyukai hujan,
tapi tak menyukai jika itu sangat lama.
Aku takut akan kehilangan senjaku.
Aku takut dia merampasnya dari hidupku.
Karena aku tak punya sosok seperti itu lagi.
Aku murung.
Mulai memikirkan caranya melihat senja
Apa aku harus ketemu esok untuk menikmati senja lagi?
Apa aku perlu memohon pada hujan,
Agar dia bisa berhenti?
Lagi -lagi aku harus mengorbankan rasa,
dan keegoisan demi melihat senjaku.
Aku murung dan murung
Senjaku hilang tertutup sang hujan
Oke sobat Poemers itulah tadi beberapa kumpulan contoh puisi alam dengan beragam sudut pandang didalamnya, jangan lupa subscribe untuk mengikuti perkembangan update artikel terbaru dari kami ya dan follow ig admin di @ibibazhr.